93
mengetahui terlebih dahulu apa yang dia inginkan. Individu harus berusaha menentukan tujuannya, menggambarkan arah
tingkah lakunya, memperkirakan situasinya, mencatat dan menginterpretasikan tindakan orang lain, mengecek dirinya
sendiri dan menggambarkan apa yang dilakukan dengan faktor- faktor lain. Hal inilah yang sering memacu dirinya sendiri pada
saat menghadapi situasi yang melemahkannya. Dalam pandangan ini, Mead ingin menyimpulkan bahwa manusia
dipandang sebagai organisme aktif yang memiliki hak-hak terhadap obyek yang ia modifikasikan
Soeprapto, 2001 : 162
.
b. Kesehatan Reproduksi
Sesuai dengan perkembangannya, bagi seorang anak membutuhkan pengetahuan mengenai tubuhnya maupun lawan
jenisnya. Dengan adanya pengetahuan itu, ia akan dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan sebagai akbiat ketidaktauannya.
Selain itu, ia juga dapat menjaga kesehatan tubuhnya, termasuk kesehatan reproduksinya sedini mungkin. Bagi seorang perempuan,
pemahaman yang benar mengenai organ dan fungsi reproduksinya sangatlah penting karena dapat membantu mengenali siklus
reproduksinya. Seperti haid, kehamilan, usaha-usaha pencegahan kehamilan dan menopause. Disamping itu, perempuan juga dapat
mengenali, bahkan menghindari penyakit-penyakit reproduksi atau
94
yang ditularkan melalui hubungan kelamin, seperti PHS penyakit hubungan seksual bahkan HIV dan AIDS.
Dalam sebuah
Jurnal Internasional,
menyebutkan pengertian
umum mengenai
pengertian reproduksi
yang menyebutkan bahwa:
“ Reproduction — the process by which organisms make more organisms like themselves — is one of the things
that set living things apart from nonliving matter. But even though the reproductive system is essential to keeping a
species alive, unlike other body systems, its not essential to keeping an individual alive. In the human reproductive
process, two kinds of sex cells, or gametes pronounced: gah
-meetz, are involved. The male gamete, or sperm, and the female gamete, the egg or ovum, meet in the females
reproductive system to create a new individual. Both the male and female reproductive systems are essential for
reproduction. The female needs a male to fertilize her egg, even though it is she who carries offspring through
pregnancy and childbirth. Humans, like other organisms, pass certain characteristics of themselves to the next
generation through their genes, the special carriers of human traits. The genes that parents pass along to their
children are what make children similar to others in their family, but they are also what make each child unique.
These genes come from the fathers sperm and the mothers egg, which are produced by the male and female
reproductive systems.”
Reproduksi merupakan suatu proses di mana organisme menghasilkan
lebih banyak
organisme serupa
guna mempertahankan keturunan yang sama dengan organisme tersebut.
Tapi meskipun sistem reproduksi sangat penting untuk menjaga suatu spesies hidup, tidak seperti sistem tubuh lain, hal itu tidak
terlalu penting dalam menjaga hidup individu. Dalam proses reproduksi manusia, dua jenis sel kelamin atau
gamet
, yang
95
terlibat.
Gamet
laki-laki, atau sperma, dan
gamet
betina, telur atau ovum, bertemu dalam sistem reproduksi betina untuk menciptakan
individu baru. Baik laki-laki dan perempuan sistem reproduksi sangat penting dalam proses reproduksi. Wanita membutuhkan
laki-laki untuk membuahi telurnya, meskipun wanita pula yang nantinya membawa keturunan melalui kehamilan dan persalinan.
Manusia, seperti organisme lain, dengan karakteristik tertentu akan menurunkan generasi selanjutnya melalui gen mereka, yaitu
pembawa khusus sifat manusia. Gen yang diberikan oleh orangtua kepada anak-anaknya telah membuat anak-anak mempunyai hak
yang sama dengan anggota keluarga lainnya dan tentu saja setiap anak pasti mempunyai keunikan tersendiri. Gen ini berasal dari
sperma ayah dan ibu telur, yang diproduksi oleh laki-laki dan perempuan sistem reproduksi.
http:kidshealth.orgteensexual_healthgirlsfemale_repro.html
Berdasarkan definisi dari Departemen Kesehatan, diketahui bahwa kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara
menyeluruh serta proses reproduksi. Dengan demikian kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit, melainkan
bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan baik sebelum menikah maupun sesudah menikah.
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah kesejahteraan fisik,
mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya
96
penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan
sistem reproduksi
dan fungsi-fungsinya
serta prosesprosesnya. Oleh karena itu, kesehatan reproduksi berarti
orang dapat mempunyai kehidupan seks yang memuaskan dan aman, dan bahwa mereka memiliki kemapuan untuk bereproduksi
dan kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin melakukannya, bilamana dan seberapa seringkah. Termasuk
terakhir ini adalah hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi dan mempunyai akses terhadap cara - cara keluarga
berencana yang aman, efektif dan terjangkau, pengaturan fertilitas yang tidak melawan hukum, hak memperoleh pelayanan
pemeliharaan kesehatan kesehatan yang memungkinkan para wanita dengan selamat menjalani kehamilan dan melahirkan anak,
dan memberikan kesempatan untuk memiliki bayi yang sehat. Sejalan dengan itu pemeliharaan kesehatan reproduksi
merupakan suatu kumpulan metode, teknik dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan reproduksi melalui
pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi. Ini juga mencakup kesehatan seksual, yang bertujuan meningkatkan
status kehidupan dan hubungan-hubungan perorangan, dan bukan semata-mata konseling dan perawatan yang bertalian dengan
reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalaui hubungan seks.
97
Kesehatan reproduksi wanita mencakup beberapa hal dintaranya sebagai berikut:
1. Menstruasi