36
3.14 Pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan terhadap ekstrak etanol daun sirih dengan berbagai konsentrasi. Pengujian ini dilakukan dengan metode difusi agar
menggunakan pencadang kertas. Sebanyak 0,1 inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah
itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 mL dengan suhu 45-50°C, selanjutnya cawan digoyang di atas pemukaan meja agar media dan suspensi
bakteri tercampur rata dan dibiarkan memadat. Pada media yang telah padat diletakkan beberapa pencadang kertas yang telah direndam ekstrak etanol daun
sirih dengan berbagai konsentrasi, kemudian diinkubasi pada suhu 35±1°C selama 18-24 jam. Lalu diukur diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri di sekitar
pencadang dengan menggunakan jangka sorong Ditjen POM., 1995.
3.15 Pengujian Aktivitas Antibakteri dengan Amoksisilin terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Sebanyak 0,1 inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 mL dengan suhu 45-50°C,
selanjutnya cawan digoyang di atas pemukaan meja agar media dan suspensi bakteri tercampur rata dan dibiarkan memadat. Pada media yang telah padat
diletakkan beberapa pencadang kertas yang telah direndam larutan amoksisilin dengan berbagai konsentrasi, kemudian diinkubasi pada suhu 35±1°C selama 18-
24 jam. Lalu diukur diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri di sekitar pencadang dengan menggunakan jangka sorong Ditjen POM., 1995
Universitas Sumatera Utara
37
3.16 Pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih Kombinasi
dengan Amoksisilin Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Sebanyak 0,1 inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 mL dengan suhu 45-50°C,
selanjutnya cawan digoyang di atas pemukaan meja agar media dan suspensi bakteri tercampur rata dan dibiarkan memadat. Pada media yang telah padat
diletakkan beberapa pencadang kertas yang telah direndam ekstrak etanol daun sirih dan amoksisilin dengan berbagai konsentrasi, kemudian diinkubasi pada
suhu 35±1°C selama 18-24 jam. Lalu diukur diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri di sekitar pencadang dengan menggunakan jangka sorong
Ditjen POM., 1995
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identitas Tanaman
Identifikasi tanaman yang dilakukan oleh Herbarium Medanense MEDA Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan adalah
sirih Piper betle L. Hasil identifikasi tanaman menunjukkan bahwa daun sirih segar berwarna hijau, berbau khas dan rasa pedas. Daun sirih berdaun tunggal,
helaian daun berbentuk bundar telur sampai lonjong, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung atau agak bundar berlekuk sedikit, pinggir daun rata agak
menggulung ke bawah, panjang 5 cm sampai 18,5 cm, lebar 3 cm sampai 12 cm; permukaan atas rata, licin agak mengkilat, berwarna hijau.
4.2 Karakteristik Simplisia