Lokasi Kondisi Existing Luas Lahan Kontur KLBKDB Luas dan Ketinggian Bangunan Pemilik Bangunan Bangunan Eksisting Keistimewaan Site Kesimpulan

50

c. Lokasi

: Jalan Yos Sudarso, Koordinat 3°37’54N 298°40’13”E, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Timur dan Medan Barat, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. d. Batas-batas Site Utara : Kecamatan Medan Deli Selatan : Jl. Cemara dan Fly Over Timur : Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Barat : Jl. Yos Sudarso

e. Kondisi Existing

Gambar 4.2 kondisi eksistingKecamatan Pulo Brayan Sumber : Analisis Pribadi, 2016

f. Luas Lahan

Luas lahan yang menjadi studi kasus sebesar 15.000 m² atau ± 1,5 Ha.

g. Kontur

Kontur pada lahan perancangan relatif datar.

h. KLBKDB

KDB = 60

i. Luas dan Ketinggian Bangunan

Luas bangunan = 36.000 m² Universitas Sumatera Utara 51 Ketinggian bangunan = 4 lantai

j. Pemilik Bangunan

Pemilik dan pengelola bangunan adalah pihak PT KAI

k. Bangunan Eksisting

Bangunan Eksisting yang terdapat pada site adalah Balai Yasa PT KAI, Stasiun transit lama, rumah pegawai PT KAI, permukiman penduduk, bangunan komersil, bangunan kolonial, tower air PT KAI, dan rumah satelit PT. KAI.

l. Keistimewaan Site

Kawasan Pulo Brayan Bengkel merupakan pusaka terpendam yang terdapat di kota medan dengan peninggalan bangunan serta cerita sejarah dari masa kolonial Belanda hingga jaman maju seperti sekarang. Bisa di rasakan dan dilihat bila kita berada di kawasan bahwa bangunan Kolonial, Tower Air, Rumah Satelit, Balai Yasa, akan menjadi lokasi bisnis dan RTH Ruang Terbuka Hijau yang berada di kawasan bisa membuat para penikmat sejarah merasakan pusaka Kolonial yang terpendam.

m. Pencapaian

Untuk pencapaian ke kawasan site bisa dilihat pada gambar 4.3 terlihat banyak akses jalan yang bisa dilalui untuk mencapai lokasi site yang berada pada Kecamatan Pulo Brayan. Potensi pada jalan –jalan tersebut terletak di pinggir jalan sehingga pencapaian ke dalam site sangat mudah , dilalui oleh pejalan kaki, angkutas umum, kendaraan pribadi, dan jalan Yos Sudarso merupakan jalan pusat pada lokasi site. Gambar 4.3 Analisa Pencapaian. Sumber : Analisis Pribadi, 2016 Keterangan Jalan Yos Sudarso Jalan Cemara Jalan Pertempuran sit e Universitas Sumatera Utara 52

4.1.3 Analisa Peraturan

Ketentuan RUTRK Medan terhadap lokasi perancangan yang berada di jalan Cemara, kelurahan Pulau Brayan Bengkel Baru, kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut :  Fungsi bangunan yang ditentukan mix-used building gambar 4.3  Koefisien Dasar Bangunan KDB sebesar 80 gambar 4.4  Ketinggian Lantai Bangunan Maks.30 lantai gambar 4.5 Gambar 4.4 Analisa Peraturan Pola Ruang. Sumber : RUTRK Medan, 2016 Gambar 4.5 Analisa Peraturan Pola Ruang. Sumber : RUTRK Medan, 2016 SI SITE Universitas Sumatera Utara 53 Ketentuan RUTRK Medan terhadap lokasi perancangan yang berada di Yos Sudarso, kelurahan Pulau Brayan Bengkel Baru, kecamatan Medan Barat adalah sebagai berikut : Ketentuan KDB untuk perumahan adalah KDB menengah sampai tinggi, tergantung besar luas kapling dan lokasinya terhadap jalan. A. KDB untuk perumahan di tepi jalan fungsi Primer  Petak besar : maksimal 40  Petak sedang : maksimal 50  Petak kecil : maksimal 60 B. KDB untuk perumahan di tepi jalan fungsi Sekunder dan jalan Lingkungan  Petak besar : maksimal 50  Petak sedang : maksimal 60  Petak kecil : 60 - 70 C. KDB pada kawasan perdagangan menengah sampai tinggi, namun tidak lebih dari 60. D. KDB untuk kawasan perindustrian dan jasa perkantoran sebesar 40 - 50. E. KDB sangat rendah untuk bangunan di kawasan peruntukan pertanian lahan kering, peternakan dan taman serta, F. KDB sebesar 0 untuk kawasan pertanian sawah dan kawasan hutan mangrove. G. ketentuan lain penentuan KDB seperti: - Bangunanapartemenrumah susunkondomonium jumlah lantai maksimal 10 lantai dengan ketentuan KDB maksimal 50 dan KLB maksimal 5 - Untuk bangunan-bangunan yang sudah memiliki Izin Mendirikan Bangunan IMB, maka disesuaikan dengan izin yang telah diterbitkan, - Ketentuan KDBKLB maupun ketinggian ditetapakan maksimal sepanjang dapat menyediakan fasilitas berupa parkir, RTH dan ketentuan lainya. Universitas Sumatera Utara 54

4.1.4 Analisa Bangunan Sekitar

Gambar 4.6 Analisa Pemandangan. Sumber : Analisis Pribadi, 2016 Bangunan Eksisting yang terdapat pada site adalah Balai Yasa PT KAI, Stasiun transit lama, rumah pegawai PT KAI, permukiman penduduk, bangunan komersil, bangunan kolonial, tower air PT KAI, dan rumah satelit PT. KAI.

4.1.5 Analisa Sarana

Sarana yang tersedia di sekitar kawasan perancangan adalah sebagai berikut  Sarana Pendidikan Terdapat Yayasan Wanita Kereta Api dan beberapa sekolah negeri yang tersebar di kawasan Pulo Brayan. Gambar 4.7 Sarana Pendidikan di Sekitar Kawasan Perancangan Sumber : Analisis Pribadi, 2016 Universitas Sumatera Utara 55  Sarana Kesehatan Terdapat Rumah sakit Umum Martha Friska di jalan Yos Sudarso. Gambar 4.8 Sarana Kesehatan di Sekitar Kawasan Perancangan Sumber : Analisis Pribadi, 2016  Sarana Ibadah Terdapat beberapa masjid, gereja dan madrasah di kawasan Pulo Brayan. Gambar 4.9 Sarana Ibadah di Sekitar Kawasan Perancangan Sumber : Analisis Pribadi, 2016

4.1.6 Analisa Kontur

Analisa kontur pada kawasan Pulo Brayan relatif datar seperti yang terlihat pada gambar. Kondisi kontur di kaswasan sangatlah ideal untuk membangun bangunan Stasiun karena kondisi kontur yang datar dan mudah untuk dikelola pada saat dibangunnya stasiun di bawah tanah bila diperlukan. Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.10 Analisa Peraturan Topografi. Sumber : Analisis Pribadi, 2016

4.1.7 Analisa View

View atau pemandangan pada lokasi site ini didominasi oleh perumahan warga dan juga pertokoan yang berorientasi menghadap di Jl. Cemara. Berikut adalah analisa mengenai view keluar dan view kedalam site. a View Kedalam Site View kedalam site adalah stasiun Pulo Brayan, bangunan balai yasa, dan pemukiman penduduk yang kurang terawat serta ilegal keberadaanya. View atau pemandangan pada lokasi site ini didominasi oleh perumahan warga dan juga pertokoan yang berorientasi menghadap di Jl. Cemara. Berikut adalah analisa mengenai view keluar dan view kedalam site. View kedalam site adalah stasiun Pulo Brayan, bangunan balai yasa, dan pemukiman penduduk yang kurang terawat serta ilegal keberadaanya. Gambar 4.11 Analisa View Kedalam. Sumber : Analisis Pribadi, 2016 SIT Universitas Sumatera Utara 57 View keluar site adalah permukiman penduduk, fly over Pulo Brayan, bangunan balai yasa PT KAI dan deretan bangunan komersil di Jl. Yos Sudarso dan Jl. Cemara. b View Kedalam Keluar Gambar 4.12 Analisa View Keluar. Sumber : Analisis Pribadi, 2016

4.1.8 Analisa Orientasi Matahari

Pada gambar 4.18 terlihat bahwa fasad bagian barat dan timur digunakan shading untuk mengurangi energy kalor yang masuk kebangunan. Pada fasad bagian utara dan selatan bisa mendapat pencahayaan alami terlama dan dengan bentuk lokasi yang memanjang mendukung untuk memanfaatkannya sebagai tempat solar panel jika diperlukan karena berada dibagian utara dan selatan. Gambar 4.13 Analisa Orientasi Matahari. Sumber : Analisis Pribadi, 2016 Universitas Sumatera Utara 58

4.1.9 Lalu Lintas

Arus lalu lintas dari dan menuju kawsan perancangan terlihat padat lancar. Untuk yang melewati fly over kendaraan lancar, tetapi jika melewati jalan dibawah fly over Jl. Yos Sudarso dan sekitarnya maka arus lalu lintas terbilang macet. Hal ini dikarenakan jalan yang kecil dan adanya lintasan rel kereta api. Untuk itu pada perancangan kembali kawasan Bengkel Pulo Brayan, jalan ini akan diperlebar. Ini bertujuan untuk mengurangi penumpukkan kendaraan dan memberikan ruang hawa untuk banguna yang berda dibawah fly over. Titik lampu merah pada kawasan ini ada di persimpangan Jl. Krakatau-Jl. Cemara dan persimpangan Jl. Yos Sudarso-Jl. Cemara. Berikut adalah uraian untuk intensitas kendaraan disekitar kawasan perancangan :  Jalan Cemara : padat lancar, dengan dominasi kendaraan pribadi beroda empat, dan kendaraan berat.  Jalan Krakatau : padat lancar, dengan dominasi kendaraan pribadi beroda empat, kendaraan berat dan angkutan umum..  Fly over : lancar, dengan dominasi kendaaran pribadi beroda empat, dan kendaraan berat.  Jalan Yos Sudarso : sedikit macet, dengan dominasi angkutan umum, kendaraan pribadi roda dua dan empat.  Jalan Bengkel dan Jalan Lampu : lancar, sedikit yang melintas jalan ini karena daerah permukiman penduduk. Dominasi kendaraan di jalan ini adalah kendaraan roda dua. Gambar 4.14 Analisa Lalu Lintas. Sumber : Analisis Pribadi, 2016 Jl. Yos Jl. Yos Jl. Cemara Jl. Universitas Sumatera Utara 59

4.1.10 Sirkulasi

Gambar 4.15 Konsep skematik sirkulasi luar banguna. Sumber : Analisis Pribadi, 2016 Sirkulasi luar bangunan dibedakan berdasarkan pengguna dan moda yang digunakan. a Sirkulasi pejalan kaki dari arah Jalan Yos Sudarso menggunakan pencapaian langsung menuju bangunan. Ruang sirkulasi pejalan kaki dibedakan dengan sirkulasi kendaraan agar kenyamanan pejalan kaki terjaga. Respon desainnya adalah dengan menaikkan ruang sirkulasi + 25 cm, dapat berupa trotoar, ditambah dengan penggunaan canopy agar pengguna merasa nyaman berjalan di trotoar tersebut. b Sirkulasi pengguna berkendara masuk menuju taman parkir melewati pos jaga masuk, parkir, kemudian memutar menuju arah dating melalui pintu keluar. c Sirkulasi kendaraan bus dan angkot ketika masuk ke tapak, langsung menuju ke area kedatangan untuk menurunkan penumpang dan bergerak ke arah keberangkatan untuk menjemput penumpang. Arus sirkulasi keluar tapak sama dengan kedatangannya, namun untuk beberapa angkot, sirkulasi keluar dapat melewati jalur di bawah flyover Jalan Cemara. d Sirkulasi kereta api dibagi menjadi sirkulasi ke arah Medan Kota-Bandara Kualanamu dan ke Pelabuhan Belawan dapat dilihat pada konsep skematik sirkulasi di bawah. Sedangkan untuk jalur yang ditengah hanya digunakan untuk pergantian lokomotif stasiun jalur simpan. Sirkulasi kendaraan pribadi Sirkulasi kendaraa Bus dan Sirkulasi Pejalan Kaki Universitas Sumatera Utara 60 Gambar 4.16 Konsep skematik sirkulasi luar bangunan. Sumber : Analisis Pribadi, 2016

4.1.11 Tata Guna Lahan

Dalam analisa ini dibahas mengenai fungsi lahan, dan solusi untuk memanfaatkan setiap bagian kawasan perancangan untuk memaksimalkan fungsi lahan, sehingga tidak terdapat lagi lahan-lahan yang terbengkalai ataupun bangunan yang tidak memiliki fungsi bangunan kosong. Gambar 4.17 Tata guna lahan existing, Kec. Medan Timur Sumber : Analisis Pribadi, 2016 Universitas Sumatera Utara 61

4.2 Analisa Fungsional

4.2.1 Program Kebutuhan dan Besaran Ruang

a Area Integrasi Fungsi area integrasi yaitu mengintegrasikan kedua prasarana moda transportasi, yaitu stasiun kereta api, agar menjadi terpadu dan memudahkan komuter dalam berpindah moda. Tabel 4.1 Deskripsi Kebutuhan Ruang AREA INTEGRASI Zona Penerimaan No Jenis Ruang Fungsi Uber Kebutuhan Fasilitas 1 Canopy Digunakan untuk area Penerimaan welcoming dan area drop off. Komuter Ruang yang luas dengan canopy. 2 Halllobby Letak tidak jauh dari canopy. Volume ruang besar, fungsinya agar dapat menampung komuter di jam sibuk peak hour, untuk arus sirkulasi dan lalu lalang komuter, serta memberikan keleluasaan bagi komuter yang berdampak pada psikologis komuter. Komuter Public art, landmark, dan tempat sampah. 3 Front Office Berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengguna, informasi orang hilang, dan car call. Petugas dan Komuter. Meja resepsionis, kursi, almari berkasarsip, interkomtelepon,tempat sampah, dan alat tulis kantor lainnya. 4 Ruang Loket Ruang bagi penumpang untuk membeli tiket kereta api Commuter. Petugas e- ticket Dan komuter. Meja, microfon, speaker, komputer, mesin e-ticket, almari arsip, pengkondisian udara AC, tempat sampah, dan pembatas antrian. 5 Ruang Tunggu Ruang untuk menunggu moda bila moda belum tiba. Komuter dan cleaning service. Kursi panjang ruang tunggu, tanaman, charger gratis bagi komuter. 6 Electronic Gate Pintu masuk area stasiun menggunakan dengan menempelkan kartu ke arah sensor. Komuter dan petugas keamanan. Electronic gate 7 Koridor Penghubung Menghubungkan area terminal dengan area integrasi, berada di basement. Sehingga merupakan penghubung basement area integrasi Komuter. Tempat sampah, tempat duduk, dan public art atau iklan komersial. Universitas Sumatera Utara 62 dengan terminal. 8 KMWC Komuter Digunakan untuk metabolisme seluruh pengguna. Komuter, pengelola, dan petugas. Water closet, bak mandi, dan tempat sampah. 9 ATM Box Digunakan untuk transaksi perbankan pengguna. Komuter, petugas keamanan, dan pengelola. Mesin ATM dan tempat sampah. 10 Ruang ibu dan anak Digunakan untuk ibu yang melakukan perawatan terhadap anaknya, seperti menyusui dan mengganti popok. Komuter ibu-ibu dan anak. Meja, kursi, tempat tidur bayi, dan tempat sampah. 11 Ruang penitipan barang Digunakan oleh komuter untuk menitipkan barang bawaan, bila komuter akan pergi meninggalkan lokasi dan kembali lagi ke area terminal dan stasiun terintegrasi. Petugas dan komuter. Lemari rak penyimpanan, meja, dan kursi. 12 Ruang medis Mengantisipasi bila terjadi kecelakaan ringan maupun berat di dalam bangunan. Petugas medis. Tempat tidur, meja, lemari, dan tempat sampah. 13 Retail Menjual barang-barang tertentu untuk melengkapi kebutuhan komuter, dapat berupa makanan ataupun barang. Petugas retail dan komuter Meja kasir, etalase, rakrak penjualan, ruang belanja, gudang, dan almari. 14 Minimarket Menjual barang-barang kebutuhan pokok komuter. Petugas mini market dan komuter. Etalase, rak-rak penjualan, ruang gerak untuk belanja. 15 RestoranCaf e Menjual makanan dan minuman kebutuhan pokok komuter. Petugas restoran dan cafe komuter. Meja kasir, perabot makan, etalase, rakrak penjualan, dapur, gudang, dan almari. Sumber : http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016 Tabel 4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang ZONA SERVIS No Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan Uber Kebutuhan Fasilitas 1 R. Loker Berfungsi untuk menyimpan barang bawaan petugas servis selama bekerja di bangunan, letaknya di area servis. Petugas servis Lemari loker. 2 R. Janitor Berfungsi meletakkan alat-alat kebersihan, terletak di area servis. Petugas servis Rak alat. Universitas Sumatera Utara 63 3 Ruang persinyalan Ruang untuk mengatur sinyal perkeretaapian dan dengan stasiun-stasiun lainnya Petugas Lemari, meja, kursi, peralatan persinyalan, dan tempat sampah. 4 Ruang telekomunik asi Ruang untuk telekomunikasi perkeretaapian dan dengan stasiun-stasiun lainnya, serta menjadi announcer di dalam bangunan mengenai keberadaan kereta. Petugas Lemari, meja, kursi, peralatan telekomunikasi seperti mikrofon, dan tempat sampah. 5 Pantry servis Berfungsi sebagai ruang istirahat dan makan minum bagi petugas servis, terletak dekat dengan emplasemen stasiun. Petugas servis Meja, kursi, wastafel, kompor, tempat sampah, dan lemari. 6 KMWC servis KMWC yang digunakan untuk metabolisme bagi petugas servis dan komersil. Petugas servis Water closet, bak mandi, dan tempat sampah. 7 Pos keamanan Menjaga keamanan lingkungan. Petugas keamanan. Meja dan kursi. Sumber : http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016 Tabel 4.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang ZONA PERIBADATAN No Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan Uber Kebutuhan Fasilitas 1 Musholla bersama Digunakan oleh seluruh pengguna bangunan untuk peribadatan. Komuter, pengelola, dan petugas. Sajadah, ruang yang luas, ruang imam, dan lemari. 2 Tempat wudhu Digunakan untuk bersuci sebelum beribadah. Komuter, pengelola, dan petugas. Area cuci. Sumber : http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016 b Area Stasiun Fungsi area stasiun yaitu mewadahi kegiatan pengguna jasa moda transportasi kereta api Pulo Brayan. Tabel 4.4 Deskripsi Kebutuhan Ruang AREA STASIUN No Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan Uber Kebutuhan Fasilitas 1 Canopy Digunakan untuk area penerimaan welcoming dan area drop off. Komuter Ruang yang luas dengan canopy. 2 Halllobby Letak tidak jauh dari canopy. Volume ruang besar, fungsinya agar dapat menampung Komuter Public art, landmark, dan tempat sampah. Universitas Sumatera Utara 64 komuter di jam sibuk peak hour, untuk arus sirkulasi dan lalu lalang komuter, serta memberikan keleluasaan bagi komuter yang berdampak pada psikologis komuter. 3 Ruang Loket Ruang bagi penumpang untuk membeli tiket kereta api Commuter Line dan bus Damri saja. Karena untuk kendaraan angkot, bus metromini, dan bus kopaja, untuk saat ini, pembayaran langsung ke sopir atau kondektur. Petugas e- ticket dan komuter. Meja, microfon, speaker, komputer, mesin e-ticket, almari arsip, pengkondisian udara AC, tempat sampah, dan pembatas antrian. 4 Electronic Gate Pintu masuk area stasiun menggunakan dengan menempelkan kartu ke arah sensor. Komuter dan petugas keamanan. Electronic gate 5 Emplasemen Merupakan jalur kereta. Petugas moda. Sirkulasi dan ruang gerak kereta. 6 Peron kereta api Bagian emplasemen stasiun berfungsi sebagai ruang pengguna untuk naik dan turun dari kereta. Komuter dan petugas keamanan. Tempat sampah, canopy, dan tempat duduk. 7 Pos keamanan Menjaga keamanan lingkungan. Petugas keamanan. Meja dan kursi. 8 KMWC Penumpang Metabolisme komuter. Komuter. Water closet, bak mandi, dan tempat sampah. 9 Ruang penitipan barang Digunakan oleh komuter untuk menitipkan barang bawaan, bila komuter akan pergi meninggalkan lokasi dan kembali lagi ke area terminal dan stasiun terintegrasi. Petugas dan komuter. Lemari rak penyimpanan, meja, dan kursi. 10 Ruang medis Mengantisipasi bila terjadi kecelakaan ringan maupun berat di dalam bangunan. Petugas medis. Tempat tidur, meja, lemari, dan tempat sampah. 11 Retail Menjual barang-barang tertentu untuk melengkapi kebutuhan komuter, dapat berupa makanan ataupun barang. Petugas retail dan komuter Meja kasir, etalase, rak-rak penjualan, ruang belanja, gudang, dan almari. 12 Minimarket Menjual barang-barang kebutuhan pokok komuter. Petugas mini market dan komuter. Etalase, rak-rak penjualan, ruang Universitas Sumatera Utara 65 gerak untuk belanja. 15 RestoranCaf e Menjual makanan dan minuman kebutuhan pokok komuter. Petugas restoran dan cafe komuter. Meja kasir, perabot makan, etalase, rakrak penjualan, dapur, gudang, dan almari. Sumber : http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016 c Area Pengelola Fungsi area pengelola yaitu mewadahi aktivitas dan kegiatan stasiun dalam mengawasi jalannya kegiatan. Tabel 4.5 Deskripsi Kebutuhan Ruang AREA PENGELOLA No Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan Uber Kebutuhan Fasilitas 1 R. Kepala Stasiun Ruang yang digunakan oleh Kepala Stasiun. Kepala Stasiun Meja, kursi, lemari, tempat sampah, sofa, dan coffee table. 2 R. Administrasi Ruang yang digunakan oleh bagian administrasi. Bagian administrasi Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari. 3 R. Kepala Operasional Ruang yang digunakan oleh bagian operasional. Kepala Operasional Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari. 4 R. Kepala dan Staff Bidang Perlengkapan Ruang yang digunakan oleh bagian operasional. Kepala dan Staff Bidang Perlengkapan Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari. 5 R. Kepala dan Staff Bidang Ticketing Ruang yang digunakan oleh bagian ticketing. Kepala dan Staff Bidang Ticketing Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari. 6 R. Kepala dan Staff Bidang Komunikasi Ruang yang digunakan oleh bagian komunikasi. Kepala dan Staff Bidang Komunikasi Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari. 7 R. Kepala dan Staff Bidang Keamanan Ruang yang digunakan oleh bagian keamanan. Kepala dan Staff Bidang Keamanan Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari. 8 R. Kepala dan Staff Bidang Komersil Ruang yang digunakan oleh bagian komersil. Kepala dan Staff Bidang Komersil Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari. 9 R. Kepala dan Staff Bidang Kebersihan Ruang yang digunakan oleh bagian kebersihan. Kepala dan Staff Bidang Kebersihan Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari. Universitas Sumatera Utara 66 10 R. Kepala dan Staff Bidang Perpakiran Ruang yang digunakan oleh bagian perpakiran. Kepala dan Staff Bidang Perpakiran Meja, kursi, tempat sampah, dan lemari. 11 R. Arsip Menyimpan arsip-arsip administasi pengelola. Bagian administrasi Lemari 12 R. Rapat Ruang yang digunakan oleh seluruh pengelola pada saat rapat, letaknya berdekatan dengan ruang pengelola lainnya Seluruh pengelola Meja, kursi, dan layar. 13 R. Resepsionis Ruang yang digunakan oleh pengelola pada saat menerima tamu, letaknya dekat dengan entrance area pengelola Seluruh pengelola dan tamu Sofa dan coffe table. 14 KMWC Pengelola KMWC yang digunakan untuk metabolisme bagi pengelola Seluruh pengelola dan tamu Water closet, bak mandi, dan tempat sampah. 15 Pantry pengelola Ruang makan dan minum serta servis bagi pengelola, letaknya dekat dengan ruang istirahat Seluruh pengelola Wastafel, heater, kitchen set, kulkas, dan tempat sampah. 16 Musholla pengelola Digunakan oleh seluruh pengelola. Pengelola Sajadah, hall yang luas, ruang imam, dan lemari. 17 Tempat wudhu Digunakan untuk bersuci sebelum beribadah. Pengelola Area cuci. Sumber : http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016 d Area Pengelola Fungsi area utilitas yaitu sebagai area penunjang utilitas stasiun terintegrasi. Tabel 4.6 Deskripsi Kebutuhan Ruang AREA UTILITAS No Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan Uber Kebutuhan Fasilitas 1 Ruang genset Menyimpan genset yang digunakan bila listrik PLN mati Petugas Genset. 2 Ruang panel Mengatur kelistrikan bangunan. Petugas Panel-panel kelistrikan bangunan. 3 Ruang alat Menyimpan peralatan utilitas. Petugas Lemari alat. 4 Ruang tangki air bawah Ground Tank Menyimpan air dari dalam tanah dan dipompa menuju tangki atas. Petugas Tangki air 2 buah. 5 Ruang tangki air atap Roof Menyimpan air di atap yang berasal dari tangki bawah lalu Petugas Tangki air 2 buah. Universitas Sumatera Utara 67 Tank didistribusikan ke tempat- tempat yang membutuhkan. 6 Ruang pompa Menyimpan pompa air. Petugas Pompa air. 7 Ruang CCTV Ruang yang digunakan untuk melihat rekaman CCTV yang sedang berlangsung danatau yang sudah berlangsung. Petugas keamanan Meja, kursi, layar monitor, dan lemari. Sumber : http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016 e PARK and RIDE Fungsi area park and ride yaitu sebagai tempat menitipkan kendaraan komuter, pengelola, dan petugas. Tabel 4.7 Deskripsi Kebutuhan Ruang AREA PARK and RIDE No Jenis Ruang Fungsi dan Persyaratan Uber Kebutuhan Fasilitas 1 Taman parkir komuter Tempat memakirkan kendaraan seluruh pengguna, baik motor, maupun mobil, terletak diluar bangunan dan mudah diakses dari pintu masuk. Seluruh pengguna Pos jaga. 2 Pos masuk Pengamanan penjagaan kendaraan pada lahan parkir. Petugas bidang perpakiran. Meja, kursi, komputer, dan tempat sampah. 3 Pos keluar Pengamanan penjagaan kendaraan pada lahan parkir. Petugas bidang perpakiran. Meja, kursi, komputer, dan tempat sampah. Sumber : http:eprints.uns.ac.id223985I0211011_bab5.pdf, 2016 Universitas Sumatera Utara 68 f komponen ruang Gambar 4.18 komponen ruang sumber : Download as Pdf Erbil metro station by mohammed siyamand, 2016 Tabel 4.8 Detail Komponen Zona Zona 1 Akses Zona 2 Fasilitas Zona 3 Peron Area Luar Pusat Utama Manajemen Stasiun Keberangka tan Parkir Mobil Lobbi Manajer Informasi Bus Stasiun Ruang Istirahat Asisten Direktur Tiket Eskalator Informasi Ruang Kontrol Pimpinan Lift Sekuriti Ruang Meeting Ruang Tunggu Jembatan Eskalator Ruang mesin Kedatangan Servise Lift Arsip dan Dokumen Informasi Area Dalam Komersial Foto Kopy dan Print Pemeriksaan Bagasi Eskalator Retail dan Shop Loket Tiket dan Pemeriksaan Bagasi Lift Restoran Pimpinan Dapur Toilet Store Servise Eskafator HVAC Sistem Lift WIFI dan Telepon Servise Aspek Kebakaran Kios Toilet sumber : Download as Pdf Erbil metro station by mohammed siyamand, 2016 Zona 1 Akses Area Loka Seped Info Mobi lTak KantorReside nKomersil Bus Pensdestria Zona 2 Fasilitas Retail WC Manajemen Stasiun Info Bagasi Zona 3 Peron Info Staff Universitas Sumatera Utara 69 g Luasan Ruang Dari analisis kegiatan dan kebutuhan ruang diatas, didapat beberapa area yang akan direncanakan pada bangunan, yaitu area integrasi, area stasiun, area pengelola, area servis, dan area park and ride. Tabel 4.9 Konsep luasan ruang area integrasi. AREA INTEGRASI Zona Penerimaan No Jenis Ruang Jumlah Kapasitas Orang Luas Total m² 1 Canopy 1 84 0rang 126 2 Halllobby 1 418 orangjam 602 3 Front Office 1 1 17 4 Ruang Loket 2 4 110 5 Ruang Tunggu 1 100 32 6 Electronic Gate 20 20 30 7 Koridor Penghubung 1 420 272 8 KMWC Komuter 7 toilet + 3 urinaria 5 wanita, 5 pria 72 9 Basement 1 625 3.623 10 ATM Box 5 unit 1 9 11 Ruang ibu dan anak 1 1 4 12 Ruang penitipan barang 1 18 13 Ruang medis 1 22 14 Retail 10 120 15 Minimarket 1 60 LUAS TOTAL 5.117 Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015 Tabel 4.10 Konsep luasan ruang area servis. ZONA SERVIS No Jenis Ruang Jumlah Kapasitas Orang Luas Total m² 1

R. Loker 1

2 R. Janitor 1 3 Ruang persinyalan 1 2 4 Ruang telekomunikasi 1 2 5 Pantry servis 1 6 KMWC servis 2 UNIT 1 pria, 1 wanita 15 7 Pos keamanan 1 2 3 LUAS TOTAL 85 Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015 Tabel 4.11 Konsep luasan ruang area peribadatan. ZONA PERIBADATAN No Jenis Ruang Jumlah Kapasitas Orang Luas Total m² 1 Musholla bersama 1 40 58 Universitas Sumatera Utara 70 2 Tempat wudhu 1 4 pria, 4 wanita 14 LUAS TOTAL 72 Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015 Tabel 4.12 Konsep luasan ruang area stasiun. AREA STASIUN No Jenis Ruang Jumlah Kapasitas Orang Luas Total m² 1 Canopy 1 63 110 2 Halllobby 1 313 675 3 Ruang Loket 2 4 110 4 Electronic Gate 20 20 30 5 Emplasemen 3 jalur 3 kereta 2.040 6 Peron kereta api 3 jalur 1.250 7.650 7 Pos keamanan 2 2 7 8 KMWC Penumpang 7 toilet + 3 urinaria 5 pria, 5 wanita 72 9 Basement 1 625 648 10 Ruang penitipan barang 1 18 11 Ruang medis 1 22 12 Retail 10 120 13 Minimarket 2 60 TOTAL LUAS 14.537 Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015 Tabel 4.13 Konsep luasan ruang area stasiun. AREA PENGELOLA No Jenis Ruang Jumlah Kapasitas Orang Luas Total m² 1 R. Kepala terminal dan stasiun terintegrasi 1 1 15 2 R. Kepala UPT Terminal 1 1 15 3 R. Kepala Stasiun 1 1 15 4 R. Administrasi 2 1 19 5 R. Kepala Operasional 1 1 7 6 R. Kepala dan Staff Bidang Perlengkapan, Ticketing, Komunikasi, Keamanan, Komersil, Kebersihan, Perparkiran 2 1 133 7 R. Arsip 1 1 10 8 R. Rapat 1 1 48 9 R. Resepsionis 1 10 35 10 KMWC Pengelola 4 unit 2 pria, 2wanita 50 11 Pantry pengelola 1 4 14 12 Musholla pengelola 1 10 9 13 Tempat wudhu 1 2 pria, 2 wanita 4 TOTAL LUAS 374 Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015 Universitas Sumatera Utara 71 Tabel 4.14 Konsep luasan ruang area utilitas. AREA UTILITAS No Jenis Ruang Jumlah Kapasitas Orang Luas Total m² 1 Ruang genset 1 1 20 2 Ruang panel 1 1 22 3 Ruang alat 1 1 16 4 Ruang tangki air bawah Ground Tank 1 2 tangki 25 5 Ruang tangki air atap Roof Tank 1 2 tangki 25 6 Ruang pompa 1 1 pompa 5 7 Ruang CCTV 1 2 15 TOTAL LUAS 128 Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015 Tabel 4.15 Konsep luasan ruang area park and ride. AREA PARK and RIDE No Jenis Ruang Jumla h Kapasitas Orang Luas Total m² 1 Taman parkir 1 216 mobil 875 motor 7.380 2 Pos masuk 4 1 16 3 Pos keluar 4 1 16 TOTAL LUAS 7.412 Sumber : Analisa penulis, buku Arsitek Data, dan buku Time Saver, 2015

4.2.2 Suasana Ruang dan Bentuk

Gambar 4.19 Suasana Ruang dan Bentuk 1 Sumber : Analisis pribadi, 2016 Bangunan yang di desain adalah bangunan fungsi Stasiun kereta api penumpang. Pada gambar 4.18, dapat dilihat proses pembagian podium bangunan stasiun. Universitas Sumatera Utara 72 Gambar 4.20 Suasana Ruang dan Bentuk 2 Sumber : Analisis pribadi, 2016 Pada gambar 4.19 pembagian blok massa berdasarkan fungsi yang dibutuhkan stasiun kereta api. Gambar 4.21 Suasana Ruang dan Bentuk 3 Sumber : Analisis pribadi, 2016 Pada gambar 4.20 penambahan core selain sebagai sirkulasi vertikal manusia juga digunakan sebagai sirkulasi utilitas, dan penambahan sky brigde sebagai penghubung antar bangunan stasiun. Gambar 4.22 Suasana Ruang dan Bentuk 4 Sumber : Analisis pribadi, 2016 Pada gambar 4.21 penambahan stasiun bawah tanah yang menurut insfrastruktur dan perencanaan pembangunan pemerintah akan mem buat stasiun alternatif yaitu stasiun bawah tanah bila diperlukan. Universitas Sumatera Utara 73 Gambar 4.23 Persepektif Bentukan Massa Sumber : Analisis pribadi, 2016 Gambar 4.24 Suasana Bentukan Massa Sumber : Analisis pribadi, 2016

4.3 Analisa Teknologi

4.3.1 Struktur

 Sub Structure pondasi bangunan  Upper Structure badan dan atap bangunan Kriteria pemilihan struktur:  Kriteria teknik Sistem struktur harus dapat memenuhi persyaratan esensial yaitu : kekakuan, kekuatan dan kestabilan dan ketahanan terhadap kebakaran.  Kriteria fungsi Sistem struktur harus dapat memenuhi fungsi ruang fasilitas utama dalam bangunan.  Kriteria estetika Sistem struktur harus dapat mengekspresikan keindahan. Untuk itu Sub Structure pondasi bangunan memiliki jenis pondasi terbagi dalam 2 dua klarifikasi, yaitu : Universitas Sumatera Utara 74  Pondasi dangkal : untuk bangunan sederhana, berlantai sedikit, yang bebannya relatif ringan, berupa pondasi setempat maupun lajur.  Pondasi dalam : untuk bangunan kompleks, berlantai banyak, yang bebannya relatif besar berupa pondasi tiang, sumuran dan terapung. Dalam memilih pondasi yang sesuai untuk Re-Desaian Stasiun Pulo Brayan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : Keadaan tanah pondasi  Bila tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau 2-3 m di bawah permukaan tanah, maka pondasinya yaitu pondasi telapak spread foundation.  Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 m di bawah permukaan tanah, maka pondasi tiang atau pondasi tiang apung floating pile foundation untuk memperbaiki kondisi tanah.  Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 m di bawah permukaan tanah, maka dipakai pondasi tiang pancang pile driven foundation bila tidak terjadi penurunan.  Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 30 m di bawah permukaan tanah, maka dipakai tiang baja atau tiang yang dicor di tempat. Batasan – batasan akibat konstruksi di atasnya, harus memperhatikan:  Kondisi beban  Sifat dinamis bangunan. Batasan- batasan di sekelilingnya Ditinjau dari segi pelaksanaannya, khususnya bila ada di dalam kota, ada beberapa keadaan dimana di usahakan dengan cara apapun untuk memasukkan kondisi lingkungan ke dalam pertimbangan. Tabel 4.16 Jenis Pondasi Jenis Pondasi dalam Tanah Keras Bahan Keterangan Pondasi tiang pancang 10 m- 40 m Beton bertulang baja komposit Lapisan permukaan tanah atas labillunak Pondasi tiang strauss 15 m Beton bertulang cor di tempat Tanah mudah di bor Pondasi tiang Franky 10 m-40 m Beton bertulang cor di tempat Lubang dibuat dengan alat penumbuk Pondasi tiang bor 10 m- 40 m Beton bertulang cor di tempat Besar lubang seluas penampang dasar. Universitas Sumatera Utara 75 Pondasi Sumuran 4 m Batu pecah beton Sumur seluas pondasi setempat Pondasi Terapung ± 15 m Beton bertulang Berfungsi sebagai dinding basement Sumber: google, 2016 Upper Structure  Struktur pada bangunan Re-Desaian Stasiun Pulo Brayan, dibagi atas : Struktur badan Pemilihan struktur badan berdasarkan pertimbangan :  Dapat memenuhi kebutuhan fungsi bangunan pada Re-Desaian Stasiun Pulo Brayan.  Keuntungan struktur yang ekonomis, tahan gempa dan mudah dalam pelaksanaannya. Berdasarkan kriteria di atas, maka pada bangunan Re-Desaian Stasiun Pulo Brayan menggunakan sistem struktur rigid frame dengan konstruksi baja wf. Keuntungan struktur rigid frame :  Mudah pelaksanaannya  Tahan gempa  Ekonomis  Bukaan dan pembagian ruang yang lebih bebas karena dinding bukaan sebagai struktur hanya pengisi. Tabel 4.17 Struktur Atas Menyalurkan Beban Dari Atas Bangunan Menuju Kebawah Objek Kelemahan Kelebihan Rangka batang Refleksi besar bila diterpa angin Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal. Dinding pemikul Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. Balok Induk dan Pendukung Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Bentang 9-18 meter, rangka penguat lantai Kabel baja Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar Daya tarik yang tinggi, bentangan 100- 300 meter, fleksibilitas tinggi. Plat Lantai Precast Selisih ketinggian relatif kecil Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi. Universitas Sumatera Utara 76 Tabel 4.18 Struktur Bawah Menyalurkan Beban Bangunan Dari Struktur Atas Ke Tanah Objek Keterangan Pondasi Tiang Pancang a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya 5ertikal maupun horizontal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 8-20 meter c. Pengerjaan cepat dan mudah d. Bahan dari beton, baja, dan kayu e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar Pondasi Sumura n a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 4-8 meter c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah Pondasi Bore Pile a. Cukup aman untuk menahan gaya 5ertikal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 10 meter c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi d. Digunakan pada tanah yang tidak keras e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f. Tidak memakan waktu yang lama g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis Tabel 4.19 Bahan Struktur, Bahan-Bahan Rangka Dasar Dari Bangunan Kriteria Beton Baja Komposit Unsur Agregat kasarhalus, air dan semen Besi, karbon, oksigen Beton dan Baja Sifat Mudah dibentuk, praktis Kaku Relatif fleksibel Kekuatan Gaya tekan Gaya tarik Gaya tekan dan tarik Daya tahan apicuaca 100-450 oCnon korosi 250 o C korosi 100-450 o Cnon korosi Pengontrolan kualitas Ketat Relatif merata Ketat Keahlian Menengah Ahli khusus Ahli khusus Pelaksanaan Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikan Singkat, pabrikan atau lapangan Jenis Bertulang, praktekan 5 variasi rangka dan profil 5 variasi Contoh Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel struktur Balok, kolom, lantai, dinding core. Universitas Sumatera Utara 77 Tabel 4.20 Bahan Bangunan Objek Keterangan Kayu a. Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah b. Sebagai struktur rangka dan balok c. Jenis bahan pabrikan d. Tidak tahan terhadap rayap e. Perawatan intensif f. Gaya sesuai arah serat Aluminium a. Sebagai struktur pendukung b. Jenis bahan pabrikan c. Perlu keahlian khusus d. Tahan cuaca tropis e. Penghantar panas f. Ringan Gipsum a. Tingkat stabilitas tinggi b. Daya tahan tinggi c. Kedap suara d. Anti serangga e. Ringan Pemasangan praktis f. Aplikasi pada plafon dan partisi Kaca a. Sebagai sturktur pelingkup b. Perlu keahlian khusus c. Permukaan yang rentan terhadap cuaca d. Tahan terhadap kelembaban e. Ringan Transparan f. Kuat pada fungsi tertentu Kriteria pemilihan sistem struktur bangunan adalah : faktor ketinggian, faktor teknis teknologi, faktor fisik, faktor ekonomis.

4.3.2 Utilitas Instalasi Listrik

Fungsi Instalasi listrik merupakan peralatan, komponen dan instalasi listrik yang berfungsi untuk mensuplai dan mendistribusi tenaga Iistrik dalam memenuhi kebutuhan operasional stasiun dan kereta api. 1. Jenis : a Jaringan penyediaan Iistrik umum. b Sumber tenaga listrik sendiri. Universitas Sumatera Utara 78 2. Persyaratan Penempatan. a Ditempatkan di area luar danatau di dalam gedung stasiun yang memenuhi standar persyaratan umum instalasi listrik. 3. Persyaratan Komponen dan Peralatan a Komponen Listrik terdiri atas:  Catu daya utama, Catu daya cadangan, Panel listrik, dan Peralatan listrik lainnya. b Standar komponen dan peralatan listrik sesuai standar persyaratan umum instalasi listrik. 4. Persyaratan Operasi a Peralatan dan komponen listrik yang dioperasikan harus aman dan tidak membahayakan operasi stasiun, kereta api dan pengguna jasa. b Suplai listrik harus mampu mencukupi kebutuhan operasi bangunan stasiun dan operasi kereta api. Instalasi Air Fungsi Instalasi air merupakan peralatan, komponen dan instalasi air yang berfungsi untuk mensuplai dan mendistribusi air dalam memenuhi kebutuhan operasional stasiun dan kereta api. 1. Jenis: a Instalasi air bersih.  Jaringan penyediaan air umum; dan Olahan. b Instalasi air kotor atau limbah. 2. Persyaratan Penempatan. a Ditempatkan di area yang strategis dan terjangkau dan memenuhi persyaratan instalasi air dengan memperhatikan letak tata ruang gedung yang tidak mengganggu pergerakan penumpang dan operasional kereta api. 3. Persyaratan Pemasangan a Instalasi air bersih  Sistem air bersih dipasang dengan mempertimbangkan sumber air bersih, kualitas air bersih, sistem distribusi dan penampungannya.  Standar komponen dan peralatan air bersih sesuai ketentuan di bidang gedung dan bangunan. Universitas Sumatera Utara 79 b Instalasi air kotor  Sistem pembuangan air limbah danatau air kotor dipasang dengan mempertimbangkan jenis dan tingkat bahaya.  Standar komponen dan peralatan instalasi air kotor sesuai ketentuan di bidang lingkungan hidup. 4. Persyaratan Operasi a Instalasi air bersih  Ketersediaan air bersih harus mampu memenuhi kebutuhan operasi stasiun dan kereta api.  Sistem distribusi air bersih dalam bangunan Stasiun Kereta Api harus memenuhi debit air dan tekanan minimal yang disyaratkan. b Instalasi air kotor  Pertimbangan jenis air limbah danatau air kotor diwujudkan dalam bentuk pemilihan sistem pengaliranpembuangan dan penggunaan peralatan yang dibutuhkan.  Pertimbangan tingkat bahaya air limbah danatau air kotor diwujudkan dalam bentuk sistem pengolahan dan pembuangannya.  Air limbah yang mengandung bahan beracun dan berbahaya tidak boleh digabung dengan air Iimbah domestik.  Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya 83 harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka harus diproses sesuai dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku. c Komponen instalasi air  Pipa air, Peralatan instalasi, Penampungan air, Fasilitas dan peralatan instalasi air lainnya. Pemadam Kebakaran Fungsi Sebagai fasilitas pemadam kebakaran jika terjadi gejala atau kebakaran di gedung stasiun kereta api. 1. Jenis: a Hydran dengan selang danatau tabung. b Sprinkle. 2. PersyaratanPenempatan. Universitas Sumatera Utara 80 a Oitempatkan di area yang strategis dan terjangkau jika terjadi kebakaran dengan memperhatikan letak tata ruang gedung yang tidak mengganggu pergerakan penumpang dan operasional kereta api. 3. PersyaratanTeknis. a Komponen instalasi kebakaran meliputi:  tabung pemadam kebakaran, selang tabung, dan fasilitas dan peralatan pemadam kebakaran lainnya. b Persyaratan pemasangan, penempatan dan operasi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI yang berlaku di bidang pemadam kebakaran.

4.4 Kesimpulan

Judul skripsi adalah “Re-Desain Stasiun Pulo brayan” bangunan yang telah di analisa ini akan melakukan beberapa desain, sebagi berikut:  Lokasi bangunan di Koordinat 3°37’54N 298°40’13”E, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Timur dan Medan Barat, Kota Medan yang menghadap jalan utama yaitu, jln Yos sudarso.  Fasat bangunan memiliki pemandangan visual yang akan menjerat mata.  Fungsi utama bangunan adalah stasiun kereta api penumpang yang walkable.  Bangunan stasiun Pulo Brayan bertaraf kelas A.  Menggunakan konsep “Arsitektur Teknologi Tinggi”.  Bangun Stasiun dirancang walkable sehingga nyaman dan mudah diakses dengan berjalan kaki, masyarakat bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan jangka waktu dan biaya yang lebih efisien. Universitas Sumatera Utara 81

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar

Tema yang diterapkan dalm perancangan ini adalah Arsitektur Teknologi Tinggi. Dimana penerapannya dapat dilihat dari material, struktur, dan fitur pada interior bangunan. Gambar 5.1 Konsep Dasar Sumber : Pribadi, 2016

5.2 Konsep Perancangan Tapak

5.2.1 Gubahan Massa

Berikut adalah gambar bentukan massa pada tapak perancangan. Bentukan massa terdiri dari kumpulan persegi panjang dan bentuk lengkungan. Untuk bangunan stasiun sangat diperlukan bentuk massa persegi panjang, karena kereta api adalah transportasi berdimensi panjang. Sedangakan bentuk lengkungan sangat ideal untuk stasiun karena bisa dilihat dari bentuk kereta api itu sendiri yang memiliki atap lengkung. Gambar 5.2 Gubahan massa Sumber : Pribadi, 2016 Universitas Sumatera Utara