58
bahwa,  variabel  bad  loan  ratio  memiliki  pengaruh  negatif  terhadap  nilai MB.  Dengan  kata  lain,  apabila  bad  loan  ratio  mengalami  peningkatan  1
satuan  maka  akan  mendorong  terjadinya  penurunan  kinerja  bank  sebesar 1.13 satuan.
g. Loan growth rate
Berdasarkan  hasil  estimasi  yang  diperoleh,  maka  dapat  diketahui  bahwa nilai koefisien variabel loan growth rate adalah sebesar 0.272385. Ini berarti
bahwa, variabel loan growth rate memiliki pengaruh positif terhadap kinerja bank yang diukur melalui nilai MB. Dengan kata lain, apabila loan growth
rate  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan  mendorong  terjadinya peningkatan kinerja bank sebesar 0.27 satuan.
h. ROA
Berdasarkan  hasil  estimasi  yang  diperoleh,  maka  dapat  diketahui  bahwa nilai  koefisien  variabel  ROA  adalah  sebesar  -8.287647.  Ini  berarti  bahwa,
variabel ROA memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja bank yang diukur melalui nilai MB. Dengan kata lain, apabila ROA mengalami peningkatan
1  satuan  maka  akan  mendorong  terjadinya  penurunan  kinerja  bank  sebesar 8.28 satuan.
4.3.4 Uji Signifikansi Hipotesis Hipotesis 2
4.3.4.1  Uji Parsial Hipotesis 2
Berdasarkan  hasil  pengujian  regresi  data  panel  dengan  menggunakan teknik  fixed  effect  model,    pada  Tabel  4.8  sebelumnya  dapat  diketahui  pengaruh
Universitas Sumatera Utara
59
secara  parsial  antara  variabel  bebas  yaitu  fee  based  income  dan  trading  income dengan variabel terikat yaitu nilai MB Ratio.
Probabilitas nilai T digunakan untuk mengukur signifikansi variabel bebas dalam  menjelaskan  variabel  terikatnya.  Atau  dengan  kata  lain,  uji  T
digunakan  untuk  menguji  secara  parsial  masing-masing  variabel. Berdasarkan  hasil  estimasi  yang  telah  dilakukan,  dapat  dilihat
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat : 1.
Variabel  fee  based  income  mempunyai  nilai  probabilitas  sebesar  0.0042. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari α = 0,10, sehingga dapat disimpulkan
bahwa  variabel  fee  based  income  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap nilai MB Ratio.
2. Variabel trading income mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.7367. Nilai
probabilitas ini lebih besar dari α = 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel  trading  income  tidak  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  nilai
MB Ratio. 3.
Variabel  bank  size  mempunyai  nilai  probabilitas  sebesar  0.0000.  Nilai probabilitas ini lebih kecil dari α = 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel bank size berpengaruh secara signifikan terhadap nilai MB Ratio. 4.
Variabel equity-to-assets mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.3972. Nilai probabilitas ini lebih besar dari α = 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel  equity-to-assets  tidak  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  nilai MB Ratio.
Universitas Sumatera Utara
60
5. Variabel cost-to-income mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.8933. Nilai
probabilitas ini lebih besar dari α = 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel  cost-to-income  tidak  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  nilai
MB Ratio. 6.
Variabel bad loan ratio mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.8204. Nilai probabilitas ini lebih besar dari α = 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel  bad  loan  ratio  tidak  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  nilai MB Ratio.
7. Variabel  loan  growth  rate  mempunyai  nilai  probabilitas  sebesar  0.1951.
Nilai probabilitas ini lebih besar dari α = 0,10, sehingga dapat disimpulkan
bahwa  variabel  loan  growth  rate  tidak  berpengaruh  secara  signifikan terhadap nilai MB Ratio.
8. Variabel  ROA  mempunyai  nilai  probabilitas  sebesar  0.6931.  Nilai
probabilitas ini lebih besar dari α = 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai MB Ratio.
4.3.4.2  Uji Simultan Hipotesis Hipotesis 2 Tabel  4.9 Uji F Hipotesis 2