118
menikah, tempat tinggal dan status merokok. Dari karakteristik tersebut dianggap mampu mewakili karakteristik populasi, dan
terdapat 10 responden yaitu 5 responden sudah menikah dan 5 responden belum menikah yang representatif terhadap penelitian.
Disamping itu, teknik pengambilan sampel lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
snowball sampling
. Teknik ini sangat tepat digunakan dalam penelitian kualitatif karena teknik ini digunakan
untuk meneliti suatu populasi yang sedikit tersembunyi, sebagai contoh para perokok wanita yang ada di Kota Surakarta. Sesuai dengan tujuan
peneliltian ini, maka yang termasuk sebagai informan adalah para perokok wanita di Kota Surakarta.
6. Validitas Data
Untuk menguji keabsahan data yang terkumpul, perlu menggunakan trianggulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber. Dalam trianggulasi sumber digunakan beberapa sumber data untuk
mengumpulkan data.
Data yang
diperoleh kemudian
diuji keabsahannya dengan cara membandingkan hasil wawancara antara
informan yang satu dengan yang lain. Kemudian membandingkan hasil wawancara dengan data hasil penelitian. Dengan demikian diharapkan
119
mutu dari keseluruhan proses pengumpulan data dalam penelitian ini menjadi valid.
7. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Dalam model ini ada tiga komponen analisis, yaitu :
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk lebih jelasnya masing-masing tahap dijabarkan sebagai berikut :
a. Reduksi Data
Proses penyederhanaan dimulai dari data kasar yang berupa data naratif diambil dari data-data yang sesuai dengan tujuan
penelitian dengan membuat rangkuman yang inti. Data yang tidak perlu dipisahkan dari data, jadi agar tidak bias. Selanjutnya dibuat
berdasarkan poin-poin yang sistematis. Reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama penelitian kualitatif berlangsung
hingga sesudah penelitian lapangan sampai laporan akhir disusun. Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari
field note
. Proses ini berlangsung terus selama penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan
pengumpulan data. b.
Penyajian Data Merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
120
tindakan. Dimana sebagai komponen kedua, sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi
yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan suatu rakitan organisasi informasi, diskripsi dalam
bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang disusun
secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca akan memudahkan untuk memahami berbagai hal yang terjadi, serta memungkinkan
peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut.
c. Penarikan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian data. Jika kesimpulan dirasa
kurang mantap, maka penulis akan menggali dalam
field note
, tetapi jika didalam
field note
belum diperoleh data yang diinginkan, maka penulis mencari lagi data di lapangan.
Kesimpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Kesimpulan akhir yang ditulis
merupakan rangkaian keadaan dari yang belum jelas kemudian meningkat sampai pada pernyataan yang telah memiliki landasan
yang kuat dari proses analisis terhadap fenomena yang ada.
Sutopo, 2002: 91
.
121
Adapun skema teknik analisis data disajikan seperti yang tertera pada bagan dibawah ini:
Bagan 1: Teknik Analisis Data
Sutopo, 2002 : 91
Pengumpulan Data
Reduksi Data Penyajian Data
Penarikan Kesimpulan
122
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Pada Bab II ini akan disajikan mengenai beberapa hal yang terkait dengan lokasi penelitian.
A. GAMBARAN UMUM KOTA SURAKARTA
1. KEADAAN GEOGRAFIS
1.1 Letak dan Batas Wilayah
Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti Semarang
maupun Yogyakarta. Kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan ”Kota Solo” secara umum merupakan dataran rendah dan
berada diantara pertemuan Sungai Pepe, Sungai Jenes dan Sungai Bengawan Solo dengan luas wilayah mencapai 44,06 km². Kota
Surakarta terletak antara 110° 45’ 15”dan 110°45’ 35” Bujur Timur dan antara 7° 36’ dan 7° 56’ Lintang Selatan.
Wilayah Kota Surakarta merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian ± 92 m dari permukaan laut. Secara
Administratif Kota Surakarta mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara: Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten
Boyolali