61
alpha  1  0.01,  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  H
a
diterima  atau  dengan  kata lain, terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas
dengan variabel terikat dengan tingkat kepercayaan 99,9 persen.
4.3.4.3  Koefisien Determinasi Hipotesis 2
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh dengan menggunakan program eviews  7,  diperoleh  nilai  Koefisien  Determinasi  R²  sebesar  0.754943  yang
berarti  secara  keseluruhan  variabel  bebas  yang  ada  dalam  model  penelitian mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat MB sebesar 75,49
dan sisanya 24,51 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam model persamaan tersebut.
4.4 Estimasi Regresi Hipotesis 3
Dalam  penelitian  ini,  nilai  beta  digunakan  untuk  mengukur  risiko  pasar pada  suatu  bank.  Beta  merupakan  keofisien  parameter  dari  variabel  tingkat
pengembalian  pasar  market  return.  Apabila  beta  saham  tinggi,  berarti  risiko terhadap saham tersebut tinggi dan memiliki tingkat pengembalian investasi yang
tinggi juga.
4.4.1 Hasil Uji Chow Hipotesis 3
Uji  chow  merupakan  suatu  uji  untuk  menentukan  metode  regresi  mana yang  lebih  baik  antara  fixed  effect  model  dan  common  effect  model.  Hasil
pengujian chow dapat dilihat pada tabel di bawah :
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.10 Uji Chow Hipotesis 3 Effect Test
Statistic d.f
Prob
Cross-section F 1.051814
26,100 0.4116
Cross-section Chi-square 32.635821
26 0,1729
Sumber : Hasil olahan data eviews
Dari hasil uji chow di atas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas adalah sebesar  0.4116.  Nilai  ini  lebih  besar  jika  dibandingkan  dengan  nilai  taraf
signifikasi  1,  5,  dan  10  sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  Ha  ditolak  dan model yang tepat untuk digunakan adalah common effect model.
4.4.2 Hasil Regresi Hipotesis 3
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah common effect model. Pengaruh  fee  based  income  dan  trading  income  akan  diuji  pada  variabel  terikat
nilai beta. Hasil output yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut: R
it
= α + β
1
FBI
1t
+ β
2
TI
2t
+
it
+ μ
it
Tabel 4.11 Estimasi Model Hipotesis 3 Variabel
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
Konstanta -25.83735
24.79846 -1.041894
0.2995 Fee based income
-1.208927 4.036723
-0.299482 0.7651
Trading income -3.635004
4.620955 -0.786635
0.4330
Variabel Kontrol
Bank Size -0.165376
0.655318 -0.252361
0.8012 Equity-to-assets
7.941508 29.82560
0.266265 0.7905
Cost-to-income 28.31724
17.43439 1.624218
0.1068 Bad loan ratio
32.40812 28.44763
1.139220 0.2568
Loan growth rate 1.838037
1.852511 0.992187
0.3230 ROA
324.6021 158.2972
2.050586 0.0424
Sumber : Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 6
Interpretasi hasil estimasi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
63
a. Fee based income
Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel fee based income adalah sebesar  -1.208927.  Ini  berarti bahwa, variabel  fee
based  income  memiliki  pengaruh  negatif  terhadap  nilai  beta.  Dengan  kata lain, apabila fee based income mengalami peningkatan 1 satuan maka akan
mendorong terjadinya penurunan risiko bank sebesar 1.20 satuan. b.
Trading income Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel
trading  income  adalah  sebesar  -3.635004.  Ini  berarti  bahwa,  variabel trading income memiliki pengaruh negatif terhadap nilai beta. Dengan kata
lain,  apabila  trading  income  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan mendorong terjadinya penurunan risiko bank sebesar 3.63 satuan.
c. Bank size
Berdasarkan  hasil  estimasi  yang  diperoleh,  maka  dapat  diketahui  bahwa nilai  koefisien  variabel  bank  size  adalah  sebesar  -0.165376.  Ini  berarti
bahwa,  variabel  bank  size  memiliki  pengaruh  negatif  terhadap  nilai  beta. Dengan kata lain, apabila bank size mengalami peningkatan 1 satuan maka
akan mendorong terjadinya penurunan risiko bank sebesar 0.16 satuan. d.
Equity-to-assets Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel
equity-to-assets adalah sebesar 7.941508. Ini berarti bahwa, variabel equity- to-assets  memiliki  pengaruh  positif  terhadap  nilai  beta.  Dengan  kata  lain,
Universitas Sumatera Utara
64
apabila  equity-to-assets  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan mendorong terjadinya peningkatan risiko bank sebesar 7.94 satuan.
e. Cost-to-income
Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel cost-to-income adalah sebesar 28.31724. Ini berarti bahwa, variabel cost-to-
income  memiliki  pengaruh  positif  terhadap  nilai  beta.  Dengan  kata  lain, apabila  cost-to-income  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan
mendorong terjadinya peningkatan risiko bank sebesar 28.31 satuan. f.
Bad loan ratio Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel
bad loan ratio adalah sebesar 32.40812. Ini berarti bahwa, variabel bad loan ratio  memiliki  pengaruh  positif  terhadap  nilai  beta.  Dengan  kata  lain,
apabila  bad  loan  ratio  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan mendorong terjadinya peningkatan risiko bank sebesar 32.40 satuan.
g. Loan growth rate
Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel loan  growth rate adalah sebesar 1.838037.  Ini berarti bahwa, variabel  loan
growth rate memiliki pengaruh positif terhadap nilai beta. Dengan kata lain, apabila  loan  growth  rate  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan
mendorong terjadinya peningkatan risiko bank sebesar 1.83 satuan. h.
ROA Berdasarkan  hasil  estimasi  yang  diperoleh,  maka  dapat  diketahui  bahwa
nilai  koefisien  variabel  ROA  adalah  sebesar  324.6021.  Ini  berarti  bahwa,
Universitas Sumatera Utara
65
variabel  ROA  memiliki  pengaruh  positif  terhadap  risiko  bank  yang  diukur melalui nilai beta. Dengan kata lain, apabila ROA mengalami peningkatan 1
satuan  maka  akan  mendorong  terjadinya  peningkatan  risiko  bank  sebesar 324,60 satuan.
4.4.3 Uji Signifikansi Hipotesis 3