Fungsi Media Tinjauan Tentang Media

commit to user xx 7 metode,dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah Oemar Hamalik, 1977:23. Sedangkan media pengajaran Kosasih Djahiri, 19781979:66 adalah segala alat bantu yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Alat bantu mengajar ini berfungsi membantu efisiensi pencapaian tujuan. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran guru harus menghubungkan alat bantu mengajar dengan kegiatan mengajarnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud media adalah alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara medium untuk menyampaikan pesan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses komunikasi yang di dalamnya ada unsur: sumber pesan guru, penerima pesan siswa, dan pesan yaitu materi pelajaran yang diambil dari kurikulum.

b. Fungsi Media

Di dalam proses belajar mengajar dewasa ini, masih banyak guru yang enggan memanfaatkan media yang tersedia. Tetapi terjadi kecenderungan para siswa dibiasakan sekedar mendengarkan apa yang dianjurkan oleh guru, kemudian mencatat, dan kemudian dipaksa menghafalkan di luar kepala, atau sering dikenal dengan istilah duduk, dengar, catat, hafal. Keadaan seperti ini akan menghasilkan sikap verbalisme yang mengakibatkan siswa hanya pasif di dalam proses belajar mengajar. Dalam rangka menciptakan CBSA serta mengembangkan keterampilan proses pada siswa, penggunaan berbagai macam media multi media sangat membantu proses pembelajaran. Pada kakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara pengajar dengan objek pengajaran. Kegiatan di kelas merupakan tempat guru dan siswa melakukan tukar pikiran dan mengembangkan ide- idenya. Dalam berkomunikasi sering terjadi penyimpangan-penyimpangan commit to user xxi 8 sehingga komunikasi menjadi tidak efektif karena adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan, dan kurangnya minat siswa. Salah satu usaha mengatasinya adalah dengan menggunakan media secara terintegrasi dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan fungsi media dalam kegiatan pembelajaran disamping sebagai penyaji stimulus informasi dan sikap, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah- langkah kemajuan serta memberikan umpan balik. Sejalan dengan perubahan pandangan tentang pengertian belajar mengajar, maka berubah pula pandangam terhadap media. Dewasa ini media tidak lagi dipandang sebagai alat bantu yang digunakan jika perlu atau sekedar selingan, melainkan dipandang sebagai komponen dari sistem instruksional. Oleh karena itu penggunaan media harus dirancang, disiapkan, dipilih dan disusun secara cermat sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai. Sebagai salah satu komponen sistem, maka media ikut mempengaruhi bekerjanya komponen lain, dengan demikian ikut menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa media bukan lagi hanya sekedar alat bantu, tetapi merupakan bagian integral dari sistem instruksional. Maka penggunaan media dalam proses pembelajaran mutlak diperlukan. Penggunaan media dalam proses pembelajaran menurut Basyaruddin Usman dan H. Asnawir 2002;13-15 mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut: 1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa Pengalaman masing-masing individu sangat beragam, misalnya dua siswa yang berasal dari dua lingkungan keluarga dan masyarakat yang berbeda akan menampakkan pengalaman yang berbeda pula. Media dapat mengatasi mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut. commit to user xxii 9 2. Media dapat mengatasi ruang kelas Di dalam kelas banyak hal yang sulit untuk dialami langsung oleh siswa. Misalnya obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat, dan hal-hal yang terlalu komplek, semuanya dapat diperjelas dengan menggunakan media. 3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan Misalnya mengamati, mengidentifikasi gejala fisik lingkungan dan masalah-masalah sosial di masyarakat 4. Media menghasilkan keragaman pengamatan Pengamatan yang dilakukan secara bersama-sama dapat diarahkan kepada hal-hal yang penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 5. Media dapat menanamkan konsep dasar, yang benar, konkrit, dan realistis Penggunaan media gambar, film, model, grafik, atau bahkan benda aslinya dapat memberikan konsep yang benar. 6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru Dengan menggunakan media, pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, pemahaman konsep-konsep semakin lengkap. Dengan demikian menambah rasa ingin tahu siswa, selanjutnya dapat menimbulkan minat baru untuk belajar. 7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar Pemasangan gambar dengan warna yang menarik di papan tulis, mendengarkan siaran radio, pemutaran film, semuanya itu dapat menimbulkan rangsanagan untuk belajar lebih lanjut. 8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkrit sampai kepada sesuatu yang abstrak commit to user xxiii 10 Media dalam pembelajaran harus dipersiapkan secara matang. Sebelum menetapkan jenis media apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sebaiknya guru memperhatikan hal-hal penting tentang media pengajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum menggunakan media pengajaran adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integrated dengan proses atau sistem mengajar, bukan merupakan tambahan atau ekstra yang digunakan apabila waktu mengijinkan atau mengisi waktu senggang saja Sebab penggunaan media pengajaran diperuntukkan mencapai tujuan tertentu. 2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber dari pada data. Hal ini sangat dibutuhkan dalam metode inquiry, problem solving dan diskusi. 3. Dalam penggunaan media pengajaran guru hendaknya memahami benar hirarkhi sequance dari pada jenis alat dan kegunaannya. Sebab kita pahami siswa lebih mudah menghayati hal yang langsung dari pada yang tidak langsung, begitu pula lebih mudah memahami hal-hal yang konkrit dari pada hal yang abstrak. 4. Dalam penggunaan media pengajaran hendaknya diuji kegunaannya, sebelum, selama, dan sesudah penggunaannya. Artinya guru harus memperhitungkan untung rugi dan kebaikan dari penggunaan atau memilih media tersebut. 5. Media pengajaran akan sangat efektif dan efisien penggunaannya apabila diorganisir secara sistematis, jadi jangan hanya sekadar menggunakan 6. Penggunaan multi media sangat menguntungkan dan akan memperlancar proses dan merangsang semangat belajar siswa. Dengan multi media akan mengurangi rasa bosan siswa dan membantu siswa commit to user xxiv 11 memfungsikan aneka jenis inderanya, sehingga proses belajar siswa akan lebih mudah dan mantap Kosasih Djahiri, 19781979:66-68 Mengajar dengan menggunakan alat peraga media akan lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Informasi yang di dapat akan lebih kuat tertanam dalam pikiran siswa. Hal ini membuktikan pula bahwa alat peraga sangat penting peranannya dalam keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran. Penggunaan alat peraga harus benar-benar sesuai dengan materi pelajaran. Ini juga diperkuat oleh pendapat beberapa ahli pendidikan yang mengatakan bahwa penggunaan mediaalat peraga sangat penting untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran antara lain Jean Piaget Swiss. Perkembangan intelektual manusia menurut Jean Piaget dibagi menjadi 4 Tahap yaitu : Tahap Gerak sensoris 0 - 12 Tahun, Tahap Pra Operasional 2 – 7 Tahun, Tahap Operasional Konkret 7 – 12 Tahun, dan Tahap Operasional Formal 13 Tahun atau lebih. Jean Piaget menganjurkan agar dalam mengajarkan Matematika di Pendidikan Dasar perlu memanfaatkan alat peraga benda konkret. Sebab anak-anak SD perkembangan intelektualnya cenderung masih berada dalam Tahap Operasional Konkret. Pendapat Jean Piaget diperkuat pula oleh William Brownell dalam teori belajar “Meaning Theory”. Menurut William Brownell, dalam mengajarkan Matematika di Pendidikan Dasar sebaiknya menggunakan alat peraga benda konkret dan materi disajikan secara permanen dan terus menerus dalam waktu yang lama. Ahli pendidikan lain yaitu Jerome S. Brunner dalam teori belajarnya mengatakan dalam pembelajaran Matematika ada tiga tahapan pembelajaran yang hendaknya digunakan secara berurutan yaitu : Tahap Enactive yaitu penggunaan benda konkret dalam belajar, Tahap Econic yakni tahap penggunaan gambar atau grafik dan Tahap Symbolic dimana dalam tahap ini guru sudah bisa menggunakan kata-kata dan simbol. commit to user xxv 12 Pembelajaran Matematika di SD sebaiknya menggunakan alat peraga dan alat peraga yang digunakan lebih baik adalah benda konkret. Guru harus kreatif merancang dan menciptakan alat peraga sendiri, alat peraga tidak harus yang mahal. Meskipun hanya sederhana tetapi sesuai dengan materi pelajaran akan menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Dari uraian tersebut penulis menggunakan media berupa garis bilangan karena dengan alat peraga ini dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Miarso 1980 yang menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Penggunaan media garis bilangan juga memudahkan siswa dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat positif dan negatif. Siswa akan lebih mudah memahami dan menguasai materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif jika dalam proses pembelajaran digunakan media garis bilangan. Sesuai dengan pendapat Jerome Bruner yang menyatakan bahwa kemampuan mental anak berkembang secara bertahap mulai dari yang sederhana ke yang rumit, mulai dari yang mudah ke yang sulit, dan mulai dari yang nyata konkrit ke yang abstrak. Sehingga diharapkan dengan penggunaan media garis bilangan dapat memperbaiki hasil belajar siswa terhadap materi operasi bilangan bulat positif dan negatif.

2. Tinjauan Tentang Garis Bilangan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN GUNA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERHITUNG PADA BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS IV SDN KARANGANYAR 3 KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 96

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT POSITIF DAN NEGATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN KLEDUNGKRADENAN BANYUURIP PURWOREJO TAHUN 2010

0 4 68

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SIDOWAYAH KECAMATAN POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 5 87

PENGGUNAAN MEDIA MANIK MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENGURANGAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN NGLEBAK 03 TAWANGMANGU TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 100

PENGGUNAAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENGURANGAN BILANGAN “Penggunaan Media Manik-Manik untuk Meningkatkan Kemampuan Menghitung Pengurangan Bilangan Bulat pada Siswa Kelas IV SD Islam Al Irsyad Tawangmangu Tahun Pelajaran

0 1 15

PENGGUNAAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENGURANGAN BILANGAN “Penggunaan Media Manik-Manik untuk Meningkatkan Kemampuan Menghitung Pengurangan Bilangan Bulat pada Siswa Kelas IV SD Islam Al Irsyad Tawangmangu Tahun Pelajaran

0 2 14

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT.

1 10 37

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 5 33

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 3 31

MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT Muhammad Sholahuddin Arif

0 0 8