tertinggi yang digunakan oleh kalangan keturunan raja-raja. Dimana bahasa tersebut adalah bahasa yang sopan hormat, dan berisi nasehat, yang
sering disampaikan melalui perumpamaan.Misalnya adalah Simakidop artinya mata, Jambulan artinya rambut.Simakulsop artinya mulut.
3. Sait ni hata, yaitu bahasa yang dipakai ketika seseorang marah atau menghina seseorang, karena tersinggung atas sesuatu. Sait ni hata
merupakan bahasa yang kasar, karena berisi kata-kata yang pedas, berisikan sindiran sehingga dapat menyakitkan hati orang lain. Misalnya
panjamah tangan bahasa kasarnya tiput.
2.4 Sistem Kesenian
Kesenian adalah merupakan ekspresi perasaan manusia terhadap keindahan, dalam kebudayaan suku-suku bangsa yang pada mulanya bersifat
deskriptif Koentjaraningrat, 1980:395-397. Kesenian pada masyarakat Simalungun sangat banyak dan beragam. Taralamsyah Saragih dalam Seminar
Kebudayaan Simalungun 1964 mengatakan bahwa kesenian yang ada di Simalungun dapat dibagi atas : seni musik Gual, seni suara doding, seni tari
Tortor.
2.4.1 Seni Musik Gual
Seni musik digunakan untuk upacara-upacara hiburan dan upacara-upacara adat lainnya misalnya upacara dukacita pusok ni uhur dan sukacita malas ni
uhur. Alat-alat musik pada masyarakat Simalungun dapat dimainkan secara
Universitas Sumatera Utara
ensambel dan dapat pula dimainkan secara tunggal. Alat musik yang dimainkan secara ensambel adalah Gonrang Sidua-dua dan Gonrang Sipitu-pitu.
Penggunaan instrumen sarunei dalam ensambel Gonrang Sidua-dua dan Gonrang Sipitu-pitu sangat penting, diantaranya:
1. Manombah yaitu suatu upacara untuk mendekatkan diri kepada sembahan.
2. Maranggir yaitu upacara untuk membersihkan badan dari perbuatan- perbuatan yang tidak baik, dan juga membersihkan diri dari gangguan roh-
roh jahat. 3. Ondos Hosah yaitu upacara khusus yang dilakukan suatu desa atau
keluarga agar terhindar dari mara bahaya. 4. Rondang Bintang yaitu acara tahunan yang diadakan suatu desa karena
mendapatkan panen yang baik. Muda-mudi menggunakan kesempatan tersebut untuk mencari jodoh.Adapun alat-alat musik yang dimainkan
secara tunggal.Diantaranya Jatjaulultengtung, Husapi, Hodong-hodong, Tulila, Ole-ole, Saligung, Sordam dsb.Alat-alat musik tersebut dimainkan
untuk hiburan pribadi ketika lelah bekerja di ladang, maupun setelah pulang dari pekerjaan.
2.4.2 Seni Suara Doding
Musik vokal Simalungun dikenal dengan istilah doding dan ilah. Doding dipakai untuknyanyian solo sedangkan ilah dipakai sebagai nyanyian kelompok.
Sihotang 1993:31. Nyanyian dalam masyarakat Simalungun sangat banyak dan memiliki fungsi masing-masing. Selain itu masyarakat Simalungun memiliki
Universitas Sumatera Utara
teknik bernyanyi yang disebut inggou. Adapun nyanyian tersebut diantaranya adalah :
1. Taur-taur yaitu nyanyian yang dilagukan oleh sepasang muda-mudi secara bergantian untuk mengungkapkan perasaan satu sama lainnya.
2. Ilah yaitu suatu nyanyian yang dinyanyikan oleh sekelompok pemuda dan pemudi sambil menepuk tangan sambil membentuk lingkaran.
3. Doding-doding yaitu nyanyian yang dinyanyikan oleh sekelompok pemuda dan pemudi atau orang tua untuk menyampaikan pujian atau
sindiran. Nyanyian ini juga dapat dilagukan untuk mengungkapkan kesedihan dan kesepian.
4. Urdo-urdo atau tihtah yaitu suatu nyanyian yang dinyanyikan oleh seorang Ibu kepada anaknya atau seorang anak perempuan kepada
adiknya. Urdo-urdo untuk menidurkan sementara tihtah untuk bermain. 5. Tangis-tangis yaitu suatu nyanyian yang dinyanyikan seorang gadis
karena putus asa ataupun karena berpisah dengan keluarga karena akan menikah.
6. ManalundaMangmang adalah mantera yang dinyanyikan oleh seorang datu untuk menyembuhkan suatu penyakit ataupun menobatkan seorang
raja pada waktu dulu.
2.4.3 Seni Tari Tor-Tor