kurang penting. Meskipun beberapa dari kekuatan tambahan dihasilkan harus digunakan untuk menggerakkan pompa konpresor, hasil bersih lebih total daya
dari sistem. Supercharger membutuhkan sumber putaran untuk menggerakan komponennya, sumber putarannya biasanya diambil dari tenaga mesin. Prinsip
kerjanya yaitu terdapat turbin di dalam supercharger yang berputar sesuai dengan putaran yang disalurkan dari mesin, kemudian putaran ini akan mengkompresikan
udara yang dihisap dari poros turbin kemudian mengalir mengikuti bentuk daripada supercharger rumah keong kemudian keluar dan masuk menuju ke
saluran intake daripada mesin dan menekan udara dan bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar. Keunggulan dari supercharger ini adalah efeknya lebih
spontan, dari putaran rendah sudah terjadi kenaikkan tenaga Arismunandar, Wiranto.1988.
Gambar 2.8 Turbocharger [22]
2.6 Turbocharger Elektrik
Mengantisipasi regulasi yang harus dijalankan negara-negara dunia pada 2012, yaitu tentang emisi gas buang yang makin ketat. Di samping itu, juga
memenuhi keinginan konsumen secara umum di seluruh dunia, yaitu kendaraan yang irit konsumsi bahan bakar, sekaligus ramah lingkungan.
Caranya, dengan menawarkan supercharger listrik electric supercharger. Tujuannya, agar mesin bekerja makin efisien. Supercharger atau turbocharger
listrik bukanlah temuan baru. Di Indonesia alat sudah dipasarkan sejak awal 1990- an.
Supercharger ini biayanya lebih murah dibandingkan dengan versi mekanis atau yang diputar oleh mesin drive belt. Pemasangannya pun dinilai lebih
gampang karena tak banyak lagi modifikasi. Hebatnya lagi, supercharger ini ditarget untuk mesin yang berkapasitas kecil. Pasalnya, supercharger ini tidak
mempengaruhi langsung kinerja mesin. Bisa bekerja pada seluruh kondisi kerja mesin.Di lain hal, supercharger konvensional, untuk memutarnya, dibutuhkan
tenaga langsung dari mesin. Tepatnya, untuk memutarnya, turbocharger mengkonsumsi sebagian kecil tenaga yang dihasilkan mesin.
Turbocharger yang digerakkan oleh gas buang – energi diperoleh secara gratis – hanya lancar bekerja pada putaran sedang dan tinggi di atas 2.500 rpm.
Pada putaran rendah, dengan tekanan gas buang yang masih lemah, terjadi gejala yang disebut “turbo lag”. Akibatnya, mesin kurang rensposif pada putaran rendah.
Dengan supercharger, apalagi digerakkan oleh listrik mengambil tenaga dari bateri 12 volt, sejak awal mesin bekerja udara tambahan sudah bisa dipasok ke
dalam mesin. Dengan ini, tenaga atau torsi bisa diperoleh pada putaran lebih rendah. Hasilnya, selain irit bahan bakar, membuat mesin enak dan nyaman
dikendarai di jalanan yang makin macet.
Gambar 2.9 Prinsip kerja Turbocharger [19]
Diharapkan pula, dengan supercharger ini, penggunaan mesin ber-cc lebih kecil makin berkembang. Hal ini tidak hanya menguntungkan pemakai mesin dari
konsumsi bahan bakar, harga juga bisa ditekan karena pajaknya lebih murah.
2.7 Catalytic Converter