54
4.2.4.3 Koefisien Determinasi Hipotesis 1
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh dengan menggunakan program eviews 7, diperoleh nilai koefisien determinasi R² sebesar 0.726863 yang berarti
secara keseluruhan variabel bebas yang ada dalam model penelitian mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat
Tobin’s Q sebesar 72,68 dan sisanya 27,32 dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam
model persamaan tersebut.
4.3 Estimasi Regresi Hipotesis 2
Dalam penelitian ini, nilai market-to-book ratio MB digunakan untuk mengukur kinerja suatu bank. Nilai MB merupakan perbandingan antara dari
nilai pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Nilai MB mempunyai varians yang lebih luas dibandingkan dengan nilai Tobin’s Q. Hal ini
memungkinkan untuk mengukur kinerja bank secara lebih efektif.
4.3.1 Hasil Uji Chow Hipotesis 2
Uji chow merupakan suatu uji untuk menentukan metode regresi mana yang lebih baik antara fixed effect model dan common effect model. Hasil
pengujian chow dapat dilihat pada tabel di bawah :
Tabel 4.6 Uji Chow Hipotesis 2 Effect Test
Statistic d.f
Prob
Cross-section F 7.482110
26,100 0.0000
Cross-section Chi-square 145.830664
26 0,0000
Sumber : Hasil olahan data eviews
Universitas Sumatera Utara
55
Nilai probabilitas uji Chow lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai taraf signifikasi 5 α = 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
model yang tepat untuk digunakan adalah model efek tetap fixed effect model.
4.3.2 Hasil Uji Hausman Hipotesis 2
Uji Hausman merupakan suatu uji untuk menentukan metode regresi mana yang lebih baik antara fixed effect model dan random effect model. Hasil
pengujian hausman dapat dilihat pada tabel di bawah :
Tabel 4.7 Uji Hausman Hipotesis 2 Test Summary
Chi-Sq Statistic Chi-Sq d.f
Prob
Cross-Section Random 37.138756
8 0.0000
Sumber : Hasil olahan data eviews
Dari hasil uji hausman di atas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas adalah sebesar 0.0000. Nilai ini lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai taraf
signifikasi 5 alpha = 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan model yang tepat untuk digunakan adalah model efek tetap fixed effect model.
4.3.3 Hasil Regresi Hipotesis 2
Sesuai dengan hasil uji hausman yang telah dilakukan, maka model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model efek tetap fixed effect model.
Secara rinci hasil output yang diperoleh dari hasil estimasi regresi dapat dilihat sebagai berikut:
Y
it
= α + β
1
FBI
1t
+ β
2
TI
2t
+
it
+ μ
it
Universitas Sumatera Utara
56
Tabel 4.8 Estimasi Model Hipotesis 2 Variabel
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
Konstanta 23.16377
5.364602 4.317892
0.0000 Fee based income
2.273147 0.775517
2.931137 0.0042
Trading income 0.272720
0.808943 0.337131
0.7367
Variabel Kontrol
Bank Size -1.262251
0.252052 -5.007908
0.0000 Equity-to-assets
-2.794834 3.287111
-0.850240 0.3972
Cost-to-income -0.282304
2.099575 -0.134458
0.8933 Bad loan ratio
-1.135636 4.990157
-0.227575 0.8204
Loan growth rate 0.272385
0.208819 1.304405
0.1951 ROA
-8.287647 20.94158
-0.395751 0.6931
Sumber : Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 5
Interpretasi hasil estimasi adalah sebagai berikut : a.
Fee based income Berdasarkan hasil estimasi, dapat diketahui bahwa nilai koefisien variabel
fee based income adalah sebesar 2.273147. Ini berarti bahwa, variabel fee based income memiliki pengaruh positif terhadap nilai MB. Dengan kata
lain, apabila fee based income mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya peningkatan kinerja bank sebesar 2.27 satuan.
b. Trading income
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa nilai koefisien variabel trading income adalah sebesar 0.272720. Ini berarti
bahwa, variabel trading income memiliki pengaruh positif terhadap nilai MB. Dengan kata lain, apabila trading income mengalami peningkatan 1
satuan maka akan mendorong terjadinya peningkatan kinerja bank sebesar 0.27 satuan.
Universitas Sumatera Utara
57
c. Bank size
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa nilai koefisien variabel bank size adalah sebesar -1.262251. Ini berarti
bahwa, variabel bank size memiliki pengaruh negatif terhadap nilai MB. Dengan kata lain, apabila bank size mengalami peningkatan 1 satuan maka
akan mendorong terjadinya penurunan kinerja bank sebesar 1.26 satuan. d.
Equity-to-assets Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa
nilai koefisien variabel equity-to-assets adalah sebesar -2.794834. Ini berarti bahwa, variabel equity-to-assets memiliki pengaruh negatif terhadap nilai
MB. Dengan kata lain, apabila equity-to-assets mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya penurunan kinerja bank sebesar
2.79 satuan. e.
Cost-to-income Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa
nilai koefisien variabel cost-to-income adalah sebesar -0.282304. Ini berarti bahwa, variabel cost-to-income memiliki pengaruh negatif terhadap nilai
MB. Dengan kata lain, apabila cost-to-income mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya penurunan kinerja bank sebesar
0.28 satuan. f.
Bad loan ratio Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa
nilai koefisien variabel bad loan ratio adalah sebesar -1.135636. Ini berarti
Universitas Sumatera Utara
58
bahwa, variabel bad loan ratio memiliki pengaruh negatif terhadap nilai MB. Dengan kata lain, apabila bad loan ratio mengalami peningkatan 1
satuan maka akan mendorong terjadinya penurunan kinerja bank sebesar 1.13 satuan.
g. Loan growth rate
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa nilai koefisien variabel loan growth rate adalah sebesar 0.272385. Ini berarti
bahwa, variabel loan growth rate memiliki pengaruh positif terhadap kinerja bank yang diukur melalui nilai MB. Dengan kata lain, apabila loan growth
rate mengalami peningkatan 1 satuan maka akan mendorong terjadinya peningkatan kinerja bank sebesar 0.27 satuan.
h. ROA
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa nilai koefisien variabel ROA adalah sebesar -8.287647. Ini berarti bahwa,
variabel ROA memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja bank yang diukur melalui nilai MB. Dengan kata lain, apabila ROA mengalami peningkatan
1 satuan maka akan mendorong terjadinya penurunan kinerja bank sebesar 8.28 satuan.
4.3.4 Uji Signifikansi Hipotesis Hipotesis 2