commit to user
lxviii 55
Negeri I Karangduren sebelum tindakan, sesudah tindakan Siklus I, dan sesudah tindakan Siklus II.
1. Nilai Kemampuan Berhitung Siswa Sebelum Tindakan
Tabel 8. Data frekuensi nilai kemampuan berhitung matematika siswa kelas IV SD Negeri I Karangduren sebelum tindakan.
No. Rentang
Nilai Frekuensi
Persentase Kategori
1. 21 – 30
Buruk 2.
31 – 40 2
7,69 Kurang sekali
3. 41 – 50
11 42,31
Kurang 4.
51 – 60 10
38,46 Hampir cukup
5. 61 – 70
3 11,54
Cukup 6.
71 – 80 Lebih Dari Cukup
7. 81 – 90
Baik 8.
91 – 100 Baik sekali
Jumlah 26
100 Rata-rata
52,30 Dari Tabel 8 tersebut dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan
tindakan, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali sebanyak 2 siswa atau 7,69 , siswa yang memperoleh nilai dengan kategori
kurang sebanyak 11 siswa atau 42,31 , siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup sebanyak 10 siswa atau 38,46 , siswa yang
memperoleh nilai dengan kategori cukup sebanyak 3 siswa atau 11,54 . Seperti yang terlihat pada tabel diatas, bahwa sebelum dilaksanakan
tindakan nilai yang diperoleh siswa belum sesuai dengan standar KKM yang ditentukan yaitu ≥ 60, hanya 3 siswa saja yang dikatakan berhasil. Hal ini
mendorong guru untuk melakukan tindakan yang diuraikan pada siklus I.
2. Nilai Kemampuan Berhitung Siswa Siklus I
Setelah dilaksanakan tindakan pada Siklus I dengan menerapkan pembelajaran dengan media garis bilangan diperoleh data hasil penilaian
commit to user
lxix 56
belajar siswa kelas IV SD Negeri I Karangduren seperti berikut pada table 9 di bawah ini.
Tabel 9 Data Frekuansi Nilai Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri I Karangduren Siklus I.
No. Rentang
Nilai Frekuensi
Persentase Kategori
1. 21 – 30
Buruk 2.
31 – 40 3
11,54 Kurang sekali
3. 41 – 50
4 15,38
Kurang 4.
51 – 60 11
42,31 Hampir cukup
5. 61 – 70
6 23,08
Cukup 6.
71 – 80 2
7,69 Lebih Dari Cukup
7. 81 – 90
Baik 8.
91 – 100 Baik sekali
Jumlah 26
100 Rata-rata
56,25 Dari Tabel 9 tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan
Siklus I, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali sebanyak 3 siswa atau 11,54, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang
sebanyak 4 siswa atau 15,38, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup sebanyak 11 siswa atau 42,31 , siswa yang memperoleh nilai
dengan kategori cukup sebanyak 6 siswa atau 23,08, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori lebih dari cukup sebanyak 2 siswa atau
7,69. Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media
garis bilangan yang dilaksanakan pada Siklus I pada materi penjumlahan, pengurangan dan pengerjaan hitung campuran telah memperlihatkan hasil
peningkatan prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri I Karangduren, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten karena perolehan
nilai rata- rata kelas maupun prosentase siswa yang mendapat nilai ≥ 60 sudah
mengalami peningkatan. Namun dalam pelaksanaan Siklus I ini dikatakan belum berhasil karena berdasarkan usulan penelitian yang sudah disetujui
bersama bahwa pembelajaran dikatakan berhasil apabila 80 dari jumlah
commit to user
lxx 57
siswa atau minimal sebanyak 21 siswa dari 26 siswa mendapat nilai 60 dan rata-rata kelas mencapai 60,0. Jadi dapat dilihat pada tabel 9 bahwa siswa
yang memperoleh nilai ≥ 60 kurang dari 80 dari jumlah siswa atau kurang dari jumlah minimal yaitu 21 siswa. Dengan demikian penelitian dilanjutkan
pada Siklus II.
3. Nilai Kemampuan Berhitung Siswa Siklus II