Bahan Kimia yang Terkandung Dalam Asap Rokok Nikotin Tar

110 tembakau sigaret berpusat di Jawa Timur yang biasanya disebut dengan tembakau Virginia.

2.2 Bahan Kimia yang Terkandung Dalam Asap Rokok

Merokok dapat menurunkan derajat kesehatan baik yang berefek langsung seperti batuk, sesak nafas, pusing-pusing maupun berefek jangka panjang seperti stroke, jantung koroner, kanker paru-paru, kanker tenggorokan, bahkan gangguan janin pada ibu yang mempunyai kebiasaan merokok. Asap dari rokok yang dibakar dan dihisap perokok, mengandung beberapa jenis bahan kimia, antara lain yaitu :

a. Nikotin

Menurut Sue Armstrong, nikotin diartikan sebagai bahan kimia berminyak yang tidak berwarna dan merupakan racun paling keras. Jika seseorang menyuntikkan sejumlah nikotin yang terkandung dalam sebuah cerutu kepada seorang pria yang berpostur sedang, ia akan segera mati dalam beberapa menit. Bila cerutu dihisap, tidak semua nikotin diserap dan penyebarannya berlangsung lebih lama, yang memungkinkan tubuh untuk menanggulangi racun tersebut. Istiqomah, 2003 : 18-19 Menurut PP No. 811999 Pasal 1 ayat 2, Nikotin adalah zat atau bahan senyawa pirrolidin yang terdapat dalam 111 Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif dan dapat mengakibatkan ketergantungan. Selain itu, Nikotin juga menghalangi kontraksi rasa lapar. Itulah yang menyebabkan seseorang bisa merasakan tidak lapar karena merokok. Hal ini pula yang menjadi penyebab orang yang berhenti merokok akan menjadi gemuk karena dia selalu merasa lapar dan ingin makan terus. Nainggolan, 2006 : 28

b. Tar

Dalam Bahasa Indonesia biasanya disebut dengan ter . Zat ini sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang diperoleh dengan cara distilasi dari kayu atau arang. Tar ini juga dapat diperoleh dari getah tembakau. Tar juga mengandung polisiklik hidrokarbon aromatis yang dapat memicu tumbuhnya kanker paru-paru. Menurut PP No.811999 pasal 1 ayat 3, Tar adalah senyawa polisiklik hidrokarbon aromatis yang bersifat karsinogenik. Istiqomah, 2003 : 19

c. Carbon Monoxida