musik atas nada tertentu sesuai petunjuk atau notasinya. Dapat disimpulkan, teknik dalam musik berarti cara melakukan atau memainkan suatu karya seni
dengan baik dan benar. Permainan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:41 mengandung
arti suatu pertunjukan dan tontonan. Dalam hal ini, permainan dapat diartikan sebagai perwujudan suatu pertunjukan karya seni yang disajikan secara utuh dari
mulai pertunjukan sampai akhir pertunjukan. Setia Ningsih 2007-19 menjelaskan bahwa teknik permainan merupakan gambaran mengenai pola yang
dipakai dalam suatu karya seni musik berdasarkan cara memainkan instrumen beserta pengulangan dan perubahannya, sehingga menghasilkan suatu komposisi
musik yang bermakna sesuai dengan nada-nada sehingga menghasilkan suatu komposisi musik yang indah.
Keterampilan memainkan suatu alat musik tengtung dengan maksimal tidak dapat dicapai dengan hanya melalui teknik dan cara membunyikannya saja,
akan tetapi ditunjang pula dengan persoalan-persoalan lain, yang apabila dilihat sepintas hanya merupakan sebuah etika saja, misalnya sikap hundul duduk.
Untuk membunyikan tengtung, sikap duduk bukan merupakan persoalan etika, melainkan sebuah teknik yang akan berkaitan langsung dengan kepentingan
teknik membunyikan tengtung. Dalam hal ini seorang pemain dalam memainkan tengtung harus mampu menguasai tempo sehingga mampu mengiringi melodi.
3.5.6 Warna Bunyi
Setiap suku bangsa mempunyai persepsi yang berbeda terhadap bunyi yang dianggap musikal maupun cara menghasilkan bunyi tersebut Merriam,
Universitas Sumatera Utara
1964:3. Kondisi yang menyebabkan penulis mengalami kesulitan dalam mengukur bunyi mana yang dianggap benar-benar musikal dan yang dianggap
tidak musikal oleh masyarakatnya. Setelah penulis mengamati persepsi masyarakat Simalungun mengenai
warna bunyi dari tengtung, ternyata persepsi mereka berdasarkan onomatope. Onomatope adalah kata atau sekelompok kata yang menirukan bunyi-bunyi dari
sumber yang digambarkannya dengan kata lain penamaan berdasarkan peniruan bunyi. Tidak ada satu ketentuan yang baku dan bisa dipakai sebagai pedoman
yang tetap dalam memainkan tengtung ini. Ada berbagai versi mengenai warna bunyi yang dihasilkan oleh tengtung
Simalungun, menurut Bapak Rosul Damanik menyatakan warna bunyi tengtung ada 4 untuk suara senar yang di bunyikan , yakni:
a. Warna bunyi “Pung” keluar apabila gual’gual alat pukul dipukul
mengenai senar 1 pada alat musik tengtung. Dalam hal ini senar diapit oleh pinggol kupingan dan tangan memukul lubang udara sebelah kiri.Dengan
warna bunyi pung mewakili bunyi jibanggalan Gong besar. b.
Warna bunyi “Pong” keluar apabila gual’gual alat pukul dipukul mengenai senar 2 pada alat musik tengtung. Dalam hal ini senar tengtung
diapit oleh pinggol dan menutupi lubang udara sebelah kanan. Dengan warna bunyipongmewakili bunyi sietekan Gong kecil.
Warna bunyiapabila gual’gual alat pukul dipukul mengenai senar 3 pada alat musik tengtung. Senar 3 terdapat 2 bunyi.Dengan warna bunyi
senar 3A“teng” mewakili bunyi bunyi mong-mongan.Senar yang dibatasi
Universitas Sumatera Utara
sebuah tukol besar yang senarnya jauh lebih panjang.Warna bunyi senar 3B“tung”apabila gualgual alat pukul dipukul mengenai pada alat musik
tengtung.Dengan warna bunyi “tung” mewakili bunyi alat musik mong- mongan.Senar yang dibatasi oleh tukol besar dan senarnya berukuran
pendek. Selain bunyi pada senar ada juga bunyi yang dikeluarkan ketika memukul
bagian lubang bekapanbep-bep yang paling atas. Bunyi yang dikeluarkannya adalah bunyi bep-bep.
3.5.7 Pola Ritem