115
m. Hydrogen Sulfide
Yaitu sejenis gas beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enxim
zat besi yang berisi pigmen.
n. Pyridine
Sejenis cairan tidak berwarna dengan bau yang tajam dan diperoleh dari penyulingan minyak tulang-tulang, ter arang
serta dari pembusukan sejenis alkaloid tertentu sejenis alkalin dari tumbuh-tumbuhan.
Pyridine
ini juga terdapat dalam tembakau yang sering digunakan untuk mengubah sifat alkohol
sebagai pelarut, pembunuh hama yang juga pernah dipakai sebagai obat untuk penyakit asma.
o. Methyl Chloride
Adalah campuran dari zat-zat bervalensa satu atas hydrogen dan karbon yang merupakan unsur utamanya. Zat ini
juga merupakan compound organis yang sangat beracun. Adapun uapnya dapat berperan seperti anesthesia.
p. Methanol
Adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah terbakar. Cairan ini dapat diperoleh dari
penyulingan bahan kayu atau dari sintesis karbon monoksida dan hydrogen. Apabila diminum dan dihisap dapat
mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.
116
2.3 Resiko Merokok Bagi Wanita
Besar sekali resiko yang harus ditanggung oleh seorang perokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif. Bagi perokok
aktif, resikonya yaitu kanker paru-paru, penyempitan pada rongga paru-paru serta beresiko untuk menderita penyakit kanker rongga
mulut, kerongkongan, kandung kencing, ginjal, pankreas, lambung, rahim dan kanker leher rahim. Sedangkan bagi perokok pasif bisa
saja beresiko terkena kanker paru-paru jika selalu berdekatan dengan perokok aktif.
Disamping itu, resiko merokok juga mengintai para perokok wanita, yang mana dalam hal ini sebagai perokok aktif.
Kebiasaan merokok dapat menurunkan tingkat kesuburan seorang wanita, karena perokok wanita lebih mudah terkena infeksi pada
organ reproduksi dan bisa menyebabkan kemandulan. Pada wanita yang sedang hamil, karbon monoksida dalam
konsentrasi yang tinggi dapat mempengaruhi janin yang dikandungnya sehingga resiko kematian janin yang tiba-tiba atau
Sudden Infant Death Syndrome
SIDS juga semakin besar pada wanita yang tetap merokok sewaktu hamil. Selain itu, kebiasaan
wanita merokok sewaktu hamil sama halnya dengan membunuh janin karena karbon monoksida dan nikotin dalam rokok akan ikut
dalam aliran darah ke peredaran darah janin. Penyediaan oksigen dalam sel menjadi berkurang, termasuk mempercepat denyut
117 jantung janin. Resiko kelahiran bayi premature juga lebih besar,
dan ternyata nikotin yang terserap dalam darah perokok wanita juga dapat dikeluarkan melalui air susu ibu ASI, sehingga bayi
yang menghisap ASI akan ikut tersemar nikotin.
Ford Foundation, 2002 : 433-434
Demikian juga, para perokok wanita akan mengalami menopause lebih cepat 2-3 tahun. Resiko untuk mengalami
dysmenorrahoe
atau rasa sakit pada waktu haid juga lebih besar bila dibandingkan yang tidak merokok. Terjadinya osteoporosis
yaitu penyebab utama terjadinya patah tulang pada masa setelah menopause juga lebih besar pada wanita yang mempunyai
kebiasaan merokok. Resiko lain yang ditimbulkan oleh perilaku merokok pada
wanita yaitu dapat menimbulkan katarak, yang ditandai dengan kekaburan lensa mata dan pada akhirnya menimbulkan kebutaan.
Hal ini dikarenakan asap rokok mempengaruhi kadar zat-zat tertentu yang sangat penting dalam mempertahankan kebeningan
lensa mata. Selanjutnya, salah satu zat yang terkandung dalam rokok yaitu nikotin juga akan menyebabkan kulit menjadi kering
dan keriput karena kurangnya sirkulasi darah dalam tubuh. Partikel-partikel dalam rokok akan menempel pada kulit sehingga
dapat menimbulkan aroma yang tidak sedap dan menyumbat paru- paru yang disebabkan karena nikotin.
118
3. FAKTOR-FAKTOR