107
2. SEPUTAR ROKOK
2.1 Sejarah Rokok
Rokok berasal dari bahan dasar tembakau, yang telah dikenal orang sebelum tahun 1492. Pada tahun itu, saat Columbus
menemukan Benua Amerika, dia melihat orang-orang Indian menghisap tembakau merokok. Tembakau ini dihisap di dalam
pipa, dan dalam upacara tertentu, ritual ini dianggap sebagai lambang keramah-tamahan. Nama “tembakau” sendiri diberikan
kepada tanaman beracun ini dikarenakan tembakau ini sering dihisap dengan pipa bercabang yang berbentuk “Y” yang dikenal
dengan
“ Tobacco”
. Cara menghisap tembakau ini tergolong unik karena saat
menghisapnya, dua dari cabang pipa ini dimasukan kedalam tiap lubang pada hidung. Meskipun begitu, cara yang unik ini membuat
penghisap tembakau itu merasa kurang enak, tetapi tetap menghisapnya juga karena dilakukan dalam suatu upacara tertentu.
Selain itu, walaupun tembakau itu digunakan pertama kali di Amerika Utara, namun tanaman itu bersumber dari Amerika
Selatan dan Hindia Barat. Dari Amerika Utara yang kemudian masuk ke Eropa melalui Spanyol yang dibawa pertama kali oleh
Dokter Francisco Hernandez. Selanjutnya, selama abad ke-17, para dokterlah yang paling
berperan dalam mendorong kebiasaan merokok. Para dokter
108 tersebut sibuk mencari gagasan baru dan mereka mulai
menganggap ada berbagai macam kekuatan penyembuhan yang terdapat dalam daun tembakau. Pada pertengahan tahun 1600-an,
seorang dokter di London menulis sebuah buku yang penuh dengan usulan aneh tentang tata cara pemakaian tembakau sebagai salah
satu obat alternatif. Misalnya saja, setetes larutan tembakau dapat menyembuhkan sakit gigi, sedangkan dengan merebus dedaunan
tembakau dan memercikkan larutan ke atas perut seseorang dapat menghilangkan sakit perut.
Namun, sesungguhnya bukan karena hal tersebut yang menjadikan rokok populer. Ada alasan lain yang menyebabkan
rokok menjadi populer, yaitu rokok dianggap sebagai pertanda kecanggihan dan kejantanan yang dikaitkan dengan kehidupan
keras dan menarik bagi para penjelajah yang pertama kali menulis tentang tembakau dan mengirim tanaman tersebut. Selain itu,
tembakau juga mulai menjadi usaha perdagangan besar. Pada mulanya, Inggris menguasai sebagian besar perdagangan tembakau
di dunia. Dapat dikatakan bahwa dengan meluasnya kebiasaan merokok, orang akan lebih banyak memperoleh keuntungan
dengan berdagang tembakau dari pada berdagang emas ataupun berdagang perak.
Sedangkan di Indonesia sendiri, penanaman tembakau mulai berkembang pada tahun 1864. Pabrik rokok kretek yang
109 pertama didirikan dalam bentuk industri rumah tangga, yang
dimulai di Kudus dan dipelopori oleh Jamahari dengan menggunakan bahan baku tembakau dan cengkeh serta
pembungkusnya daun buah jagung atau sering disebut dengan rokok klobot. Sekitar tahun 1870-1880 usaha ini mulai berkembang
menjadi rokok kecil-kecilan dengan merk yang lumayan terkenal pada masa itu, yaitu : cap garbis, cap tebu, cap jagung, cap gunung,
cap bal tiga dan cap sabuk daun. Adapun pengusaha yang cukup terkenal pada saat itu bernama Nitisemito dengan mengusung merk
dagang rokok cap bal tiga dan mempekerjakan 10.000 buruh. Pada waktu itu produksi rokok kretek masih menggunakan tangan
sehingga disebut dengan rokok kretek tangan. Pada tahun 1925 mulai didirikan pabrik rokok putih yang hanya menggunakan
tembakau saja. Selanjutnya, pada tahun 1928 didirikan pabrik rokok putih di Surabaya. Dan di tahun 1935 dikeluarkan Staatblad
No. 427 tentang Perusahaan Rokok. Jadi, di Indonesia ada pabrik rokok kretek dan pabrik rokok putih. Untuk pabrik rokok kretek
sendiri, ada yang pembuatannya menggunakan tangan dan mesin. Adapun negara-negara yang menjadi produsen tembakau
terpenting di dunia meliputi Cina, Amerika Serikat, India, Brazillia, Rusia, Turki, Jepang, Bulgaria, Korea Selatan, Yunani,
Indonesia dan Italia. Untuk di Indonesia sendiri, tembakau cerutu berpusat di Sumatra Timur, Solo dan Besuki. Sedang untuk
110 tembakau sigaret berpusat di Jawa Timur yang biasanya disebut
dengan tembakau Virginia.
2.2 Bahan Kimia yang Terkandung Dalam Asap Rokok