50
6; 8; 10 µgmL dengan KHM ekstrak etanol daun sirih yaitu 9 mgmL dan sebaliknya dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dengan memvariasikan
konsentrasi dari ekstrak etanol daun sirih yaitu 2; 4; 6; 8; 10 mgmL dengan KHM amoksisilin yaitu 10 mgmL.
Berdasarkan hasil Tabel 4.5, pada saat dilakukan kombinasi antara variasi konsentrasi amoksisilin dengan KHM ekstrak etanol daun sirih diameter zona
hambatnya meningkat begitu juga dengan konsentrasi variasi ekstrak etanol daun sirih dengan KHM amoksisilin terhadap bakteri Staphylococcus aureus juga
mengalami peningkatan diameter zona hambat dibandingkan saat dilakukan uji aktivitas antibakteri secara tunggal. Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa
kombinasi antara amoksisilin dengan ekstrak etanol terhadap bakteri Staphylococcus aureus
bersifat sinergisme.
4.8 Pemeriksaan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih
Kombinasi dengan Amoksisilin terhadap Bakteri Escherichia coli.
Hasil uji kombinasi aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih dengan amoksisilin terhadap bakteri Escherichia coli dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan
Gambar 4.5, 4.6, 4.7, dan 4.8.
Tabel 4.6 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih kombinasi
dengan amoksisilin terhadap bakteri Escherichia coli
No Konsentrasi
Kombinasi Amoksisilin
dengan EEDS Diameter Zona
Hambat Konsentrasi
Kombinasi EEDS dengan
Amoksisilin Diameter
Zona Hambat Escherichia
coli Escherichia
coli D
D 1
2 µgmL + 8 mgmL
9.00 2 mgmL + 5
µgmL 7.97
2 4 µgmL + 8
mgmL 9.20
4 mgmL + 5 µgmL
8.47 3
6 µgmL + 8 mgmL
9.52 6 mgmL + 5
µgmL 8.75
4 8 µgmL + 8
mgmL 10.17
8 mgmL + 5 µgmL
9.38
Universitas Sumatera Utara
51
5 10 µgmL + 8
mgmL 10.40
10 mgmL + 5 µgmL
9.90 Keterangan: D = Diameter rata-rata pengukuran tiga kali.
Gambar 4.5 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih kombinasi
dengan amoksisilin terhadap bakteri Escherichia coli.
Keterangan : A : 2 mgmL + 5 µgmL
B : 4 mgmL + 5 µgmL
C : 6 mgmL + 5 µgmL
D : 8 mgmL + 5 µgmL
E : 10 mgmL + 5 µgmL
F : Blanko
Gambar 4.6 Grafik perbandingan uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak
etanol daun sirih dengan KHM amoksisilin terhadap bakteri Escherichia coli.
2 4
6 8
10 12
2 4
6 8
10
D iam
e te
r Z
o n
a H
am b
at m
m
Konsentrasi µgmL
tunggal kombinasi
A D
E B
C F
Universitas Sumatera Utara
52
Gambar 4.7 Hasil uji aktivitas antibakteri amoksisilin kombinasi dengan ekstrak
etanol daun sirih terhadap bakteri Escherichia coli.
Keterangan: A : 2 µgmL + 8 mgmL
B : 4 µgmL + 8 mgmL
C : 6 µgmL + 8 mgmL
D : 8 µgmL + 8 mgmL
E : 10 µgmL +8 mgmL
F : Blanko
Gambar 4.8 Grafik perbandingan uji aktivitas antibakteri kombinasi dari KHM
ekstrak etanol daun sirih dengan amoksisilin terhadap bakteri Escherichia coli.
Berdasarkan hasil Tabel 4.6, dilakukan pengujian aktivitas antibakteri amoksisilin dikombinasi dengan ekstrak etanol daun sirih terhadap bakteri
2 4
6 8
10 12
2 4
6 8
10
D iam
et er
zo n
a h am
b atm
m
konsentrasi mgmL
Tunggal Kombinasi
A
B
C D
E F
Universitas Sumatera Utara
53
Escherichia coli dengan memvariasikan konsentrasi amoksisilin yaitu 2; 4; 6; 8;
10 µgmL dengan KHM ekstrak etanol daun sirih yaitu 8 mgmL dan sebaliknya dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dengan memvariasikan konsentrasi dari
ekstrak etanol daun sirih yaitu 2; 4; 6; 8; 10 mgmL dengan KHM amoksisilin yaitu 5 mgmL.
Berdasarkan hasil Tabel 4.6, pada saat dilakukan kombinasi antara variasi konsentrasi amoksisilin dengan KHM ekstrak etanol daun sirih diameter zona
hambatnya meningkat begitu juga dengan konsentrasi variasi ekstrak etanol daun sirih dengan KHM amoksisilin terhadap bakteri Escherichia coli juga mengalami
peningkatan diameter zona hambat dibandingkan saat dilakukan uji aktivitas antibakteri secara tunggal. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi antara
amoksisilin dengan ekstrak etanol terhadap bakteri Escherichia coli bersifat sinergisme seperti yang ditunjukkan pada Lampiran 7 halaman 64.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan