50
c. Lokasi
: Jalan Yos Sudarso, Koordinat 3°37’54N
298°40’13”E, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan
Timur dan Medan Barat, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. d.
Batas-batas Site
Utara : Kecamatan Medan Deli
Selatan : Jl. Cemara dan Fly Over
Timur : Kelurahan Pulo Brayan Bengkel
Barat : Jl. Yos Sudarso
e. Kondisi Existing
Gambar 4.2 kondisi eksistingKecamatan Pulo Brayan
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
f. Luas Lahan
Luas lahan yang menjadi studi kasus sebesar 15.000 m² atau ± 1,5 Ha.
g. Kontur
Kontur pada lahan perancangan relatif datar.
h. KLBKDB
KDB = 60
i. Luas dan Ketinggian Bangunan
Luas bangunan = 36.000 m²
Universitas Sumatera Utara
51 Ketinggian bangunan = 4 lantai
j. Pemilik Bangunan
Pemilik dan pengelola bangunan adalah pihak PT KAI
k. Bangunan Eksisting
Bangunan Eksisting yang terdapat pada site adalah Balai Yasa PT KAI, Stasiun transit lama, rumah pegawai PT KAI, permukiman penduduk, bangunan komersil, bangunan
kolonial, tower air PT KAI, dan rumah satelit PT. KAI.
l. Keistimewaan Site
Kawasan Pulo Brayan Bengkel merupakan pusaka terpendam yang terdapat di kota medan dengan peninggalan bangunan serta cerita sejarah dari masa kolonial Belanda
hingga jaman maju seperti sekarang. Bisa di rasakan dan dilihat bila kita berada di kawasan bahwa bangunan Kolonial, Tower Air, Rumah Satelit, Balai Yasa, akan
menjadi lokasi bisnis dan RTH Ruang Terbuka Hijau yang berada di kawasan bisa membuat para penikmat sejarah merasakan pusaka Kolonial yang terpendam.
m. Pencapaian
Untuk pencapaian ke kawasan site bisa dilihat pada gambar 4.3 terlihat banyak akses jalan yang bisa dilalui untuk mencapai lokasi site yang berada pada Kecamatan Pulo
Brayan. Potensi pada jalan –jalan tersebut terletak di pinggir jalan sehingga
pencapaian ke dalam site sangat mudah , dilalui oleh pejalan kaki, angkutas umum, kendaraan pribadi, dan jalan Yos Sudarso merupakan jalan pusat pada lokasi site.
Gambar 4.3 Analisa Pencapaian.
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
Keterangan Jalan Yos Sudarso
Jalan Cemara Jalan Pertempuran
sit e
Universitas Sumatera Utara
52
4.1.3 Analisa Peraturan
Ketentuan RUTRK Medan terhadap lokasi perancangan yang berada di jalan Cemara, kelurahan Pulau Brayan Bengkel Baru, kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut :
Fungsi bangunan yang ditentukan mix-used building gambar 4.3
Koefisien Dasar Bangunan KDB sebesar 80 gambar 4.4
Ketinggian Lantai Bangunan Maks.30 lantai gambar 4.5
Gambar 4.4 Analisa Peraturan Pola Ruang.
Sumber : RUTRK Medan, 2016
Gambar 4.5 Analisa Peraturan Pola Ruang.
Sumber : RUTRK Medan, 2016
SI SITE
Universitas Sumatera Utara
53 Ketentuan RUTRK Medan terhadap lokasi perancangan yang berada di Yos
Sudarso, kelurahan Pulau Brayan Bengkel Baru, kecamatan Medan Barat adalah sebagai berikut :
Ketentuan KDB untuk perumahan adalah KDB menengah sampai tinggi, tergantung besar luas kapling dan lokasinya terhadap jalan.
A. KDB untuk perumahan di tepi jalan fungsi Primer
Petak besar :
maksimal 40
Petak sedang :
maksimal 50
Petak kecil :
maksimal 60 B. KDB untuk perumahan di tepi jalan fungsi Sekunder dan jalan Lingkungan
Petak besar
: maksimal 50
Petak sedang
: maksimal 60
Petak kecil
: 60 - 70
C. KDB pada kawasan perdagangan menengah sampai tinggi, namun tidak lebih dari 60.
D. KDB untuk kawasan perindustrian dan jasa perkantoran sebesar 40 - 50. E. KDB sangat rendah untuk bangunan di kawasan peruntukan pertanian lahan
kering, peternakan dan taman serta, F. KDB sebesar 0 untuk kawasan pertanian sawah dan kawasan hutan mangrove.
G. ketentuan lain penentuan KDB seperti: - Bangunanapartemenrumah susunkondomonium jumlah lantai maksimal 10
lantai dengan ketentuan KDB maksimal 50 dan KLB maksimal 5 - Untuk bangunan-bangunan yang sudah memiliki Izin Mendirikan Bangunan
IMB, maka disesuaikan dengan izin yang telah diterbitkan, - Ketentuan KDBKLB maupun ketinggian ditetapakan maksimal sepanjang
dapat menyediakan fasilitas berupa parkir, RTH dan ketentuan lainya.
Universitas Sumatera Utara
54
4.1.4 Analisa Bangunan Sekitar
Gambar 4.6 Analisa Pemandangan.
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
Bangunan Eksisting yang terdapat pada site adalah Balai Yasa PT KAI, Stasiun transit lama, rumah pegawai PT KAI, permukiman penduduk, bangunan komersil,
bangunan kolonial, tower air PT KAI, dan rumah satelit PT. KAI.
4.1.5 Analisa Sarana
Sarana yang tersedia di sekitar kawasan perancangan adalah sebagai berikut
Sarana Pendidikan Terdapat Yayasan Wanita Kereta Api dan beberapa sekolah negeri yang tersebar di
kawasan Pulo Brayan.
Gambar 4.7 Sarana Pendidikan di Sekitar Kawasan Perancangan
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
Universitas Sumatera Utara
55
Sarana Kesehatan Terdapat Rumah sakit Umum Martha Friska di jalan Yos Sudarso.
Gambar 4.8 Sarana Kesehatan di Sekitar Kawasan Perancangan
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
Sarana Ibadah
Terdapat beberapa masjid, gereja dan madrasah di kawasan Pulo Brayan.
Gambar 4.9 Sarana Ibadah di Sekitar Kawasan Perancangan
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
4.1.6 Analisa Kontur
Analisa kontur pada kawasan Pulo Brayan relatif datar seperti yang terlihat pada gambar. Kondisi kontur di kaswasan sangatlah ideal untuk membangun bangunan Stasiun
karena kondisi kontur yang datar dan mudah untuk dikelola pada saat dibangunnya stasiun di bawah tanah bila diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
56
Gambar 4.10 Analisa Peraturan Topografi.
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
4.1.7 Analisa View
View atau pemandangan pada lokasi site ini didominasi oleh perumahan warga dan juga pertokoan yang berorientasi menghadap di Jl. Cemara. Berikut adalah analisa mengenai
view keluar dan view kedalam site.
a View Kedalam Site
View kedalam site adalah stasiun Pulo Brayan, bangunan balai yasa, dan pemukiman penduduk yang kurang terawat serta ilegal keberadaanya.
View atau pemandangan pada lokasi site ini didominasi oleh perumahan warga dan juga pertokoan yang berorientasi menghadap di Jl. Cemara. Berikut adalah analisa
mengenai view keluar dan view kedalam site. View kedalam site adalah stasiun Pulo Brayan, bangunan balai yasa, dan pemukiman
penduduk yang kurang terawat serta ilegal keberadaanya.
Gambar 4.11 Analisa View Kedalam.
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
SIT
Universitas Sumatera Utara
57 View keluar site adalah permukiman penduduk, fly over Pulo Brayan, bangunan balai
yasa PT KAI dan deretan bangunan komersil di Jl. Yos Sudarso dan Jl. Cemara.
b View Kedalam Keluar
Gambar 4.12 Analisa View Keluar.
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
4.1.8 Analisa Orientasi Matahari
Pada gambar 4.18 terlihat bahwa fasad bagian barat dan timur digunakan shading untuk mengurangi energy kalor yang masuk kebangunan. Pada fasad bagian utara dan selatan bisa
mendapat pencahayaan alami terlama dan dengan bentuk lokasi yang memanjang mendukung untuk memanfaatkannya sebagai tempat solar panel jika diperlukan karena berada dibagian
utara dan selatan.
Gambar 4.13 Analisa Orientasi Matahari.
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
Universitas Sumatera Utara
58
4.1.9 Lalu Lintas
Arus lalu lintas dari dan menuju kawsan perancangan terlihat padat lancar. Untuk yang melewati fly over kendaraan lancar, tetapi jika melewati jalan dibawah fly over Jl. Yos Sudarso
dan sekitarnya maka arus lalu lintas terbilang macet. Hal ini dikarenakan jalan yang kecil dan adanya lintasan rel kereta api. Untuk itu pada perancangan kembali kawasan Bengkel Pulo
Brayan, jalan ini akan diperlebar. Ini bertujuan untuk mengurangi penumpukkan kendaraan dan memberikan ruang hawa untuk banguna yang berda dibawah fly over. Titik lampu merah
pada kawasan ini ada di persimpangan Jl. Krakatau-Jl. Cemara dan persimpangan Jl. Yos Sudarso-Jl. Cemara.
Berikut adalah uraian untuk intensitas kendaraan disekitar kawasan perancangan :
Jalan Cemara : padat lancar, dengan dominasi kendaraan pribadi beroda empat, dan
kendaraan berat.
Jalan Krakatau : padat lancar, dengan dominasi kendaraan pribadi beroda empat,
kendaraan berat dan angkutan umum..
Fly over : lancar, dengan dominasi kendaaran pribadi beroda empat, dan
kendaraan berat.
Jalan Yos Sudarso : sedikit macet, dengan dominasi angkutan umum, kendaraan
pribadi roda dua dan empat.
Jalan Bengkel dan Jalan Lampu : lancar, sedikit yang melintas jalan ini karena daerah permukiman penduduk. Dominasi kendaraan di jalan ini adalah kendaraan roda dua.
Gambar 4.14 Analisa Lalu Lintas.
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
Jl. Yos
Jl. Yos Jl.
Cemara Jl.
Universitas Sumatera Utara
59
4.1.10 Sirkulasi
Gambar 4.15 Konsep skematik sirkulasi luar banguna.
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
Sirkulasi luar bangunan dibedakan berdasarkan pengguna dan moda yang digunakan. a
Sirkulasi pejalan kaki dari arah Jalan Yos Sudarso menggunakan pencapaian langsung menuju bangunan. Ruang sirkulasi pejalan kaki dibedakan dengan sirkulasi kendaraan
agar kenyamanan pejalan kaki terjaga. Respon desainnya adalah dengan menaikkan ruang sirkulasi + 25 cm, dapat berupa trotoar, ditambah dengan penggunaan canopy agar
pengguna merasa nyaman berjalan di trotoar tersebut. b
Sirkulasi pengguna berkendara masuk menuju taman parkir melewati pos jaga masuk, parkir, kemudian memutar menuju arah dating melalui pintu keluar.
c Sirkulasi kendaraan bus dan angkot ketika masuk ke tapak, langsung
menuju ke area kedatangan untuk menurunkan penumpang dan bergerak ke arah keberangkatan untuk menjemput penumpang. Arus sirkulasi keluar tapak sama dengan
kedatangannya, namun untuk beberapa angkot, sirkulasi keluar dapat melewati jalur di bawah flyover Jalan Cemara.
d Sirkulasi kereta api dibagi menjadi sirkulasi ke arah Medan Kota-Bandara Kualanamu dan
ke Pelabuhan Belawan dapat dilihat pada konsep skematik sirkulasi di bawah. Sedangkan untuk jalur yang ditengah hanya digunakan untuk pergantian lokomotif stasiun jalur
simpan.
Sirkulasi kendaraan pribadi
Sirkulasi kendaraa Bus dan Sirkulasi Pejalan Kaki
Universitas Sumatera Utara
60
Gambar 4.16 Konsep skematik sirkulasi luar bangunan.
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
4.1.11 Tata Guna Lahan
Dalam analisa ini dibahas mengenai fungsi lahan, dan solusi untuk memanfaatkan setiap bagian kawasan perancangan untuk memaksimalkan fungsi lahan, sehingga tidak
terdapat lagi lahan-lahan yang terbengkalai ataupun bangunan yang tidak memiliki fungsi bangunan kosong.
Gambar 4.17 Tata guna lahan existing, Kec. Medan Timur
Sumber : Analisis Pribadi, 2016
Universitas Sumatera Utara
61
4.2 Analisa Fungsional
4.2.1 Program Kebutuhan dan Besaran Ruang
a Area Integrasi
Fungsi area integrasi yaitu mengintegrasikan kedua prasarana moda transportasi, yaitu stasiun kereta api, agar menjadi terpadu dan memudahkan komuter dalam berpindah
moda.
Tabel 4.1 Deskripsi Kebutuhan Ruang
AREA INTEGRASI Zona Penerimaan
No Jenis Ruang
Fungsi Uber
Kebutuhan Fasilitas 1
Canopy Digunakan untuk area
Penerimaan welcoming dan area drop off.
Komuter Ruang yang luas dengan
canopy.
2 Halllobby
Letak tidak jauh dari canopy. Volume ruang besar,
fungsinya agar dapat menampung
komuter di jam sibuk peak hour, untuk arus sirkulasi dan
lalu lalang komuter, serta memberikan keleluasaan bagi
komuter yang berdampak pada psikologis komuter.
Komuter Public art, landmark,
dan tempat sampah.
3 Front Office
Berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengguna,
informasi orang hilang, dan car call.
Petugas dan
Komuter. Meja resepsionis, kursi,
almari berkasarsip, interkomtelepon,tempat
sampah, dan alat tulis kantor lainnya.
4 Ruang Loket
Ruang bagi penumpang untuk membeli tiket kereta api
Commuter. Petugas e-
ticket Dan
komuter. Meja, microfon,
speaker, komputer, mesin e-ticket, almari
arsip, pengkondisian udara AC, tempat
sampah, dan pembatas antrian.
5 Ruang
Tunggu Ruang untuk menunggu moda
bila moda belum tiba. Komuter
dan cleaning
service. Kursi panjang ruang
tunggu, tanaman, charger gratis bagi
komuter.
6 Electronic
Gate Pintu masuk area stasiun
menggunakan dengan menempelkan kartu ke arah
sensor. Komuter
dan petugas
keamanan. Electronic gate
7
Koridor Penghubung
Menghubungkan area terminal dengan area integrasi, berada
di basement. Sehingga merupakan penghubung
basement area integrasi Komuter.
Tempat sampah, tempat duduk, dan
public art atau iklan komersial.
Universitas Sumatera Utara
62
dengan terminal.
8 KMWC
Komuter Digunakan untuk metabolisme
seluruh pengguna. Komuter,
pengelola, dan
petugas. Water closet, bak
mandi, dan tempat sampah.
9 ATM Box
Digunakan untuk transaksi perbankan pengguna.
Komuter, petugas
keamanan, dan
pengelola. Mesin ATM dan tempat
sampah.
10 Ruang
ibu dan anak
Digunakan untuk ibu yang melakukan perawatan
terhadap anaknya, seperti menyusui dan
mengganti popok. Komuter
ibu-ibu dan anak.
Meja, kursi, tempat tidur bayi, dan tempat
sampah.
11 Ruang
penitipan barang
Digunakan oleh komuter untuk
menitipkan barang bawaan, bila
komuter akan pergi meninggalkan lokasi dan
kembali lagi ke area terminal dan stasiun terintegrasi.
Petugas dan
komuter. Lemari rak
penyimpanan, meja, dan kursi.
12 Ruang medis Mengantisipasi bila terjadi
kecelakaan ringan maupun berat di dalam bangunan.
Petugas medis.
Tempat tidur, meja, lemari, dan tempat
sampah.
13 Retail
Menjual barang-barang tertentu untuk melengkapi
kebutuhan komuter, dapat berupa makanan ataupun
barang. Petugas
retail dan
komuter Meja kasir, etalase,
rakrak penjualan, ruang
belanja, gudang, dan almari.
14
Minimarket Menjual barang-barang
kebutuhan pokok komuter. Petugas
mini market dan
komuter. Etalase, rak-rak
penjualan, ruang gerak untuk belanja.
15 RestoranCaf
e Menjual makanan dan
minuman kebutuhan pokok komuter.
Petugas restoran
dan cafe komuter.
Meja kasir, perabot makan, etalase, rakrak
penjualan, dapur, gudang, dan
almari.
Sumber :
http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016
Tabel 4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang
ZONA SERVIS No
Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan
Uber Kebutuhan Fasilitas
1 R. Loker
Berfungsi untuk menyimpan barang bawaan petugas servis
selama bekerja di bangunan, letaknya di area servis.
Petugas servis Lemari loker.
2 R. Janitor
Berfungsi meletakkan alat-alat kebersihan, terletak di area
servis. Petugas servis
Rak alat.
Universitas Sumatera Utara
63
3 Ruang
persinyalan Ruang untuk mengatur sinyal
perkeretaapian dan dengan stasiun-stasiun lainnya
Petugas Lemari, meja, kursi,
peralatan persinyalan,
dan tempat sampah.
4 Ruang
telekomunik asi
Ruang untuk telekomunikasi perkeretaapian dan dengan
stasiun-stasiun lainnya, serta menjadi announcer di dalam
bangunan mengenai keberadaan kereta.
Petugas Lemari, meja, kursi,
peralatan telekomunikasi
seperti mikrofon, dan
tempat sampah.
5 Pantry servis
Berfungsi sebagai ruang istirahat dan makan minum
bagi petugas servis, terletak dekat dengan emplasemen
stasiun. Petugas servis
Meja, kursi, wastafel,
kompor, tempat sampah, dan lemari.
6 KMWC
servis KMWC yang digunakan
untuk metabolisme bagi petugas
servis dan komersil. Petugas servis
Water closet, bak mandi, dan tempat
sampah.
7
Pos keamanan
Menjaga keamanan
lingkungan.
Petugas keamanan.
Meja dan kursi.
Sumber :
http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016
Tabel 4.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang
ZONA PERIBADATAN No
Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan
Uber Kebutuhan Fasilitas
1 Musholla
bersama Digunakan oleh seluruh
pengguna bangunan untuk peribadatan.
Komuter, pengelola, dan
petugas. Sajadah, ruang yang
luas, ruang imam, dan
lemari. 2
Tempat wudhu
Digunakan untuk bersuci sebelum beribadah.
Komuter, pengelola, dan
petugas. Area cuci.
Sumber :
http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016
b Area Stasiun
Fungsi area stasiun yaitu mewadahi kegiatan pengguna jasa moda transportasi kereta api Pulo Brayan.
Tabel 4.4 Deskripsi Kebutuhan Ruang
AREA STASIUN No
Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan
Uber Kebutuhan
Fasilitas 1
Canopy Digunakan untuk area
penerimaan welcoming dan area drop off.
Komuter Ruang yang luas
dengan canopy.
2 Halllobby
Letak tidak jauh dari canopy. Volume ruang besar,
fungsinya agar dapat menampung
Komuter Public art,
landmark, dan tempat sampah.
Universitas Sumatera Utara
64
komuter di jam sibuk peak hour, untuk arus sirkulasi dan
lalu lalang komuter, serta memberikan keleluasaan bagi
komuter yang berdampak pada psikologis komuter.
3 Ruang Loket
Ruang bagi penumpang untuk membeli tiket kereta api
Commuter Line dan bus Damri
saja. Karena untuk kendaraan angkot, bus metromini, dan
bus kopaja, untuk saat ini,
pembayaran langsung ke sopir atau kondektur.
Petugas e- ticket
dan komuter. Meja, microfon,
speaker, komputer, mesin e-ticket,
almari arsip, pengkondisian
udara AC, tempat
sampah, dan pembatas antrian.
4
Electronic Gate
Pintu masuk area stasiun menggunakan dengan
menempelkan kartu ke arah sensor.
Komuter dan petugas
keamanan. Electronic gate
5 Emplasemen
Merupakan jalur kereta. Petugas moda.
Sirkulasi dan ruang gerak kereta.
6 Peron kereta
api Bagian emplasemen stasiun
berfungsi sebagai ruang pengguna untuk naik dan
turun dari kereta.
Komuter dan petugas
keamanan. Tempat sampah,
canopy, dan tempat duduk.
7
Pos keamanan
Menjaga keamanan lingkungan.
Petugas keamanan.
Meja dan kursi.
8
KMWC Penumpang
Metabolisme komuter. Komuter.
Water closet, bak mandi, dan tempat
sampah.
9 Ruang
penitipan barang
Digunakan oleh komuter untuk
menitipkan barang bawaan, bila komuter akan pergi
meninggalkan lokasi dan kembali lagi ke area terminal
dan stasiun terintegrasi. Petugas dan
komuter. Lemari rak
penyimpanan, meja, dan kursi.
10 Ruang medis Mengantisipasi bila terjadi
kecelakaan ringan maupun berat
di dalam bangunan. Petugas medis. Tempat tidur, meja,
lemari, dan tempat sampah.
11 Retail
Menjual barang-barang tertentu
untuk melengkapi kebutuhan komuter, dapat berupa
makanan ataupun barang.
Petugas retail dan
komuter Meja kasir, etalase,
rak-rak penjualan, ruang belanja,
gudang, dan almari.
12 Minimarket
Menjual barang-barang kebutuhan pokok komuter.
Petugas mini market dan
komuter. Etalase, rak-rak
penjualan, ruang
Universitas Sumatera Utara
65
gerak untuk belanja.
15 RestoranCaf
e Menjual makanan dan
minuman kebutuhan pokok komuter.
Petugas restoran dan
cafe komuter.
Meja kasir, perabot makan, etalase,
rakrak penjualan, dapur,
gudang, dan almari.
Sumber :
http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016
c Area Pengelola
Fungsi area pengelola yaitu mewadahi aktivitas dan kegiatan stasiun dalam mengawasi
jalannya kegiatan. Tabel 4.5 Deskripsi Kebutuhan Ruang
AREA PENGELOLA No
Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan
Uber Kebutuhan
Fasilitas 1
R. Kepala Stasiun
Ruang yang digunakan oleh Kepala Stasiun.
Kepala Stasiun
Meja, kursi, lemari, tempat sampah,
sofa, dan coffee table.
2 R.
Administrasi Ruang yang digunakan oleh
bagian administrasi. Bagian
administrasi Meja, kursi, tempat
sampah, dan lemari. 3
R. Kepala Operasional
Ruang yang digunakan oleh bagian operasional.
Kepala Operasional
Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari.
4 R. Kepala
dan Staff Bidang
Perlengkapan Ruang yang digunakan oleh
bagian operasional. Kepala dan
Staff Bidang
Perlengkapan Meja, kursi, tempat
sampah, dan lemari.
5
R. Kepala dan Staff
Bidang Ticketing
Ruang yang digunakan oleh bagian ticketing.
Kepala dan Staff
Bidang Ticketing
Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari.
6 R. Kepala
dan Staff Bidang
Komunikasi Ruang yang digunakan oleh
bagian komunikasi. Kepala dan
Staff Bidang
Komunikasi Meja, kursi, tempat
sampah, dan lemari.
7 R. Kepala
dan Staff Bidang
Keamanan Ruang yang digunakan oleh
bagian keamanan. Kepala dan
Staff Bidang
Keamanan Meja, kursi, tempat
sampah, dan lemari.
8
R. Kepala dan Staff
Bidang Komersil
Ruang yang digunakan oleh bagian komersil.
Kepala dan Staff
Bidang Komersil
Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari.
9 R. Kepala
dan Staff Bidang
Kebersihan Ruang yang digunakan oleh
bagian kebersihan. Kepala dan
Staff Bidang
Kebersihan Meja, kursi, tempat
sampah, dan lemari.
Universitas Sumatera Utara
66
10 R. Kepala
dan Staff Bidang
Perpakiran Ruang yang digunakan oleh
bagian perpakiran. Kepala dan
Staff Bidang
Perpakiran Meja, kursi, tempat
sampah, dan lemari.
11 R. Arsip
Menyimpan arsip-arsip administasi pengelola.
Bagian administrasi
Lemari
12 R. Rapat
Ruang yang digunakan oleh seluruh pengelola pada saat
rapat, letaknya berdekatan dengan ruang pengelola
lainnya Seluruh
pengelola Meja, kursi, dan
layar.
13 R.
Resepsionis Ruang yang digunakan oleh
pengelola pada saat menerima tamu, letaknya dekat dengan
entrance area pengelola Seluruh
pengelola dan tamu
Sofa dan coffe table.
14 KMWC
Pengelola KMWC yang digunakan
untuk metabolisme bagi pengelola
Seluruh pengelola
dan tamu Water closet, bak
mandi, dan tempat sampah.
15
Pantry pengelola
Ruang makan dan minum serta
servis bagi pengelola, letaknya
dekat dengan ruang istirahat Seluruh
pengelola Wastafel, heater,
kitchen set, kulkas, dan tempat sampah.
16 Musholla
pengelola Digunakan oleh seluruh
pengelola. Pengelola
Sajadah, hall yang luas, ruang imam,
dan lemari.
17
Tempat wudhu
Digunakan untuk bersuci sebelum beribadah.
Pengelola Area cuci.
Sumber :
http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016
d Area Pengelola
Fungsi area utilitas yaitu sebagai area penunjang utilitas stasiun terintegrasi.
Tabel 4.6 Deskripsi Kebutuhan Ruang
AREA UTILITAS No
Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan
Uber Kebutuhan
Fasilitas 1
Ruang genset
Menyimpan genset yang digunakan bila listrik PLN
mati Petugas
Genset.
2 Ruang panel
Mengatur kelistrikan bangunan.
Petugas Panel-panel
kelistrikan bangunan.
3 Ruang alat
Menyimpan peralatan utilitas. Petugas
Lemari alat. 4
Ruang tangki air
bawah Ground
Tank Menyimpan air dari dalam
tanah dan dipompa menuju tangki
atas. Petugas
Tangki air 2 buah.
5 Ruang
tangki air atap Roof
Menyimpan air di atap yang berasal dari tangki bawah lalu
Petugas Tangki air 2 buah.
Universitas Sumatera Utara
67
Tank didistribusikan ke tempat-
tempat yang membutuhkan.
6 Ruang
pompa Menyimpan pompa air.
Petugas Pompa air.
7 Ruang
CCTV Ruang yang digunakan untuk
melihat rekaman CCTV yang sedang berlangsung danatau
yang sudah berlangsung. Petugas
keamanan Meja, kursi, layar
monitor, dan lemari.
Sumber :
http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016
e
PARK and RIDE
Fungsi area park and ride yaitu sebagai tempat menitipkan kendaraan komuter, pengelola, dan petugas.
Tabel 4.7 Deskripsi Kebutuhan Ruang
AREA PARK and RIDE No
Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan
Uber Kebutuhan
Fasilitas 1
Taman parkir
komuter Tempat memakirkan
kendaraan seluruh pengguna, baik motor,
maupun mobil, terletak diluar bangunan dan mudah diakses
dari pintu masuk. Seluruh
pengguna Pos jaga.
2 Pos masuk
Pengamanan penjagaan kendaraan pada lahan parkir.
Petugas bidang perpakiran.
Meja, kursi, komputer, dan
tempat sampah. 3
Pos keluar Pengamanan penjagaan
kendaraan pada lahan parkir. Petugas bidang
perpakiran. Meja, kursi,
komputer, dan tempat sampah.
Sumber :
http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016
Universitas Sumatera Utara
68
f komponen ruang
Gambar 4.18 komponen ruang
sumber : Download as Pdf Erbil metro station by mohammed siyamand, 2016
Tabel 4.8 Detail Komponen Zona
Zona 1 Akses
Zona 2 Fasilitas
Zona 3 Peron
Area Luar Pusat Utama
Manajemen Stasiun Keberangka
tan Parkir Mobil
Lobbi Manajer
Informasi Bus Stasiun
Ruang Istirahat Asisten Direktur
Tiket Eskalator
Informasi Ruang Kontrol
Pimpinan Lift
Sekuriti Ruang Meeting
Ruang Tunggu
Jembatan Eskalator
Ruang mesin Kedatangan
Servise Lift
Arsip dan Dokumen Informasi
Area Dalam
Komersial Foto Kopy dan Print
Pemeriksaan Bagasi
Eskalator Retail dan Shop
Loket Tiket dan Pemeriksaan Bagasi
Lift Restoran
Pimpinan Dapur
Toilet Store
Servise
Eskafator HVAC Sistem
Lift WIFI dan Telepon
Servise Aspek Kebakaran
Kios Toilet
sumber : Download as Pdf Erbil metro station by mohammed siyamand, 2016
Zona 1 Akses
Area Loka
Seped
Info
Mobi lTak
KantorReside nKomersil
Bus Pensdestria
Zona 2 Fasilitas
Retail WC
Manajemen Stasiun
Info
Bagasi
Zona 3 Peron
Info Staff
Universitas Sumatera Utara
69
g Luasan Ruang
Dari analisis kegiatan dan kebutuhan ruang diatas, didapat beberapa area yang akan direncanakan pada bangunan, yaitu area integrasi, area stasiun, area pengelola,
area servis, dan area park and ride.
Tabel 4.9 Konsep luasan ruang area integrasi.
AREA INTEGRASI Zona Penerimaan
No Jenis Ruang
Jumlah Kapasitas Orang
Luas Total m² 1
Canopy 1
84 0rang 126
2 Halllobby
1 418 orangjam
602
3 Front Office
1 1
17
4 Ruang Loket
2 4
110
5 Ruang Tunggu
1 100
32
6 Electronic Gate
20 20
30
7 Koridor Penghubung
1 420
272
8
KMWC Komuter 7 toilet + 3 urinaria
5 wanita, 5 pria 72
9 Basement
1 625
3.623
10 ATM Box
5 unit 1
9
11 Ruang ibu dan anak
1 1
4
12
Ruang penitipan barang 1
18
13 Ruang medis
1 22
14 Retail
10 120
15 Minimarket
1 60
LUAS TOTAL
5.117 Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015
Tabel 4.10 Konsep luasan ruang area servis.
ZONA SERVIS No
Jenis Ruang Jumlah
Kapasitas Orang
Luas Total m² 1
R. Loker 1
2 R. Janitor
1
3 Ruang persinyalan
1 2
4 Ruang telekomunikasi
1 2
5 Pantry servis
1
6 KMWC servis
2 UNIT 1 pria, 1 wanita
15
7 Pos keamanan
1 2
3
LUAS TOTAL
85 Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015
Tabel 4.11 Konsep luasan ruang area peribadatan.
ZONA PERIBADATAN No
Jenis Ruang Jumlah
Kapasitas Orang Luas Total m²
1 Musholla bersama
1 40
58
Universitas Sumatera Utara
70
2 Tempat wudhu
1 4 pria, 4 wanita
14
LUAS TOTAL 72
Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015
Tabel 4.12 Konsep luasan ruang area stasiun.
AREA STASIUN No
Jenis Ruang Jumlah
Kapasitas Orang Luas Total m²
1 Canopy
1 63
110
2 Halllobby
1 313
675
3 Ruang Loket
2 4
110
4 Electronic Gate
20 20
30
5 Emplasemen
3 jalur 3 kereta
2.040
6 Peron kereta api
3 jalur 1.250
7.650
7 Pos keamanan
2 2
7
8
KMWC Penumpang 7 toilet + 3 urinaria
5 pria, 5 wanita 72
9
Basement 1
625 648
10 Ruang penitipan
barang 1
18
11 Ruang medis
1 22
12 Retail
10 120
13
Minimarket 2
60
TOTAL LUAS 14.537
Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015
Tabel 4.13 Konsep luasan ruang area stasiun.
AREA PENGELOLA No
Jenis Ruang Jumlah
Kapasitas Orang
Luas Total m²
1 R. Kepala terminal dan stasiun terintegrasi
1 1
15
2 R. Kepala UPT Terminal
1 1
15
3 R. Kepala Stasiun
1 1
15
4 R. Administrasi
2 1
19
5 R. Kepala Operasional
1 1
7
6 R. Kepala dan Staff Bidang Perlengkapan,
Ticketing, Komunikasi, Keamanan, Komersil, Kebersihan, Perparkiran
2 1
133
7 R. Arsip
1 1
10
8 R. Rapat
1 1
48
9
R. Resepsionis 1
10 35
10 KMWC Pengelola
4 unit 2 pria,
2wanita 50
11 Pantry pengelola
1 4
14
12 Musholla pengelola
1 10
9
13 Tempat wudhu
1 2 pria, 2
wanita 4
TOTAL LUAS 374
Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 4.14 Konsep luasan ruang area utilitas.
AREA UTILITAS No
Jenis Ruang Jumlah
Kapasitas Orang Luas Total m²
1 Ruang genset
1 1
20
2 Ruang panel
1 1
22
3 Ruang alat
1
1 16
4 Ruang tangki air bawah
Ground Tank 1
2 tangki 25
5 Ruang tangki air atap Roof
Tank 1
2 tangki 25
6 Ruang pompa
1 1 pompa
5
7 Ruang CCTV
1 2
15
TOTAL LUAS
128 Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015
Tabel 4.15 Konsep luasan ruang area park and ride.
AREA PARK and RIDE No
Jenis Ruang Jumla
h Kapasitas Orang
Luas Total m² 1
Taman parkir 1
216 mobil 875 motor
7.380
2 Pos masuk
4 1
16
3 Pos keluar
4 1
16
TOTAL LUAS 7.412
Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015
4.2.2 Suasana Ruang dan Bentuk
Gambar 4.19 Suasana Ruang dan Bentuk 1
Sumber : Analisis pribadi, 2016
Bangunan yang di desain adalah bangunan fungsi Stasiun kereta api penumpang. Pada gambar 4.18, dapat dilihat proses pembagian podium bangunan stasiun.
Universitas Sumatera Utara
72
Gambar 4.20 Suasana Ruang dan Bentuk 2
Sumber : Analisis pribadi, 2016
Pada gambar 4.19 pembagian blok massa berdasarkan fungsi yang dibutuhkan stasiun kereta api.
Gambar 4.21 Suasana Ruang dan Bentuk 3
Sumber : Analisis pribadi, 2016
Pada gambar 4.20 penambahan core selain sebagai sirkulasi vertikal manusia juga digunakan sebagai sirkulasi utilitas, dan penambahan sky brigde sebagai penghubung antar bangunan
stasiun.
Gambar 4.22 Suasana Ruang dan Bentuk 4
Sumber : Analisis pribadi, 2016
Pada gambar 4.21 penambahan stasiun bawah tanah yang menurut insfrastruktur dan perencanaan pembangunan pemerintah akan mem buat stasiun alternatif yaitu stasiun bawah
tanah bila diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
73
Gambar 4.23 Persepektif Bentukan Massa
Sumber : Analisis pribadi, 2016
Gambar 4.24 Suasana Bentukan Massa
Sumber : Analisis pribadi, 2016
4.3 Analisa Teknologi
4.3.1 Struktur
Sub Structure pondasi bangunan
Upper Structure badan dan atap bangunan
Kriteria pemilihan struktur:
Kriteria teknik Sistem struktur harus dapat memenuhi persyaratan esensial yaitu : kekakuan, kekuatan
dan kestabilan dan ketahanan terhadap kebakaran.
Kriteria fungsi Sistem struktur harus dapat memenuhi fungsi ruang fasilitas utama dalam bangunan.
Kriteria estetika
Sistem struktur harus dapat mengekspresikan keindahan. Untuk itu Sub Structure pondasi bangunan memiliki jenis pondasi terbagi dalam 2 dua klarifikasi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
74
Pondasi dangkal : untuk bangunan sederhana, berlantai sedikit, yang bebannya
relatif ringan, berupa pondasi setempat maupun lajur.
Pondasi dalam : untuk bangunan kompleks, berlantai banyak, yang bebannya
relatif besar berupa pondasi tiang, sumuran dan terapung. Dalam memilih pondasi yang sesuai untuk Re-Desaian Stasiun Pulo Brayan ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : Keadaan tanah pondasi
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau 2-3 m di bawah
permukaan tanah, maka pondasinya yaitu pondasi telapak spread foundation.
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 m di bawah permukaan tanah, maka pondasi tiang atau pondasi tiang apung floating pile
foundation untuk memperbaiki kondisi tanah.
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 m di bawah permukaan tanah, maka dipakai pondasi tiang pancang pile driven foundation bila
tidak terjadi penurunan.
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 30 m di bawah permukaan tanah, maka dipakai tiang baja atau tiang yang dicor di tempat.
Batasan – batasan akibat konstruksi di atasnya, harus memperhatikan:
Kondisi beban
Sifat dinamis bangunan.
Batasan- batasan di sekelilingnya Ditinjau dari segi pelaksanaannya, khususnya bila ada di dalam kota, ada beberapa
keadaan dimana di usahakan dengan cara apapun untuk memasukkan kondisi lingkungan ke dalam pertimbangan.
Tabel 4.16 Jenis Pondasi
Jenis Pondasi dalam Tanah Keras
Bahan Keterangan
Pondasi tiang pancang
10 m- 40 m Beton bertulang
baja komposit Lapisan permukaan tanah
atas labillunak
Pondasi tiang strauss 15 m
Beton bertulang cor di tempat
Tanah mudah di bor Pondasi tiang Franky
10 m-40 m Beton bertulang cor
di tempat Lubang dibuat dengan alat
penumbuk Pondasi tiang bor
10 m- 40 m Beton bertulang cor
di tempat Besar lubang seluas
penampang dasar.
Universitas Sumatera Utara
75 Pondasi Sumuran
4 m Batu pecah beton
Sumur seluas pondasi setempat
Pondasi Terapung ± 15 m
Beton bertulang Berfungsi sebagai dinding
basement
Sumber: google, 2016
Upper Structure
Struktur pada bangunan Re-Desaian Stasiun Pulo Brayan, dibagi atas : Struktur badan
Pemilihan struktur badan berdasarkan pertimbangan :
Dapat memenuhi kebutuhan fungsi bangunan pada Re-Desaian Stasiun Pulo Brayan.
Keuntungan struktur yang ekonomis, tahan gempa dan mudah dalam pelaksanaannya. Berdasarkan kriteria di atas, maka pada bangunan Re-Desaian Stasiun Pulo Brayan
menggunakan sistem struktur rigid frame dengan konstruksi baja wf. Keuntungan struktur rigid frame :
Mudah pelaksanaannya
Tahan gempa
Ekonomis
Bukaan dan pembagian ruang yang lebih bebas karena dinding bukaan sebagai struktur
hanya pengisi.
Tabel 4.17 Struktur Atas Menyalurkan Beban Dari Atas Bangunan Menuju Kebawah Objek
Kelemahan Kelebihan
Rangka batang
Refleksi besar bila diterpa angin
Fleksibilitas ruang
tinggi, bentangan relatif besar 14 -22
meter, kuat dalam bentangan horizontal.
Dinding pemikul
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus
Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Bentang 9-18 meter, rangka penguat lantai
Kabel baja
Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik
yang besar Daya tarik yang tinggi, bentangan 100-
300 meter, fleksibilitas tinggi.
Plat Lantai Precast
Selisih ketinggian relatif kecil
Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
76
Tabel 4.18 Struktur Bawah Menyalurkan Beban Bangunan Dari Struktur Atas Ke Tanah Objek
Keterangan
Pondasi Tiang
Pancang
a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya 5ertikal maupun horizontal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 8-20 meter
c. Pengerjaan cepat dan mudah d. Bahan dari beton, baja, dan kayu
e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar
Pondasi Sumura
n
a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 4-8 meter
c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah
Pondasi Bore Pile
a. Cukup aman untuk menahan gaya 5ertikal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 10 meter
c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi d. Digunakan pada tanah yang tidak keras
e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f. Tidak memakan waktu yang lama
g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis
Tabel 4.19 Bahan Struktur, Bahan-Bahan Rangka Dasar Dari Bangunan
Kriteria Beton
Baja Komposit
Unsur
Agregat kasarhalus, air dan semen
Besi, karbon, oksigen Beton dan Baja
Sifat Mudah dibentuk, praktis
Kaku Relatif fleksibel
Kekuatan Gaya tekan
Gaya tarik Gaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450 oCnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merata
Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khusus
Ahli khusus
Pelaksanaan Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikan Singkat, pabrikan
atau lapangan
Jenis Bertulang, praktekan
5 variasi rangka dan profil 5 variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel struktur
Balok, kolom, lantai, dinding core.
Universitas Sumatera Utara
77
Tabel 4.20 Bahan Bangunan
Objek Keterangan
Kayu
a. Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah b. Sebagai struktur rangka dan balok
c. Jenis bahan pabrikan d. Tidak tahan terhadap rayap
e. Perawatan intensif f. Gaya sesuai arah serat
Aluminium
a. Sebagai struktur pendukung b. Jenis bahan pabrikan
c. Perlu keahlian khusus d. Tahan cuaca tropis
e. Penghantar panas f. Ringan
Gipsum a. Tingkat stabilitas tinggi
b. Daya tahan tinggi c. Kedap suara
d. Anti serangga e. Ringan Pemasangan praktis
f. Aplikasi pada plafon dan partisi
Kaca a. Sebagai sturktur pelingkup
b. Perlu keahlian khusus c. Permukaan yang rentan terhadap cuaca
d. Tahan terhadap kelembaban e. Ringan Transparan
f. Kuat pada fungsi tertentu
Kriteria pemilihan sistem struktur bangunan adalah : faktor ketinggian, faktor teknis teknologi, faktor fisik, faktor ekonomis.
4.3.2 Utilitas Instalasi Listrik
Fungsi Instalasi listrik merupakan peralatan, komponen dan instalasi listrik yang berfungsi untuk mensuplai dan mendistribusi tenaga Iistrik dalam memenuhi kebutuhan
operasional stasiun dan kereta api. 1.
Jenis : a
Jaringan penyediaan Iistrik umum. b
Sumber tenaga listrik sendiri.
Universitas Sumatera Utara
78 2.
Persyaratan Penempatan. a
Ditempatkan di area luar danatau di dalam gedung stasiun yang memenuhi standar persyaratan umum instalasi listrik.
3. Persyaratan Komponen dan Peralatan
a Komponen Listrik terdiri atas:
Catu daya utama, Catu daya cadangan, Panel listrik, dan Peralatan listrik
lainnya. b
Standar komponen dan peralatan listrik sesuai standar persyaratan umum instalasi listrik.
4. Persyaratan Operasi
a Peralatan dan komponen listrik yang dioperasikan harus aman dan tidak
membahayakan operasi stasiun, kereta api dan pengguna jasa. b
Suplai listrik harus mampu mencukupi kebutuhan operasi bangunan stasiun dan operasi kereta api.
Instalasi Air
Fungsi Instalasi air merupakan peralatan, komponen dan instalasi air yang berfungsi untuk mensuplai dan mendistribusi air dalam memenuhi kebutuhan operasional stasiun dan
kereta api. 1.
Jenis: a
Instalasi air bersih.
Jaringan penyediaan air umum; dan Olahan. b
Instalasi air kotor atau limbah. 2.
Persyaratan Penempatan. a
Ditempatkan di area yang strategis dan terjangkau dan memenuhi persyaratan instalasi air dengan memperhatikan letak tata ruang gedung yang tidak mengganggu
pergerakan penumpang dan operasional kereta api. 3.
Persyaratan Pemasangan a
Instalasi air bersih
Sistem air bersih dipasang dengan mempertimbangkan sumber air bersih, kualitas air bersih, sistem distribusi dan penampungannya.
Standar komponen dan peralatan air bersih sesuai ketentuan di bidang gedung
dan bangunan.
Universitas Sumatera Utara
79 b
Instalasi air kotor
Sistem pembuangan air limbah danatau air kotor dipasang dengan mempertimbangkan jenis dan tingkat bahaya.
Standar komponen dan peralatan instalasi air kotor sesuai ketentuan di bidang
lingkungan hidup. 4.
Persyaratan Operasi a
Instalasi air bersih
Ketersediaan air bersih harus mampu memenuhi kebutuhan operasi stasiun dan kereta api.
Sistem distribusi air bersih dalam bangunan Stasiun Kereta Api harus
memenuhi debit air dan tekanan minimal yang disyaratkan. b
Instalasi air kotor
Pertimbangan jenis air limbah danatau air kotor diwujudkan dalam bentuk pemilihan sistem pengaliranpembuangan dan penggunaan peralatan yang
dibutuhkan.
Pertimbangan tingkat bahaya air limbah danatau air kotor diwujudkan dalam bentuk sistem pengolahan dan pembuangannya.
Air limbah yang mengandung bahan beracun dan berbahaya tidak boleh
digabung dengan air Iimbah domestik.
Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya 83 harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka harus diproses sesuai
dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku. c
Komponen instalasi air
Pipa air, Peralatan instalasi, Penampungan air, Fasilitas dan peralatan instalasi air lainnya.
Pemadam Kebakaran
Fungsi Sebagai fasilitas pemadam kebakaran jika terjadi gejala atau kebakaran di gedung stasiun kereta api.
1. Jenis:
a Hydran dengan selang danatau tabung.
b Sprinkle.
2. PersyaratanPenempatan.
Universitas Sumatera Utara
80 a
Oitempatkan di area yang strategis dan terjangkau jika terjadi kebakaran dengan memperhatikan letak tata ruang gedung yang tidak mengganggu pergerakan
penumpang dan operasional kereta api. 3.
PersyaratanTeknis. a
Komponen instalasi kebakaran meliputi:
tabung pemadam kebakaran, selang tabung, dan fasilitas dan peralatan pemadam kebakaran lainnya.
b Persyaratan pemasangan, penempatan dan operasi sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia SNI yang berlaku di bidang pemadam kebakaran.
4.4 Kesimpulan
Judul skripsi adalah “Re-Desain Stasiun Pulo brayan” bangunan yang telah di analisa
ini akan melakukan beberapa desain, sebagi berikut:
Lokasi bangunan di Koordinat 3°37’54N 298°40’13”E, Kelurahan Pulo Brayan,
Kecamatan Medan Timur dan Medan Barat, Kota Medan yang menghadap jalan utama
yaitu, jln Yos sudarso.
Fasat bangunan memiliki pemandangan visual yang akan menjerat mata.
Fungsi utama bangunan adalah stasiun kereta api penumpang yang walkable.
Bangunan stasiun Pulo Brayan bertaraf kelas A.
Menggunakan konsep “Arsitektur Teknologi Tinggi”.
Bangun Stasiun dirancang walkable sehingga nyaman dan mudah diakses dengan
berjalan kaki, masyarakat bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan jangka waktu dan biaya yang lebih efisien.
Universitas Sumatera Utara
81
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar
Tema yang diterapkan dalm perancangan ini adalah Arsitektur Teknologi Tinggi. Dimana penerapannya dapat dilihat dari material, struktur, dan fitur pada interior bangunan.
Gambar 5.1 Konsep Dasar
Sumber : Pribadi, 2016
5.2 Konsep Perancangan Tapak
5.2.1 Gubahan Massa
Berikut adalah gambar bentukan massa pada tapak perancangan. Bentukan massa terdiri dari kumpulan persegi panjang dan bentuk lengkungan. Untuk bangunan stasiun sangat
diperlukan bentuk massa persegi panjang, karena kereta api adalah transportasi berdimensi panjang. Sedangakan bentuk lengkungan sangat ideal untuk stasiun karena bisa dilihat dari
bentuk kereta api itu sendiri yang memiliki atap lengkung.
Gambar 5.2 Gubahan massa
Sumber : Pribadi, 2016
Universitas Sumatera Utara