BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan energi semakin bertambah seiring dengan meningkatnya produktivitas manusia. Energi yang digunakan sebagai bahan bakar mesin
umumnya adalah bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil yang digunakan pada mesin otto ialah bensin. Bahan bakar fosil berwujud minyak, padat, dan gas diperoleh
dengan cara pengolahan bertahap dan memerlukan investasi yang mahal. Selain masalah pengolahan dan investasinya yang mahal, ketersediaan sumber bahan
bakar fosil juga membutuhkan waktu yang lama.Saat ini energi alternatif mulai dikembangkan untuk dapat memberikan solusi energi bahan bakar fosil yang
semakin menipis. Salah satu energi alternatif yang berpotensi yaitu biogas. Biogas dihasilkan dari bahan organik proses fermentasiaktivitas anaerobic
mikroorganisme menjadi gas dengan komposisi gas CH
4
, CO
2
, H
2
S, dan H
2
O. Pemanfaatan biogas sebagai bahan bakar alternatif memiliki potensi yang
menjanjikan karena jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil khususnya bensin biogas memiliki keunggulan yaitu hasil pembakaran mesin yang bersih ramah
lingkungan serta sumber pengolahannya yang dapat diterapkan oleh siapa saja. Kebutuhan energi alternatif khususnya biogas perlu lebih diperhatikan dilihat dari
potensinya dapat menggantikan bahan bakar fosil khususnya bensin pada mesin otto. Mesin otto dengan bahan bakar biogas perlu modifikasi saluran bahan bakar
agar biogas dapat disalurkan ke dalam bahan bakar sebaik mungkin. Padadasarnya proses pembakaran di dalam mesin masih kurang efisien atau
bisa ditingkatkan lagi dengan menggunakan alat pemampat udara yang dinamakan turbochargersupercharger. Alat ini bisa mengoptimalkan kapasitas udara yang
masuk ke dalam ruang bakar atau dengan kata lain campuran udara-bahan bakar menjadi lebih merata. Penempatan turbochargersupercharger terletak di antara
saluran masuk udara dan bahan bakar.. Emisi gas buang yang dihasilkan bahan bakar fosil masih bisa diminimalisir dengan menggunakan alat yang dinamakan
catalytic converter. Alat ini dapat mereduksi senyawa-senyawa berbahaya yang dihasilkan dari ruang bakar seperti CO, HC, NOx, dan lain-lain.
Di Indonesia sekarang ini, konsumsi BBM sudah mencapai 1,3 juta barel yang lebih besar dari produksinya yaitu sekitar 1 juta barel sehingga untuk
menutupi defisit harus melakukan impor dan ditambah lagi dengan harga minyak dunia yang terus melonjak akan memberikan dampak langsung terhadap
pembangunan Negara Indonesia. Dari data ESDM tahun 2006, Indonesia memiliki cadangan minyak 9 miliar barel yang apabila terus dikonsumsi akan habis dalam
dua decade mendatang bila tidak ditemukan cadangan minyak yang baru. Karena itulah motor bakar yang merupakan mesin penggerak utama yang paling banyak
digunakan saat ini harus terus dilakukan penghematan dengan meningkatkan efisiensinya dari masa ke masa.
Berbagai macam peningkatan efisiensi untuk motor bakar sudah dilakukan baik dalam hal pemasukan bahan bakar PGMFI, EFI, GDI dsb, penyempurnaan
pembakaran Twin spark plug, ignition timing, timing katup vvti, vtec dsb , pemampatan udara masuk Supercharger dan turbocharger dan masih banyak
pengembangan-pengembangan lainnya. Namun belum semua pengembangan dilakukan pada motor bakar berkapasitas kecil seperti pada sepeda motor padahal
penggunaan sepeda motor sudah sangat banyak bahkan menurut data kepolisisan RI 2011, di Indonesia penggunanya mencapai 68.839.341 unit sepeda motor, 6
kali lebih banyak dibandingkan jumlah truk, bis ataupun mobil pribadi. Juga dengan Pembatasan bahan bakar minyak BBM bersubsidi terhadap kendaraan
pribadi di Indonesia diyakini akan memicu peningkatan jumlah pengguna sepedamotor karena terjadi peralihan pemakaian alat transportasi pada masa
mendatang. Karena itu pengembangan untuk mesin berkapasitas kecil yang umumnya digunakan pada sepeda motor ini perlu dilakukan guna peningkatan
efisiensinya. Akhir-akhir ini negara kita disibukkan dengan berbagai analisis tentang masalah subsidi bahan bakar minyak BBM. Berulang kali masalah BBM
dan energi yang terkait dengan BBM ini telah menjadi topik yang menarik untuk dianalisis dan diperdebatkan.
BBM yang berasal dari energi fosil memerlukan waktu jutaan tahun dalam proses pembentukannya. Sebagai contoh, dari saat proses fotosintesis oleh pohon
di hutan yang menangkap energi matahari dan menyerap CO2 serta mengubahnya
menjadi senyawa hidrokarbon, untuk akhirnya dipanen sebagai batu bara, memerlukan waktu yang dikenal sebagai skala waktu geologi.
Permasalahan umum yang dihadapi dunia pada dewasa ini adalah semakin menipisnya cadangan bahan bakar minyak, disamping dampak negatif yang
ditimbulkan dari penggunaan bahan bakar minyak tersebut. Fenomena ini mendorong manusia untuk berusaha mencari bahan bakar alternatif yang
diharapkan mampu mengatasi kedua permasalahan di atas secara serentak. Salah satu jenis bahan bakar alternatif yang dimungkinkan untuk menggantikan bahan
bakar minyak, terutama yang digunakan baikuntuk kendaraan bermotor. Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau
fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya kotoran manusia dan hewan, limbah domestik rumah tangga, sampah biodegradable atau setiap
limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.Dimana gas metana dalam
biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih
sedikit. Mesin otto pada biasa disebut sebagai mesin pembakaran dalam internal Cmbustin Engine karena energi thermal didapatkan dari proses pembakaran
bahan bakar dan udara di dalam mesin dan pada saat proses pembakaran fluida kerjanya ialah gas hasil dari pembakaran tersebut.
Pada motor bensin ini campuran bahan bakar dan udara terjadi di dalam lubang intake, kemudian diisap masuk ke dalam silinder selama langkah
pengisapan. Kemudian campuran tersebut dimampatkan dikompresikan oleh torak dalam silinder dan pada akhir langkah kompresi terjadi loncatan bunga api
listrik dari busi, akibatnya campuran bahan bakar dan udara terbakar sehingga diperoleh tenaga panas yang kemudian dikonversikan menjadi tenaga mekanik.
Tenaga mekanik tersebut dapat menimbulkan gerak translasi pada torak dan gerak rotasi pada poros engkol, yang pada akhirnya mesin dapat menghasilkan energi
gerak secara berkesinambungan.[1] Dalam riset ini akan dibandingkan kinerja atau performansi mesin otto saat
menggunakan pemampatan udara pada ruang bakar dengan bahan bakar biogas methane 60 -70 dan gasoline. Pemampatan paksa udara pada ruang bakar
sudah umum digunakan pada mesin diesel dan mesin-mesin otto berkapasitas besar seperti mesin V-8, V-10, dsb. Dengan demikian perlu diadakannya
pengujian performansi untuk mengetahui peningkatan yang didapatkan dari penggunaan alat tersebut pada mesinottodengan kapasitas kecil atau dalam riset
ini ialah mesinotto yang dikopeldengan generator listrik.
1.2 Tujuan Pengujian