25
berat basah, kemudian dikeringkan kedalam lemari pengering dengan suhu 40-
50°C. Daun sirih dianggap kering apabila sudah rapuh diremas menjadi hancur, lalu ditimbang berat kering, selanjutnya simplisia daun sirih kering diserbuk
menggunakan blender lalu disimpan di dalam wadah plastik ditempat yang terlindung dari cahaya matahari sebelum digunakan.
3.4 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia
Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan
kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu
tidak larut asam Depkes RI, 2007. 3.4.1
Pemeriksaan organoleptik
Pemeriksaan secara organoleptik meliputi pemeriksaan warna, bau,
ukuran, dan rasa dari daun segar dan simplisia daun sirih. 3.4.2 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dengan mengamati bentuk luar dari daun segar dan simplisia daun sirih.
3.4.3 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia daun sirih. Serbuk simplisia ditaburkan di atas objek yang telah ditetesi dengan larutan
kloralhidrat dan tutup dengan kaca penutup, kemudian diamati di bawah mikroskop dengan berbagai perbesaran.
3.4.4 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode azeotropi destilasi toluena.
Universitas Sumatera Utara
26
Cara penetapan: kedalam labu alas bulat dimasukkan 200 mL toluena dan 2 mL air suling, lalu didestilasi selama 2 jam. Toluena dibiarkan mendingin selama 30
menit dan dibaca volume air pada tabung penerima dengan ketelitian 0,05 mL. Kedalam labu tersebut dimasukkan 5 g simplisia yang telah ditimbang seksama,
lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Toluena mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes tiap detik, hingga sebagian air terdestilasi, kemudian
naikkan kecepatan tetesan hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluena yang telah jenuh. Destilasi
dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Air dan toluena memisah sempurna, volume air dibaca
dengan ketelitian 0,05 mL. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung
dalam persen WHO., 1992. 3.4.5
Penetapan kadar sari larut dalam air
Sebanyak 5 g serbuk simplisia direndam selama 24 jam dalam 100 mL air- kloroform 2,5 mL kloroform dalam aquadest sampai 1 liter dengan
menggunakan botol bersumbat sambil sekali-kali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18-24 jam dan disaring. Sebanyak 20 mL filtrat
pertama diuapkan hingga kering dalam cawan yang berdasarkan rata yang telah dipanaskan dan ditara. Residu dipanaskan dalam oven pada suhu 105°C sampai
diperoleh bobot tetap. Kadar sari yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara Depkes RI., 1995.
3.4.6 Penetapan kadar sari larut dalam etanol