Sirkulasi Tata Guna Lahan

59

4.1.10 Sirkulasi

Gambar 4.15 Konsep skematik sirkulasi luar banguna. Sumber : Analisis Pribadi, 2016 Sirkulasi luar bangunan dibedakan berdasarkan pengguna dan moda yang digunakan. a Sirkulasi pejalan kaki dari arah Jalan Yos Sudarso menggunakan pencapaian langsung menuju bangunan. Ruang sirkulasi pejalan kaki dibedakan dengan sirkulasi kendaraan agar kenyamanan pejalan kaki terjaga. Respon desainnya adalah dengan menaikkan ruang sirkulasi + 25 cm, dapat berupa trotoar, ditambah dengan penggunaan canopy agar pengguna merasa nyaman berjalan di trotoar tersebut. b Sirkulasi pengguna berkendara masuk menuju taman parkir melewati pos jaga masuk, parkir, kemudian memutar menuju arah dating melalui pintu keluar. c Sirkulasi kendaraan bus dan angkot ketika masuk ke tapak, langsung menuju ke area kedatangan untuk menurunkan penumpang dan bergerak ke arah keberangkatan untuk menjemput penumpang. Arus sirkulasi keluar tapak sama dengan kedatangannya, namun untuk beberapa angkot, sirkulasi keluar dapat melewati jalur di bawah flyover Jalan Cemara. d Sirkulasi kereta api dibagi menjadi sirkulasi ke arah Medan Kota-Bandara Kualanamu dan ke Pelabuhan Belawan dapat dilihat pada konsep skematik sirkulasi di bawah. Sedangkan untuk jalur yang ditengah hanya digunakan untuk pergantian lokomotif stasiun jalur simpan. Sirkulasi kendaraan pribadi Sirkulasi kendaraa Bus dan Sirkulasi Pejalan Kaki Universitas Sumatera Utara 60 Gambar 4.16 Konsep skematik sirkulasi luar bangunan. Sumber : Analisis Pribadi, 2016

4.1.11 Tata Guna Lahan

Dalam analisa ini dibahas mengenai fungsi lahan, dan solusi untuk memanfaatkan setiap bagian kawasan perancangan untuk memaksimalkan fungsi lahan, sehingga tidak terdapat lagi lahan-lahan yang terbengkalai ataupun bangunan yang tidak memiliki fungsi bangunan kosong. Gambar 4.17 Tata guna lahan existing, Kec. Medan Timur Sumber : Analisis Pribadi, 2016 Universitas Sumatera Utara 61

4.2 Analisa Fungsional