mengambil bambu dilakukan ketika hendak pulang dari ladang yang biasaanya pada sore hari.
3.3.3.2 Mengeringkan Bambu
Setelah bambu yang ditebang, bambu yang dalam keadaan masih panjang itu dikeringkan terlebih dahulu. Namun dalam pengeringan ini tidak langsung
terkena cahaya matahari. Sehingga tidak merusak kualitas bambu itu sendiri. Bambu balake atau buluh bolon tersebut hanya menggunakan waktu sampai 2-
5hari saja dalam pengeringannya. Akan tetapi pengeringan bambu ini tidak boleh dilakukan ketika terang bulan purnama gok ni bulan. Hal ini dilarang karena
untuk menjaga kualitas suara yang akan keluar dari tengtung tersebut.
3.3.3.3 Memotong Satu Ruas Bambu
Setelah bambu kering, akan dilakukan pemotongan seruas bambu. Namun dalam pemotongan ruas bambu terlebih dahulu dipilih bagian yang cukup besar
dan kuat sebanyak 5 ruas bambu. Kemudian setelah 5 ruas maka dipotong menjadi seruas saja. Sehingga dalam pemotongan seruas bambu ini mengorbankan 4 ruas
bambu yang lainnya. Dalam pemotongan ini menggunakan alat gergaji tangan yang membuat
bambu tetap kokoh dan tidak rusak. Bentuk potongannya ini harus rata pada tiap ujungnya dan memiliki batas ruas yang masih utuh.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.14: Cara Memotong Ujung Pangkal Bambu
Gambar 3.15 : Cara Memotong Seruas Bambu
3.3.3.4 Mengikis Batas Ruas Pangkal Bambu
Untuk mengikis batas ruas pangkal bambu. Alat yang digunakan untuk mengikisnya adalah parang yang berukuran sedang dan tajam. Dalam pengikisan
tersebut dilakukan pada bagian atas dan bawah batas pangkal bambu. Agar tidak ada sekat-sekat tajam bambu yang dapat mengoyakkan tangan si pemain. Hal ini
juga memberikan nilai kerapian dan keindahan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.16 : Cara Mengikis Batas Pangkal Bambu
3.3.3.5 Mengikis Bagian Badan Untuk Pembuatan Senar
Pengikisan bagian badan bambu untuk pembuatan senar tengtung dilakukan agar mendapatkan garis yang akan dijadikan senar. Hal ini juga akan
membuat badan bambu rata, sehingga bisa memastikan bagian yang akan dijadikan titik-titik dalam pembuatan senar. Pengikisan ini menggunakan pisau
berukuran sedang dan tajam. Sehingga dapat mempermudah pekerjaan dalam penentuan titik senar yang akan dicungkil dan ditarik. Cara mengikisnya juga dari
atas kebawah dan bawah keatas. Hal ini untuk meluruskan garis tarikan pisau tersebut.
Gambar 3.17 : Cara Mengikis Badan Bambu Dari Bawah Ke Atas
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.18 : Cara Mengikis Badan Bambu Dari Atas Ke Bawah 3.3.3.6 Mengukur Jarak Senar
Dalam pembuatan tengtung, mengukur jarak senar merupakan hal yang paling inti untuk membuat suatu tengtung dapat dikatakan baik dan bagus.
Pengukuran tengtung pada dasarnya menggunakan dua jari tangan yang diempit yang menjadi pengukuran dahulunya. Namun hal ini akan dilakukan pengukuran
dengan menggunakan meteranalat pengukur yang dapat mengukur jarak senar. Mengukur jarak senar yang satu dengan yang lainnya mempunyai jarak
sekitar 4 cm. Dalam hal ini jarak tersebut sama dengan dua jari yang diempit. Menurut Bapak Rosul Damanik pengukuran itu tidak terlalu formal terhadap nilai
angka atau pun jaraknya, cukup dengan mengempit dua jari antara jari telunjuk dan jari tengah. Maka suatu pengukuran jarak senar akan dibuat.
Pengempitan dua jari tangan merupakan metode pengukuran lama yang dilakukan pada zaman dahulunya. Sekarang beliau juga mengukur dengan dua jari
tangan dalam pembuatan tengtung. Namun untuk menjelaskan lebih formal beliau melakukan pengukuran dengan sebuah penggarismistar.
Universitas Sumatera Utara
Seruas bambu yang dipakai dalam pembuatan tengtung ini panjangnya sekitar 60 cm dan lebarnya sekitar 4 cm. Berikut ini dilakukan pengukuran
pembuatan tengtung. Ada hal yang dilakukan sebelum pengukuran senar ini dilakukan.
1. Menarik Garis Lurus Pada Badan Bambu
Menarik garis lurus pada badan seruas bambu dengan menggunakan pisau berukuran sedang dan tajam.Hal ini dilakukan untuk
membuat garis lurus yang menentukan senar bagian tengah tengtung. Garis lurus ini juga yang akan menjadikan awal pembuatan senar lainnya.
Dengan disebut batas senar.
Gambar 3.19 : Cara Menarik Garis Lurus Senar Tengah Tengtung 2.
Mencongkel Badan Bambu Untuk Pembuatan Senar Tengah Tengtung Setelah dilakukan penarikan garis lurus, maka dilakukan
pencongkelan pada bagian tengah garis lurus bambu tersebut.Hal ini tidak memerlukan ukuran untuk mencongkelnya, Sehingga yang menjadi
batasan utama dalam senar bagian tengah ini hanya sebuah garis lurus tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.20 : Pembentukan Titik Tengah Senar Tengtung
Gambar 3.21 : Hasil Penandaan Pencungkilan Senar Tengtung 3.
Mengukur Jarak Senar Dalam hal ini, diperlukan sebuah penggaris untuk mengukur jarak
senar yang satu dengan yang lainnya.Dalam mengukur senar dilakukan jarak antara satu senar kesenar lainnya yaitu 4 cm. Hal ini tidak
berpatokkan dengan sebuah nilai.Namun dahulunya pengukuran senar dilakukan dengan mengapit dua tangan saja, antara jari telunjuk dan jari
tengah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.22 : Cara Mengukuran Senar
Gambar 3.23 : Pengukuran Senar
3.3.3.7 Mencongkel Badan Bambu