72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan pada bab IV dengan memperhatikan rumusan masalah penelitian yang diungkapkan pada bab I, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Fee based income berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja berbasis pasar sementara trading income berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja berbasis pasar pada bank go public di
Indonesia.
2. Fee based income dan trading income berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap risiko berbasis pasar pada bank go public di
Indonesia.
5.2 Saran
Hasil dan pembahasan pada penelitian ini menghasilkan beberapa saran bagi investor, manajer perbankan dan peneliti.
1. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi dengan
melihat kinerja perbankan di Indonesia.
2. Bagi manajemen perbankan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk
Universitas Sumatera Utara
73
menerapkan kebijakan diversifikasi dengan menggali sumber-sumber
pendapatan yang baru yang potensial.
3. Bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian ini dapat
memperluas objek penelitian menjadi sektor-sektor selain perbankan dan menambah periode penelitian, serta melihat apakah diversifikasi secara
geografis atau sektoral berpengaruh terhadap kinerja maupun risiko bank
Universitas Sumatera Utara
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Teori Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan sebuah metode untuk menganalisis sekuritas menggunakan data-data fundamental dari suatu perusahaan dan faktor-
faktor eksternal yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan. Data fundamental yang
dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan sebagainya. Sementara faktor eksternal berupa kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, dan
juga tingkat inflasi.
Tujuan dasar dari analisis fundamental adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang parameter penting dari kinerja uang berdasarkan data laporan
arus kas, neraca, laporan laba rugi, dll. Analisis fundamental menghasilkan penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya
layak dibeli atau tidak. Jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut dianggap nilainya lebih rendah dibandingkan harga yang berlaku di pasar. Dengan
kata lain harganya sudah terlalu mahal sehingga lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki sahamnya. Sementara jika yang terjadi sebaliknya, saham itu layak
untuk dibeli dengan alasan harganya murah.
Analisis ini memiliki horizon jangka panjang, karena selain menggunakan data historis berupa laporan keuangan perusahaan, analisis ini
Universitas Sumatera Utara
12
juga menggunakan data masa depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahaan ekonomi di masa mendatang, dan berbagai jenis estimasi
lainnya yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan usaha. Meskipun menggunakan pendekatan kuantitatif dalam proses analisisnya, banyak
variabel ditentukan berdasarkan judgment, misalnya tingkat pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Akibatnya, meskipun beberapa orang
menggunakan metode analisis fundamental dengan cara yang sama, hasilnya bisa
jadi berbeda.
Permasalahan yang seringkali dihadapi oleh investor adalah timing dan informasi. Karena tidak semua investor mendapatkan informasi yang lengkap,
dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya informasi atau kesalahan timing sehingga bisa jadi saham yang dibeli harganya sudah mahal. Dalam mengatasi
masalah timing tersebut dapat dilihat dari pergerakan bursa atau pergerakan saham tersebut melalui analisis teknikal untuk menentukan sinyal transaksi sinyal
belisinyal jual. Dengan menggabungkan kedua analisis tersebut secara tepat,
maka diharapkan investor memperoleh capital gain yang optimum.
Secara umum, analisis fundamental ini melibatkan banyak data
variabel yang harus dianalisis, dimana beberapa di antara variabel tersebut yang
cukup penting untuk diperhatikan yaitu :
1. Pertumbuhan pendapatan revenue growth
2. Rasio laba terhadap saham yang beredar earning per share-EPS
3. Rasio pertumbuhan EPS
4. Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham price earning ratio
Universitas Sumatera Utara
13
5. Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan price earning
growth ratio 6.
Rasio harga saham terhadap penjualan pricesales ratio 7.
Rasio harga saham terhadap nilai buku price book value 8.
Rasio hutang perseroan debt ratio 9.
Margin keuntungan bersih net profit margin
2.1.2 Kinerja Berbasis Pasar
Kinerja merupakan ukuran subjektif dari seberapa baik suatu perusahaan dapat menggunakan aset untuk berbagai jenis usaha dan menghasilkan pendapatan.
Beberapa aspek kinerja tidak dapat diamati secara langsung, namun aspek-aspek ini memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kondisi ekonomi
perusahaan. Sementara itu, pemegang saham mengukur kinerja perusahaan berdasarkan keuntungan atau profit yang dihasilkan bank untuk kepentingan
dirinya sendiri. Keuntungan yang diterima oleh pemegang saham disebut dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan expected return. Tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor mengacu pada tingkat pengembalian rata-rata. Apabila
harga saham mengalami kenaikan atau penurunan, maka tingkat pengembalian
atau imbal hasil yang diterima investor juga menjadi tinggi atau rendah.
Penciptaan nilai bagi investor dapat terjadi apabila return on equity ROE melebihi cost of equity COE. ROE merupakan salah satu acuan yang digunakan
untuk mengukur profitabilitas bank dan mencerminkan tingkat pengembalian
Universitas Sumatera Utara
14
kepada para pemegang saham. Semakin tinggi imbal hasil yang diterima pemegang saham, maka semakin baik kinerja bank karena laba yang ditahan oleh
bank semakin besar sehingga bank dapat membayar dividen yang lebih besar
kepada pemegang saham ketika profit semakin tinggi.
Di sisi lain, tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor merupakan beban ekuitas atau cost of equity bagi pihak bank. Biaya ekuitas adalah
tingkat suku bunga yang digunakan oleh pasar saham untuk menghitung nilai saham suatu bank dan ini merupakan biaya kesempatan bagi para pemegang
saham untuk berinvestasi pada saham lain yang diperdagangkan di bursa efek. Dengan kata lain, penciptaan nilai bagi investor dapat terjadi apabila nilai pasar
melebihi nilai intrinsik ekuitas. Penilaian kinerja perlu dilakukan untuk beberapa alasan, misalnya bagi
pengambil kebijakan, hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan mencari solusi untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Pemegang saham juga perlu menentukan apakah mereka harus menjual atau membeli saham dari berbagai bank berdasarkan kinerja keuangan
masing-masing bank. Sedangkan bagi analis investasi, penilaian kinerja merupakan suatu sarana untuk memberikan nasihat kepada investor dalam
berinvestasi. Bank juga melakukan evaluasi kinerjanya untuk menilai apakah keputusan manajemen yang diambil pada periode sebelumnya memberikan
dampak bagi kinerja bank dan melakukan perubahan yang terkait sehingga masalah-masalah yang ada dapat dihindari terutama masalah keuangan. Jeff
Madura 2006 : 593
Universitas Sumatera Utara
15
Banyak ukuran atau index yang dapat digunakan untuk menilai seberapa baik kinerja suatu bank. Misalnya dengan melihat kepada neraca balance sheet
maupun laporan laba rugi income statement bank. Selain itu, kinerja bank dapat
diukur melalui rasio keuangan, nilai Tobin’s Q maupun market to book ratio.
2.1.2.1 Rasio Keuangan
Rasio Keuangan atau Financial Ratio
merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan
data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan neraca, laporan labarugi, laporan aliran kas.
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan
mathematical relationship antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan
prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk
menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain
dari suatu laporan keuangan.
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa
lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain
dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat
Universitas Sumatera Utara
16
memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja
tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas,
dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur,
analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.
Setidaknya ada 3 jenis rasio yang biasa digunakan dalam mengukur kinerja keuangan suatu bank. Adapun rasio yang dimaksud adalah rasio
solvabilitas kecukupan modal, rasio profitabilitas, dan rasio likuiditas. Penilaian keputusan berinvestasi dalam pasar modal dan menilai sehat atau tidaknya suatu
bank, biasanya dinilai dari kinerja keuangan bank bersangkutan yang tercermin dalam laporan keuangan dan rasio keuangan. Jenis-jenis rasio keuangan tersebut
adalah :
1. Rasio solvabilitas
Analisis solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, alat pengukuran
besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya, dan dengan modal yang mencukupi, memungkinkan manajemen
bank yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut. Beberapa
rasio ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE Time Interest Earned
Universitas Sumatera Utara
17
2. Rasio profitabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Rasio ini antara lain
GPM Gross Profit Margin, OPM Operating Profit Margin, NPM Net Profit Margin, ROA Return to Total Asset, ROE Return On Equity.
3. Rasio likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya. Suatu bank dikatakan likuid apabila bank
yang bersangkutan dapat memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan
kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio ini antara lain Rasio Kas cash ratio, Rasio Cepat quick ratio, Rasio Lancar current ratio
2.1.2.2 Nilai Tobin’s Q
Selain menggunakan rasio keuangan, bank juga dapat menggunakan nilai Tobin’s Q untuk mengukur kinerjanya. Tobin’s Q ditemukan oleh seorang
pemenang hadiah nobel dari Amerika Serikat yai tu James Tobin. Tobin’s Q
adalah perbandingan antara nilai pasar perusahaan dengan nilai buku total aktiva. Rumus nilai Tobin’s Q dapat dituliskan sebagai berikut:
Tobin’s Q =
Universitas Sumatera Utara
18
Jadi semakin besar nilai Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin
besar nilai pasar aset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku aset perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang
lebih untuk memiliki perusahaan tersebut Permanasari : 2010
2.1.2.3 Market to Book Ratio
Salah satu ukuran untuk mengukur performance atau kinerja bank adalah dengan menggunakan Market-to-Book Ratio MB ratio
rasio nilai
pasar dengan
nilai buku adalah rasio nilai pasar
ekuitas saham
perusahaan dengan nilai akuntansi ekuitas itu. Bila market-to-book ratio relatif tinggi dibandingkan
rata-rata industri maka hal itu menunjukkan bahwa perusahaan dapat lebih efisien menggunakan asetnya untuk menciptakan nilai.
MB ratio =
2.1.3 Risiko Berbasis Pasar
Risiko pasar merupakan suatu risiko yang timbul dari pergerakan tingkat suku bunga atau harga pasar yang kurang baik dan cukup potensial dalam
mempengaruhi profitabilitas bank dan modal pemegang saham. Risiko pasar dapat dijabarkan menjadi 3 bagian, yaitu risiko suku bunga, risiko modal dan harga
sekuritas, serta risiko nilai tukar.
Universitas Sumatera Utara
19
1. Risiko Suku Bunga
Pada dasarnya, analisis risiko suku bunga menghubungkan tingkat sensitivitas dari pendapatan bunga pada perubahan imbal hasil suatu aset
terhadap tingkat sensitivitas dari beban bunga pada biaya bunga suatu liabilitas. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan analisis
GAP dan earnings sensitivity. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan seberapa besar pengaruh pergerakan tingkat suku bunga pasar
terhadap pendapatan bunga bersih net interest income. Pendekatan analisis portofolio lain yang lebih komprehensif menghubungkan durasi aset dengan
durasi liabilitas dengan menggunakan duration gap dan analisis nilai ekonomi dari sensitivitas modal untuk menilai pengaruh perubahan suku
bunga terhadap pendapatan bunga bersih dan nilai pasar dari modal pemegang saham. Durasi merupakan suatu ukuran yang elastis yang
mengindikasikan sensitivitas harga relatif dari berbagai sekuritas. Baik GAP maupun duration gap memiliki fokus pada ketidaksinambungan
antara tingkat maturitas dan durasi daripada aset dan liabilitas serta perubahan potensial pada tingkat suku bunga. Sebuah aset atau liabilitas
dikatakan peka terhadap suku bunga apabila manajemen perbankan mengharapkan aset atau liabilitas yang bersangkutan dihargai ulang
repriced dalam suatu periode tertentu. Jika GAP suatu bank adalah negatif maka hal ini dapat diartikan bahwa pemberian harga ulang pada liabilitas
lebih cepat dibandingkan aset, yang selanjutnya meningkatkan pendapatan bunga bank seiring dengan penurunan suku bunga.
Universitas Sumatera Utara
20
2. Risiko Modal dan Harga Sekuritas
Perubahan pada harga pasar, tingkat suku bunga, dan nilai tukar memberikan pengaruh terhadap nilai pasar pada berbagai ekuitas, fixed-
income securities, instrumen derivatif, dan berbagai kontrak pada neraca off- balance. Bank-bank besar perlu melakukan analisis value-at-risk untuk
menilai risiko kehilangan portofolio dari aset yang diperdagangkan dan menahan sejumlah modal dalam mengatasi risiko pasar ini.
3. Risiko Nilai Tukar
Perubahan nilai tukar memberikan pengaruh terhadap nilai aset, liabilitas, dan berbagai aktivitas pada neraca off-balance yang memiliki denominasi
mata uang berbeda dengan nilai mata uang domestik. Risiko ini muncul karena sejumlah bank menahan asetnya dan menerbitkan liabilitas dengan
mata uang asing. Ketika jumlah aset dan liabilitas berbeda dalam hal mata uang, perubahan nilai tukar akan menghasilkan keuntungan atau kerugian
yang mempengaruhi nilai pasar dari ekuitas pemegang saham.
2.1.4 Diversifikasi Bank
Industri perbankan di dunia telah mengalami perubahan yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir. Deregulasi mengakibatkan sektor perbankan
menjadi lebih kompetitif. Dewasa ini, bank mempunyai fleksibilitas atau kebebasan untuk memilih jasa yang mereka tawarkan, lokasi untuk beroperasi,
maupun tingkat suku bunga deposito yang dibayarkan kepada deposan. Walaupun
Universitas Sumatera Utara
21
secara umum terlihat menguntungkan, fleksibilitas ini menciptakan kompetisi yang cukup ketat diantara perbankan. Bahkan, antar bank dan institusi keuangan
lainnya sekarang berlomba-lomba menawarkan jasa-jasa bank. Banyak bank telah melakukan ekspansi dengan membuka cabang baru baik di dalam atau luar negeri
serta melakukan akuisisi dengan tujuan efisiensi biaya. Di sisi lain, bank juga melakukan diversifikasi pada berbagai jasa untuk meningkatkan keuntungan Jeff
Madura 2006 : 531 Diversifikasi bank secara sederhana diartikan sebagai upaya penyediaan
lebih banyak produk dan jasa oleh lembaga keuangan, dalam hal ini yaitu bank. Diversifikasi pendapatan termasuk kemampuan bank untuk mendapatkan fee
based income, dan diversifikasi penanaman dana, serta penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya. Perusahaan-perusahaan,
terutama perusahaan publik memiliki tanggung jawab kepada pemegang saham mereka. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan ketika membuat suatu
keputusan bisnis berdasarkan risiko dan manfaat dari diversikasi bank. Contoh sederhana dari diversifikasi bank adalah kartu kredit. Kartu kredit
ini muncul dari adanya jasa pinjaman yang ditawarkan bank kepada nasabah. Ini juga bisa diperluas ke hal-hal lain seperti investasi reksa dana bagi nasabah.
Diversifikasi juga termasuk se jumlah layanan berbasis fee, seperti mengeluarkan cek kasir atau pelayanan transfer. Jasa-jasa ini dapat menghasilkan pendapatan
bagi bank. Manfaat yang jelas dari diversifikasi bank adalah untuk meningkatkan
profitabilitas. Bank dapat meningkatkan pendapatannya dengan menyediakan
Universitas Sumatera Utara
22
layanan yang lebih bervariasi sehingga hal ini diharapkan dapat meningkatkan loyalitas nasabah. Nasabah akan merasa senang jika mereka dapat memanfaatkan
bank untuk berbagai layanan, daripada harus melalui beberapa perantara.
2.1.5 Fee Based Income
Fee Based Income atau pendapatan non bunga adalah pendapatan provisi, fee atau komisi yang diterima bank dari pemasaran produk maupun transaksi jasa
perbankan yang dibebankan kepada nasabah sehubungan dengan produk dan jasa bank yang dinikmatinya. Dengan kata lain, fee based income merupakan
keuntungan yang didapat dari transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa bank
lainnya Kasmir 2002 : 6
Tujuan pemberian jasa-jasa bank ini adalah untuk mendukung dan memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana. Semakin
lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam
menyediakan sumber daya manusia yang handal dan didukung oleh kecanggihan
teknologi yang dimilikinya.
Di samping itu, kelengkapan jasa bank ini juga tergantung dari jenis bank apakah bank umum atau Bank Perkreditan Rakyat atau dapat pula dilihat dari segi
status bank tersebut apakah bank devisa atau non devisa. Jika berstatus devisa, maka jenis bank yang di tawarkan akan lebih lengkap dibandingkan dengan non
devisa. Kemudian kelengkapan jasa bank dapat pula dilihat dari status cabangnya,
apakah cabang penuh, pembantu atau kantor kas.
Universitas Sumatera Utara
23
Fee based income ini dianggap cukup potensial karena pendapatan non bunga ini dapat diperoleh baik dari aktivitas pemberian kredit maupun aktivitas
lainnya yang bersifat non kredit. Selain itu, fee based income mengandung resiko unpaid tidak terbayar kembali yang relatif kecil karena pembayaran fee ini
diterima segera saat transaksi terjadi atau saat fee tersebut efektif dibebankan. Lebih lanjut, penetapan fee oleh bank atas suatu produk atau jasanya tidak
banyak dipergunakan oleh tingkat fee yang diberlakukan oleh pesaing, dan yang paling utama, pendapatan non bunga ini memberikan kontribusi yang cukup besar
untuk peningkatan laba bank. Dalam prakteknya, jasa-jasa bank yang
menghasilkan fee based income adalah :
1. Kiriman uang transfer
Transfer merupakan jasa pengiriman uang melalui bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman
uang juga dapat dilakukan dengan tujuan dalam kota, luar kota, atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang keluar negeri harus melalui bank
devisa. Kepada nasabah pengirim dikenakan biaya kirim yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan.
2. Kliring clearing
Kliring merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan surat-surat berharga
seperti cek, bilyet giro di lembaga kliring. Melalui jasa kliring, nasabah cukup menyerahkan cek atau bilyet giro yang dimilikinya ke bank dimana
nasabah memiliki rekening. Kemudian jika bank menganggap syarat telah
Universitas Sumatera Utara
24
dipenuhi, maka bank bersangkutan akan melakukan kliring ke Bank Indonesia pada hari itu juga. Nasabah juga dapat langsung menyetor
beberapa macam cek atau bilyet giro dari berbagai bank dengan catatan masih dalam satu wilayah kliring.
3. Inkaso collection
Merupakan penagihan warkat yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan
biasanya memakan waktu satu minggu sampai satu bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan pertimbangan
jarak serta pertimbangan lainnya. 4.
Safe deposit box Safe deposit box merupakan suatu jasa pelayanan dimana bank menyewakan
kotak pengaman tempat dokumen atau barang-barang berharga milik nasabah, misalnya sertifikat tanah, ijazah, paspor, emas, mutiara, dan lain-
lain. Nasabah penyewa box akan dikenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.
5. Kartu kredit bank card
Bank card atau yang lebih popular dengan sebutan kartu kredit merupakan alat pembayaran pengganti uang tunai atau cek. Kartu ini memberikan
fasilitas penggunaan uang sampai dengan pagubatas tertentu yang didasarkan pada pertimbangan tertentu yang ditetapkan oleh bank, biasanya
berdasarkan pada tingkat pendapatan dan kedudukanreputasi nasabah. Kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan.
Universitas Sumatera Utara
25
6. Bank notes
Merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh bank di luar negeri. Bank notes
dikenal juga dengan istilah “devisa tunai” yang mempunyai sifat-sifat seperti uang tunai. Dalam praktiknya, bank notes
diperjualbelikan di bank dan di pedagang valuta asing. Namun tidak semua bank notes dapat diperjualbelikan, hal ini tergantung dari peraturan devisa di
negara asal bank notes. 7.
Bank garansi Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka
membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini, pengusaha memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Sebelum
jaminan bank dikeluarkan, bank terlebih dahulu mempelajari kredibilitas nasabahnya.
8. Letter of credit LC
Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor
yang mereka lakukan. Pembukaan LC oleh importir dilakukan nasabah melalui bank yang disebut opening bank atau issuing bank. Bank eksportir
merupakan bank pembayar terhadap barang yang diperdagangkan. 9.
Cek wisata travellers cheque Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan.
Cek wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di berbagai tempat pembelanjaan, hotel atau supermarket.
Universitas Sumatera Utara
26
2.1.6 Trading Income
Pendapatan berbasis perdagangan atau yang biasa disebut dengan trading income merupakan pendapatan yang diperoleh bank dari pasar modal. Jika
dihubungkan dengan perbankan, pasar modal merupakan salah satu tempat dimana bank menanamkan modal atau uangnya dengan tujuan mendapatkan profit
dan pendapatan dengan tingkat suku bunga tertentu. Peningkatan pendapatan berbasis perdagangan ini berpengaruh positif terhadap pendapatan operasional
non-bunga. Semakin tinggi trading income, maka pendapatan bank juga akan semakin meningkat. Sebaliknya, apabila trading income menurun, maka bank
pendapatan bank juga akan menurun. Biasanya, bank melakukan investasi di pasar modal dalam bentuk saham
dan obligasi. Jika bank menginvestasikan uangnya di saham, maka bank akan berusaha untuk mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan
harga jual saham. Berbeda dengan pasar uang atau forex, pasar saham merupakan pasar yang mengharuskan trader membuka posisi buy terlebih dahulu, baru
kemudian menutupnya di sell. Oleh sebab itu, pihak bank harus menganalisis dan memprediksi saham agar mengetahui pergerakan harganya. Sebagai tambahan
informasi, dalam pasar saham, para pemain biasanya menggunakan dua jenis analisis, yaitu fundamental dan teknis.
Pendekatan fundamental digunakan dalam jangka panjang. Dalam pendekatan ini bank mencoba untuk mengelola risiko likuiditas dengan
mengendalikan posisi aset-kewajiban. Sementara pendekatan teknis berfokus pada posisi kewajiban bank dalam jangka pendek. Likuiditas dalam jangka pendek ini
Universitas Sumatera Utara
27
terutama terkait dengan arus kas yang timbul akibat transaksi operasional. Bank harus mengetahui persyaratan dan uang tunai arus kas masuk dan menyesuaikan
keduanya untuk memastikan tingkat yang aman untuk posisi likuiditas.
Universitas Sumatera Utara
28
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Variabel
Hasil Penelitian
Independen Dependen
1 Viral V
Acharya, Iftekhar
Hasan dan
Anthony Saunders
2002 Should
banks be diversified?
Evidence from
individual bank loan
portfolios Diversifikasi
pendapatan Herfindahl
Index Tingkat
pengembalian dan risiko
Diversifikasi industri dan
sektoral menurunkan
kinerja bank
2 Lieven
Baele, Olivier
De Jonghe,
Rudi Vander
Vennet 2007
Does the stock
market value bank
diversificati on?
Diversifikasi pendapatan
Herfindahl Index
Kinerja Tobin’s Q
dan risiko bank Diversifikasi
berpengaruh positif
terhadap kinerja bank
dan menurunkan
risiko non sistematis
3 Sibel
Yilmaz Turkmen
, PhD dan
Ihsan Yigit,
PhD 2012
Diversificati on in
Banking and its
Effect on
Banks’ Performanc
e: Evidence from
Turkey Diversifikasi
pendapatan Herfindahl
Index Kinerja bank
yang diukur oleh Return on
Asset ROA, Return on
Equity ROE Diversifikasi
geografis berpengaruh
negatif terhadap
kinerja bank
4 Michiru
Sawada 2013
How does the stock
market value bank
diversificati on?
Empirical evidence
Diversifikasi pendapatan
Non interest income
share
Kinerja Tobin’s Q,
Market to book equity ratio
Risiko market beta,
idiosyncratic risk, total risk
Diversifikasi pendapatan
berpengaruh positif
terhadap nilai bank, tetapi
tidak memberikan
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 2.1, Lanjutan
No Peneliti
Judul Variabel
Hasil Independen
Dependen
from Japanese
bank bukti bahwa
hal itu mengurangi
risiko bank
5 Steve
Mercieca ,Klaus
Schaeck, Simon
Wolfe 2007
Small European
banks: Benefits
from diversificati
on? Diversifikasi
pendapatan Herfindahl
Index Return on
Equity ROE dan Return on
Asset ROA Diversifikasi
tidak memberikan
keuntungan bagi institusi
kecil
Sumber : Data Diolah Oleh Penulis 2015
2.3 Kerangka Konseptual