Pengaruh Jumlah Katalis KOHZeolit Alam terhadap Yield Biodiesel

35 katalis dalam reaksi. Selain itu, dapat dilihat bahwa pada KOHzeolit alam memiliki puncak yang lebih kuat pada gugus serapan 887,26 cm - 1 yang mengindifikasikan gugus kalium dibandingkan pada zeolit alam yang memiliki puncak yang lebih lemah. Hal ini membuktikan bahwa kandungan kalium pada KOHzeolit alam lebih besar dari zeolit alam tanpa modifikasi.

4.3 PENGARUH VARIABEL PERCOBAAN TERHADAP

YIELD BIODIESEL PADA PROSES TRANSESTERIFIKASI

4.3.1 Pengaruh Jumlah Katalis KOHZeolit Alam terhadap Yield Biodiesel

Dari hasil pembuatan katalis heterogen modifikasi KOHzeolit alam konsentrasi 75 gram100 ml aquadest yang memiliki logam kalium yang tertinggi dilanjutkan pada pembuatan biodiesel dari minyak dedak padi rice bran oil. Adapun hasil pembuatan biodiesel yang telah dilakukan dengan variasi jumlah katalis dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Hubungan antara Jumlah Katalis KOHZeolit Alam dengan Yield Biodiesel pada Kondisi Suhu Reaksi 60 ºC, Waktu 2 Jam, dan Perbandingan Mol AlkoholMinyak 10:1 Gambar 4.4 menunjukkan hubungan jumlah katalis KOHzeolit alam terhadap yield biodiesel, dimana semakin besar jumlah katalis KOHzeolit alam maka yield yang dihasilkan akan semakin kecil. Yield biodiesel mengalami penurunan dari 98,71 hingga 96,86 pada jumlah katalis 2 hingga 4. Universitas Sumatera Utara 36 Pada reaksi transesterifikasi minyak dan metanol dengan katalis KOHzeolit alam sebesar 2 memiliki laju yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan lapisan metil ester telah banyak terbentuk pada jumlah katalis 2 dan besarnya massa metil ester yang dihasilkan. Akan tetapi, pada reaksi transesterifikasi dengan penambahan jumlah katalis KOHzeolit alam setelah 2 tidak meningkatkan yield biodiesel. Penambahan jumlah katalis ini tidak dapat meningkatkan yield biodiesel disebabkan adanya keterbatasan perpindahan massa dan tingginya viskositas pada campuran reaksi. Oleh karena itu, akan menimbulkan masalah pada lemahnya proses pencampuran komponen reaktan sehingga terjadinya penurunan yield FAME. Proses perpindahan massa ini terjadi pada proses pembentukan metoksida. Pada reaksi dengan katalis heterogen, metoksida dibentuk pada permukaan katalis, dimana pada proses ini bergantung pada perpindahan massa dari metanol terhadap katalis. [52, 53]. Keterbatasan perpindahan massa yang terjadi inilah akan mempersulit pencampuran dari reaktan dan menurunkan yield biodiesel. Hal ini ditunjukkan pada penambahan katalis KOHzeolit alam setelah 2 2,5; 3; 3,5 mengalami penurunan yield biodiesel. Tetapi pada penambahan jumlah katalis 4 yield biodiesel mengalami kenaikan kembali, hal ini dapat disebabkan ketidakhomogenan kandungan logam kalium pada katalis KOHzeolit alam. Ketidakhomogenan logam kalium pada zeolit alam akan berdampak pula pada ketidakhomogenan logam kalium pada KOHzeolit alam. Selain itu, sifat higroskopis KOH terhadap udara menjadikan katalis KOHzeolit alam menggumpal dan basah dalam waktu singkat. Oleh karena itu, dapat menyebabkan dengan penambahan jumlah katalis 4 memberikan yield biodiesel yang lebih tinggi. Kondisi terbaik yang dihasilkan adalah pada suhu reaksi 60 ºC, waktu reaksi 2 jam, perbandingan mol alkoholminyak 10:1, dan jumlah katalis KOHzeolit alam 2 . Pada kondisi tersebut memberikan yield biodiesel sebesar 98,71 . Roschat, dkk 2016 juga melaporkan bahwa dengan menggunakan katalis natrium silikat pada CPO dengan jumlah katalis 2,5 menghasilkan yield biodiesel yang terbaik dan mengalami penurunan dengan penambahan katalis lebih dari 2,5 [52]. Universitas Sumatera Utara 37

4.3.2 Pengaruh Waktu Reaksi terhadap Yield Biodiesel

Dokumen yang terkait

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan K2C03

2 17 101

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan K2C03

0 1 21

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan K2C03

0 0 2

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan K2C03

0 3 5

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 3 21

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 0 2

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 0 4

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 2 12

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH

0 0 6

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis Heterogen Zeolit Alam yang Dimodifikasi Dengan KOH Appendix

0 0 25