Emisi HC yang dihasilkan Mesin Otto Berbahan Bakar Premium Emisi CO2 yang dihasilkan Mesin Otto Berbahan Bakar Premium

Tabel 4.22 Hubungan Beban watt dan Penurunan Emisi CO setelah Menggunakan Turbocharger dan Catalytic Converter Beban watt 100 200 300 400 500 Penurunan Emisi CO 17.65 20.00 18.18 25.00 40.00 Dari tabel 4.22 dapat diamati bahwa terjadi penurunan emisi CO tiap variasi beban yang diberikan. Penurunan emisi CO tertinggi terjadi pada beban 500 watt yaitu sebesar 40 .

4.7.2 Analisa Perbandingan Kadar Hidrokarbon HC dalam Gas Buang

a. Emisi HC yang dihasilkan Mesin Otto Berbahan Bakar Premium

sebelum dan setelah Menggunakan Turbocharger dan Catalytic Converter Berdasarkan data pengujian dapat diamati emisi HC yang dihasilkan mesin otto berbahan bakar premium sebelum dan setelah menggunakan turbocharger dan catalytic converter seperti pada gambar 4.21. Gambar 4.21 Grafik Emisi HC vs Beban Mesin Otto Berbahan Bakar Premium sebelum dan setelah menggunakan Turbocharger dan Catalytic Converter Dari gambar 4.21 dapat diamati pengaruh penggunaan turbocharger dan catalytic converter pada mesin otto berbahan bakar premium. Pada gambar tersebut dapat dilihat terjadi penurunan emisi HC yang dihasilkan mesin otto berbahan bakar premium setelah menggunakan turbocharger dan catalytic converter. Penurunan emisi HC tersebut dapat dilihat pada tabel 4.23. Tabel 4.23 Hubungan Beban watt dan Penurunan Emisi HC setelah Menggunakan Turbocharger dan Catalytic Converter Beban watt 100 200 300 400 500 Penurunan Emisi HC 1.17 3.32 5.19 5.14 6.07 Dari tabel 4.23 dapat diamati bahwa terjadi penurunan emisi HC tiap variasi beban yang diberikan. Penurunan emisi HC tertinggi terjadi pada beban 500 watt yaitu sebesar 6,07

b. Emisi HC yang dihasilkan Mesin Otto Berbahan Bakar Biogas

sebelum dan setelah Menggunakan Turbocharger dan Catalytic Converter Berdasarkan data pengujian dapat diamati emisi HC yang dihasilkan mesin otto berbahan bakar biogas sebelum dan setelah menggunakan turbocharger dan catalytic converter seperti pada gambar 4.22. Gambar 4.22 Grafik Emisi HC vs Beban Mesin Otto Berbahan Bakar Biogas sebelum dan setelah menggunakan Turbocharger dan Catalytic Converter Dari gambar 4.22 dapat diamati pengaruh penggunaan turbocharger dan catalytic converter pada mesin otto berbahan bakar biogas. Pada gambar tersebut dapat dilihat terjadi penurunan emisi HC yang dihasilkan mesin otto berbahan bakar biogas setelah menggunakan turbocharger dan catalytic converter. Penurunan emisi HC tersebut dapat dilihat pada tabel 4.24. Tabel 4.24 Hubungan Beban watt dan Penurunan Emisi HC setelah Menggunakan Turbocharger dan Catalytic Converter Beban watt 100 200 300 400 500 Penurunan Emisi HC 8.73 3.01 8.15 9.45 5.92 Dari tabel 4.24 dapat diamati bahwa terjadi penurunan emisi HC tiap variasi beban yang diberikan. Penurunan emisi HC tertinggi terjadi pada beban 400 watt yaitu sebesar 9,45

4.7.3 Analisa Perbandingan Kadar Karbon dioksida CO

2 dalam Gas Buang

a. Emisi CO2 yang dihasilkan Mesin Otto Berbahan Bakar Premium

sebelum dan setelah Menggunakan Turbocharger dan Catalytic Converter Berdasarkan data pengujian dapat diamati emisi CO2 yang dihasilkan mesin otto berbahan bakar premium sebelum dan setelah menggunakan turbocharger dan catalytic converter seperti pada gambar 4.23. Gambar 4.23 Grafik Emisi CO2 vs Beban Mesin Otto Berbahan Bakar Premium sebelum dan setelah menggunakan Turbocharger dan Catalytic Converter Dari gambar 4.23 dapat diamati pengaruh penggunaan turbocharger dan catalytic converter pada mesin otto berbahan bakar premium. Pada gambar tersebut dapat dilihat terjadi penurunan emisi CO2 yang dihasilkan mesin otto berbahan bakar premium setelah menggunakan turbocharger dan catalytic converter. Penurunan emisi CO2 tersebut dapat dilihat pada tabel 4.25. Tabel 4.25 Hubungan Beban watt dan Penurunan Emisi CO2 setelah Menggunakan Turbocharger dan Catalytic Converter Beban watt 100 200 300 400 500 Peningkatan Emisi CO2 3.95 5.62 4.76 3.41 3.87 Dari tabel 4.25 dapat diamati bahwa terjadi penurunan emisi CO2 tiap variasi beban yang diberikan. Penurunan emisi CO2 tertinggi terjadi pada beban 200 watt yaitu sebesar 5,62 .

b. Emisi CO2 yang dihasilkan Mesin Otto Berbahan Bakar Biogas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Campuran Bahan Bakar Premium, Hidrogen dan Etanol 99% terhadap Performansi dan Emisi Gas Buang Mesin Genset Otto

7 129 127

Uji Performansi Mesin Diesel Berbahan Bakar Lpg Dengan Modifikasi Sistem Pembakaran Dan Menggunakan Konverter Kit Sederhana

1 86 116

Pengaruh Campuran Bahan Bakar Premium, Hidrogen dan Etanol 99% terhadap Performansi dan Emisi Gas Buang Mesin Genset Otto

0 0 28

Pengaruh Campuran Bahan Bakar Premium, Hidrogen dan Etanol 99% terhadap Performansi dan Emisi Gas Buang Mesin Genset Otto

0 0 1

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Menggunakan Blower yang Dimodifikasi Menjadi Supercharger Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dexlite dan Biogas)

0 1 16

Kajian Performansi Dan Emisi Gas Buang Mesin Otto Berbahan Bakar Biogas Dan Premium Menggunakan Blower Sebagai Turbocharger Dan Knalpot Yang Dimodifikasi Menjadi Catalytic Converter

0 0 2

Kajian Performansi Dan Emisi Gas Buang Mesin Otto Berbahan Bakar Biogas Dan Premium Menggunakan Blower Sebagai Turbocharger Dan Knalpot Yang Dimodifikasi Menjadi Catalytic Converter

1 2 6

Kajian Performansi Dan Emisi Gas Buang Mesin Otto Berbahan Bakar Biogas Dan Premium Menggunakan Blower Sebagai Turbocharger Dan Knalpot Yang Dimodifikasi Menjadi Catalytic Converter

0 0 26

Kajian Performansi Dan Emisi Gas Buang Mesin Otto Berbahan Bakar Biogas Dan Premium Menggunakan Blower Sebagai Turbocharger Dan Knalpot Yang Dimodifikasi Menjadi Catalytic Converter

0 0 2

Kajian Performansi Dan Emisi Gas Buang Mesin Otto Berbahan Bakar Biogas Dan Premium Menggunakan Blower Sebagai Turbocharger Dan Knalpot Yang Dimodifikasi Menjadi Catalytic Converter

0 1 9