37
perusahaan  dapat  lebih  efisien  menggunakan  asetnya  untuk menciptakan nilai.
b.  Risiko berbasis pasar Risiko pasar merupakan suatu risiko yang timbul dari pergerakan tingkat
suku  bunga  atau  harga  pasar.  Risiko  pasar  dalam  penelitian  ini  diukur menggunakan  konsep  beta.  Beta
merupakan  pengukur  risiko  sistematis dari  suatu  saham  atau  portofolio  relatif  terhadap  risiko  pasar.  Beta  juga
berfungsi  sebagai  pengukur  volatilitas  return  saham,  atau  portofolio terhadap return pasar.
ER : Tingkat pengembalian yang diharapkan expected return
Rf : Tingkat bunga bebas risiko risk free
β : Tingkat sensitivitas suatu saham atau aset pada pergerakan pasar
R
m
: Tingkat pengembalian pasar return market
3.5 Jenis dan Sumber Data
Penelitian  ini  menggunakan  jenis  data  sekunder  yaitu  berupa  laporan tahunan  annual  report  yang  diperoleh  dari  publikasi  resmi  beberapa  sumber
yaitu  dari  Bursa  Efek  Indonesia www.idx.co.id
dan  situs  web  masing-masing bank yang termasuk dalam sampel serta data harga historis saham yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
38
dari  situs  Yahoo  Finance www.finance.yahoo.com
.  Dalam  penelitian  ini digunakan data panel  yang merupakan data  yang diambil dari berbagai unit pada
suatu  periode  waktu  Ariefianto  2012  :  4.  Penggunaan  data  panel  memiliki beberapa  kelebihan,  diantaranya  adalah  data  panel  mampu  mengontrol  atau
menangkap  heterogenitas  individu.  Selanjutnya,  data  panel  mampu  memberikan informasi  yang  lebih  lengkap,  tingkat  variabilitas  yang  lebih  tinggi,  dan  derajat
bebas degree of freedom yang lebih besar.
3.6 Pengolahan Data
Pengolahan  data  dalam  penelitian  ini  menggunakan  Microsoft  Office Excel  2007  dan  Eviews  7.  Pengolahan  dan  perhitungan  data  sekunder  untuk
variabel-variabel  bebas  dan  variabel  terikat  akan  diolah  dan  dihitung menggunakan  Microsoft  Office  Excel  2007.  Estimasi  regresi  linear  berganda  dan
uji asumsi klasik akan menggunakan Eviews 7. Microsoft Office Excel 2007 juga akan digunakan untuk pengolahan data dalam bentuk diagram dan tabel.
3.7 Metode Analisis
3.7.1 Pemilihan Model Data Panel
Penggunaan  data  panel   dalam  regresi  akan  menghasilkan  intersep  dan slope  yang  berbeda  pada  setiap  entitas  perusahaan  dan  setiap  periode  waktu.
Untuk  mengestimasi  parameter  model  dengan  data  panel,  terdapat  tiga  teknik model yang sering ditawarkan, yaitu 1 Common Effect 2 Fixed Effect Model
FEM dan 3 Random Effect Model REM.
Universitas Sumatera Utara
39
1. Pendekatan Kuadrat Terkecil Common Effect
Teknik ini
merupakan teknik
yang paling
sederhana dengan
mengkombinasikan data cross section dan time series sebagai satu kesatuan tanpa  melihat  adanya  perbedaan  waktu  dan  entitas  individu.  Dimana
pendekatan yang sering dipakai adalah metode Ordinary Least Square OLS yang mengabaikan adanya perbedaan dimensi individu maupun waktu.
2. Model Efek Tetap Fixed Effect Model, FEM
Pendekatan fixed  effect memperhitungkan  kemungkinan  bahwa  peneliti menghadapi  masalah omitted  variables dimana omitted  variables mungkin
membawa  perubahan  pada  intercept  time  series atau cross  section.  Model dengan  FE  menambahkan variabel  dummy  untuk  mengizinkan  adanya
perubahan intercept ini. 3.
Model Efek Random Random Effect Model, REM Pendekatan  efek  acak  random  effect  memperbaiki  efisiensi  proses  least
square dengan
memperhitungkan error dari cross section dan time
series. Model random  effect adalah  variasi  dari  estimasi generalized  least square.
Ada  beberapa  cara  yang  dapat  digunakan  untuk  menentukan  teknik  mana  yang paling tepat dalam mengestimasi parameter data panel, yaitu :
1. Uji Chow
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan metode Fixed Effect lebih baik dari regresi model data panel tanpa variabel
dummy atau metode Common Effect. Hipotesis dalam uji ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
40
Ho : Common Effect Ha : Fixed Effect Model
Apabila  nilai  F  hitung  lebih  besar  dari  F  kritis  maka  hipotesis  nul  ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed
Effect. Dan sebaliknya, apabila nilai F hitung lebih kecil dari F kritis maka hipotesis  nul  diterima  yang  artinya  model  yang  tepat  untuk  regresi  data
panel adalah model Common Effect. 2.
Uji Hausman Statistik  uji  Hausman  mengikuti  distribusi  statistik Chi-Squares dengan
derajat  kebebasan  df  sebesar  jumlah  variabel  bebas.  Hipotesis  dalam  uji Hausman adalah :
Ho : Random Effect Model Ha : Fixed Effect Model
Apabila  nilai  statistik  Hausman  lebih  besar  dari  nilai  kritis Chi- Squares maka  hipotesis  nul  ditolak  yang  artinya  model  yang  tepat  untuk
regresi  data panel  adalah model Fixed Effect. Dan sebaliknya,  apabila nilai statistik  Hausman  lebih  kecil  dari  nilai  kritis Chi-Squares maka  hipotesis
nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Random Effect.
3.7.2 Model Regresi
Dalam  menguji  pengaruh  diversifikasi  pendapatan  terhadap  kinerja  dan risiko  berbasis  pasar,  penelitian  ini  menggunakan  model  regresi  linear  berganda
Universitas Sumatera Utara
41
yaitu model regresi dengan lebih dari satu variabel bebas independent variable. Variabel  bebas  yang  digunakan  ada  dua,  yaitu  fee  based  income  dan  trading
income,  Pengaruh  variabel  bebas  tersebut  akan  diuji  pengaruhnya  terhadap  dua variabel terikat  yaitu kinerja berbasis pasar dan risiko berbasis pasar. Oleh sebab
itu, terdapat dua model regresi dalam penelitian ini : Model    regresi  yang  pertama  adalah  untuk  menentukan  pengaruh  variabel  bebas
terhadap  kinerja  berbasis  pasar  yang  dinyatakan  dalam  model  regresi  sebagai berikut :
Y
t
: Kinerja berbasis pasar α
: Intercept β
1
: Slope fee based income FBI
1t
: Fee based income β
2
: Slope trading income TI
2t
: Trading income X
: Variabel kontrol μ
it
: error term
Sedangkan  model  regresi  kedua  adalah  untuk  menentukan  pengaruh  variabel bebas terhadap risiko berbasis pasar yang dinyatakan dalam model regresi sebagai
berikut : Y
it
= α + β
1
FBI
1t
+ β
2
TI
2t
+
it
+ μ
it
Universitas Sumatera Utara
42
R
t
: Risiko berbasis pasar α
: Intercept β
1
: Slope fee based income FBI
1t
: Fee based income β
2
: Slope trading income TI
2t
: Trading income X
: Variabel kontrol μ
it
: error term
3.7.3 Uji Asumsi Klasik
Data panel memiliki beberapa keunggulan sehingga dalam pengunaannya, data  panel  tidak  mengharuskan  adanya  uji  asumsi  klasik.  Menurut  Wibisono
2005, keunggulan-keunggulan data panel yaitu antara lain : 1.
Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara ekspilisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu.
2. Kemampuan  mengontrol  heterogenitas  ini  menjadikan  data  panel  dapat
digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih kompleks. 3.
Data  panel  mendasarkan  diri  pada  observasi  cross-section  yang  berulang- ulang  time  series,  sehingga  metode  data  panel  cocok  digunakan  sebagai
study of dynamic  adjustment. R
it
= α + β
1
FBI
1t
+ β
2
TI
2t
+ X
it
+ μ
it
Universitas Sumatera Utara
43
4. Tingginya  jumlah  observasi  memiliki  implikasi  pada  data  yang  lebih
informatif,  lebih  variatif,  dan  kolinieritas  multiko  antara  data  semakin berkurang,  dan  derajat  kebebasan  degree  of  freedomdf  lebih  tinggi
sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien. 5.
Data  panel  dapat  digunakan  untuk  mempelajari  model  perilaku  yang kompleks.
6. Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias.
Dengan  keunggulan  tersebut  maka  implikasi  pada  tidak  harus  dilakukannya pengujian asumsi klasik dalam model data panel Gujarati, 2006; Wibisono, 2005;
Aulia; 2004, dalam Shochrul R, Ajija, dkk. 2011
3.7.4 Uji Signifikansi
Uji  signifikansi  dalam penelitian ini dilakukan secara parsial  dan secara simultan.  Uji  parsial  mengukur  pengaruh  satu  variabel  bebas  secara  individual
dalam  menerangkan  variasi  variabel  terikat.  Sedangkan  uji  simultan  mengukur pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
1. Uji Parsial Uji Statistik T
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig significance.  Jika
probabilitas  nilai  t  atau  signifikansi    0,05,  maka  dapat  dikatakan  bahwa terdapat  pengaruh  antara  variabel  bebas  terhadap  variabel  terikat  secara
parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi  0,05, maka dapat
Universitas Sumatera Utara
44
dikatakan  bahwa  tidak  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  antara  masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
2. Uji Simultan Uji Statistik F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama- sama simultan terhadap variabel terikat. Signifikan berarti hubungan yang
terjadi  dapat  berlaku  untuk  populasi.  Penggunaan  tingkat  signifikansinya beragam,  tergantung  keinginan  peneliti,  yaitu  0,01  1  ;  0,05  5  dan
0,10 10. Sebagai contoh, kita menggunakan taraf signifikansi 5 0,05, jika nilai probabilitas  0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang
signifikan  secara  bersama-sama  antara  variabel  bebas  terhadap  variabel terikat. Namun,  jika nilai  signifikansi   0,05 maka tidak terdapat  pengaruh
yang  signifikan  secara  bersama-sama  antara  variabel  bebas  terhadap variabel terikat.
3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien  determinasi  menunjukkan  proporsi  variabel-variabel  terikat  y yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas x. R
2
adalah suatu ukuran kesesuaian  model  model  fit.  Dengan  perkataan  lain,  seberapa  baik
hubungan yang diestimasi secara linier telah mencerminkan pola data yang sebenarnya.  Suatu  catatan  penting  untuk  diingat  pada  penggunaan  R
2
sebagai ukuran kelaikan suai model adalah bahwa R
2
tidak pernah menurun dengan penambahan regresor, sebaliknya justru cenderung meningkat. Fakta
ini  berasal  dari  konsekuensi  dari  aljabar  di  mana  jumlah  kuadrat  tidak pernah menurun dengan bertambahnya regresor Ariefianto 2012 : 25
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Statistik Deskriptif
Analisis  deksriptif  digunakan  untuk  memberi  gambaran  data  dalam sebuah  penelitian.  Penelitian  ini  menggunakan  data  dari  27  bank  yang  termasuk
dalam sampel selama periode penelitian dari tahun 2010-2014. Tabel 4.1 di bawah menguraikan  hasil  statistik  deskriptif  yaitu  nilai  rata-rata  mean,  nilai  tengah
median,  dan  simpangan  baku  standart  deviation  dari  masing-masing  variabel penelitian.
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Bebas
Median Mean
Std. Deviation
Fee Based Income 0.528864
0.514396 0.262206
Trading Income 0.167594
0.261767 0.245988
Variabel Kontrol
Bank Size 17.64214
17.36262 1.702647
Equity-to-asset 0.110774
0.111467 0.027705
Cost-to-income 0.820000
0.826741 0.130543
Non Performing Loan 0.020500
0.026897 0.045082
Loan Growth Rate 0.232295
0.294609 0.453689
Return to Asset 0.016621
0.016867 0.016296
Sumber : Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 2
Berdasarkan  tabel  di  atas,  dapat  dilihat  bahwa  nilai  rata-rata  fee  based income  adalah  sebesar  0.514396  dengan  standar  deviasi  sebesar  0.262206.  Nilai
rata-rata  ini  lebih  besar  jika  dibandingkan  dengan  nilai  rata-rata  trading  income yang  mempunyai  nilai  sebesar  0.261767.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa,  dalam
meningkatkan sumber pendapatan, sektor perbankan go public di Indonesia lebih
Universitas Sumatera Utara
46
fokus kepada pemberian jasa-jasa atau service kepada nasabahnya, seperti kiriman uang, kliring, inkaso, dan sebagainya.
Nilai  rata-rata  ukuran  bank  bank  size  adalah  sebesar  17.36262  dengan standar  deviasi  sebesar   1.702647.  Nilai  bank  size  tertinggi  dimiliki  oleh  Bank
BRI dengan angka sebesar 20.47226 pada tahun 2014. Ukuran bank menunjukkan total  kekayaan  atau  aset  yang  dimiliki  bank  dan  dinyatakan  dalam  logaritma
natural total aset. Rasio  ekuitas  terhadap  aset  equity-to-asset  mempunyai  nilai  rata-rata
sebesar  0.111467.  Dengan  kata  lain,  rata-rata  sebesar  11,1467  dari  total  aset perbankan di Indonesia dimiliki oleh pemegang saham. Semakin tinggi nilai rasio,
maka pemegang saham dapat memperoleh bagian yang lebih besar. Cost-to-income  mempunyai  nilai  rata-rata  sebesar  0.826741  dengan
standar  deviasi  sebesar  0.130543.  Nilai  ini  menunjukkan  bahwa  rata-rata perbankan  di  Indonesia  memiliki  rasio  beban  operasional  terhadap  pendapatan
operasional  sebesar  82,6741.  Semakin  rendah  nilai  cost-to-income,  maka semakin efisien bank dalam mengendalikan biaya operasionalnya.
Rasio  kredit  macet  atau  non  performing  loan  mempunyai  nilai  rata-rata sebesar 0.026897. Nilai ini dapat diartikan bahwa rata-rata perbankan di Indonesia
memiliki rasio kredit macet sebesar 2,6897 dari total kredit yang diberikan. Ini merupakan  nilai  yang  baik  karena  nilai  rata-rata  NPL  berada  di  bawah  nilai
ketentuan Bank Indonesia yaitu sebesar 5.
Universitas Sumatera Utara
47
Selanjutnya,  nilai  rata-rata  pertumbuhan  kredit  atau  loan  growth  rate  di Indonesia  adalah  sebesar  0.294609  dengan  standar  deviasi  sebesar  0.453689.  Ini
berarti  bahwa  kredit  yang  disalurkan  oleh  bank-bank  di  Indonesia  meningkat sebesar 29,4609 setiap tahunnya. Semakin tinggi jumlah kredit yang disalurkan,
maka hal ini akan memberikan dampak positif bagi kegiatan perekonomian. Nilai  rata-rata  return  to  asset  ROA  adalah  sebesar  0.016867.  Ini
menunjukkan  bahwa  rata-rata  tingkat  pengembalian  dari  aset  yang  dimiliki perbankan di  Indonesia adalah sebesar 1,6867. Ini merupakan angka yang baik
karena standar ROA ideal menurut Bank Indonesia adalah minimum 1,5.
4.2 Estimasi Regresi Hipotesis 1