47
Selanjutnya,  nilai  rata-rata  pertumbuhan  kredit  atau  loan  growth  rate  di Indonesia  adalah  sebesar  0.294609  dengan  standar  deviasi  sebesar  0.453689.  Ini
berarti  bahwa  kredit  yang  disalurkan  oleh  bank-bank  di  Indonesia  meningkat sebesar 29,4609 setiap tahunnya. Semakin tinggi jumlah kredit yang disalurkan,
maka hal ini akan memberikan dampak positif bagi kegiatan perekonomian. Nilai  rata-rata  return  to  asset  ROA  adalah  sebesar  0.016867.  Ini
menunjukkan  bahwa  rata-rata  tingkat  pengembalian  dari  aset  yang  dimiliki perbankan di  Indonesia adalah sebesar 1,6867. Ini merupakan angka yang baik
karena standar ROA ideal menurut Bank Indonesia adalah minimum 1,5.
4.2 Estimasi Regresi Hipotesis 1
Dalam penelitian ini, nilai Tobin’s Q digunakan untuk mengukur kinerja suatu  bank.  Nilai  Tobin’s  Q  merupakan  penjumlahan  dari  nilai  pasar  ekuitas
dengan  nilai  buku  liabilitas  dibagi  dengan  nilai  buku  total  aset.  Salah  satu kelebihan  menggunakan  nilai  Tobin’s  Q  adalah  nilai  Tobin’s  Q  mempunyai
utilitas  yang  memungkinkan  perbandingan  langsung  dari  berbagai  bank  dengan ukuran bank bank size yang berbeda Sawada : 2013.
4.2.1 Hasil Uji Chow Hipotesis 1
Uji  chow  merupakan  suatu  uji  untuk  menentukan  metode  regresi  mana yang  lebih  baik  antara  fixed  effect  model  dan  common  effect  model.  Hasil
pengujian chow dapat dilihat pada tabel di bawah :
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.2 Uji Chow Hipotesis 1 Effect Test
Statistic d.f
Prob
Cross-section F 6.191682
26,100 0.0000
Cross-section Chi-square 129.503862
26 0,0000
Sumber : Hasil olahan data eviews
Dari hasil uji chow di atas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas adalah sebesar  0.0000.  Nilai  ini  lebih  kecil  jika  dibandingkan  dengan  nilai  taraf
signifikasi  5  α  =  0.05,  sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  Ho  ditolak  dan model yang tepat untuk digunakan adalah model efek tetap fixed effect model.
4.2.2 Hasil Uji Hausman Hipotesis 1
Uji  Hausman  merupakan  suatu  uji  untuk  menentukan  metode  regresi mana  yang  lebih  baik  antara  fixed  effect  model  dan  random  effect  model.  Hasil
pengujian hausman dapat dilihat pada   tabel di bawah :
Tabel 4.3 Uji Hausman Hipotesis 1 Test Summary
Chi-Sq Statistic Chi-Sq d.f
Prob
Cross-Section Random 40.160321
8 0.0000
Sumber : Hasil olahan data eviews
Dari  hasil  uji  hausman  di  atas,  dapat  dilihat  bahwa  nilai  probabilitas adalah  sebesar  0.0000.  Nilai  ini  lebih  kecil  jika  dibandingkan  dengan  nilai  taraf
signifikasi  5  α  =  0.05,  sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  Ho  ditolak  dan model yang tepat untuk digunakan adalah model efek tetap fixed effect model.
4.2.3 Hasil Regresi Hipotesis 1
Sesuai  dengan  hasil  uji  hausman  di  atas,  maka  model  yang  digunakan dalam  penelitian  ini  adalah  model  efek  tetap  fixed  effect  model.  Pengaruh  fee
Universitas Sumatera Utara
49
based income dan trading income akan diuji pada variabel terikat nilai Tobin’s Q.
Hasil output yang diperoleh dari estimasi regresi dapat dilihat sebagai berikut: Y
it
= α + β
1
FBI
1t
+ β
2
TI
2t
+
it
+ μ
it
Tabel 4.4 Estimasi Model Hipotesis 1 Variabel
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
Konstanta 3.317460
0.619102 5.358502
0.0000 Fee based income
0.250765 0.089499
2.801887 0.0061
Trading income 0.061657
0.093356 0.660452
0.5105
Variabel Kontrol
Bank Size -0.144526
0.029088 -4.968562
0.0000 Equity-to-assets
0.666842 0.379349
1.757858 0.0818
Cost-to-income 0.110129
0.242302 0.454513
0.6504 Bad loan ratio
-0.202984 0.575889
-0.352470 0.7252
Loan growth rate 0.014327
0.024099 0.594498
0.5535 ROA
-0.711719 2.416763
-0.294493 0.7690
Sumber : Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 4
Interpretasi hasil estimasi adalah sebagai berikut : a.
Fee based income Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel
fee  based  income  adalah  sebesar  0.250765.  Ini  berarti  bahwa,  variabel  fee based  income  memiliki  pengaruh  positif  terhadap
nilai Tobin’s Q. Dengan kata  lain,  apabila  fee  based  income  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka
akan mendorong terjadinya peningkatan kinerja bank sebesar 0.25 satuan. b.
Trading income Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel
trading income adalah sebesar 0.061657. Ini berarti bahwa, variabel trading income  memiliki  pengaruh  positif  terhadap
nilai  Tobin’s  Q.  Dengan  kata
Universitas Sumatera Utara
50
lain,  apabila  trading  income  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan mendorong terjadinya peningkatan kinerja bank sebesar 0.06 satuan.
c. Bank size
Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel bank  size  adalah  sebesar  -0.144526.  Ini  berarti  bahwa,  variabel  bank  size
memiliki  pengaruh  negatif  terhadap nilai  Tobin’s  Q.  Dengan  kata  lain,
apabila  bank  size  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan  mendorong terjadinya penurunan kinerja bank sebesar 0.14 satuan.
d. Equity-to-assets
Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel equity-to-assets adalah sebesar 0.666842. Ini berarti bahwa, variabel equity-
to-assets  memiliki  pengaruh  positif  terhadap nilai Tobin’s Q. Dengan kata
lain,  apabila  equity-to-assets  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan mendorong terjadinya peningkatan kinerja bank sebesar 0.66 satuan.
e. Cost-to-income
Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel cost-to-income adalah sebesar 0.110129. Ini berarti bahwa, variabel cost-to-
income  memiliki  pengaruh  positif  terhadap  nilai Tobin’s  Q.  Dengan  kata
lain,  apabila  cost-to-income  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan mendorong terjadinya peningkatan kinerja bank sebesar 0.11 satuan.
f. Bad loan ratio
Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel bad  loan  ratio  adalah  sebesar  -0.202984.  Ini  berarti  bahwa,  variabel  bad
Universitas Sumatera Utara
51
loan ratio memiliki pengaruh negatif terhadap nilai Tobin’s Q. Dengan kata
lain,  apabila  bad  loan  ratio  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan mendorong terjadinya penurunan kinerja bank sebesar 0.20 satuan.
g. Loan growth rate
Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel loan  growth rate adalah sebesar 0.014327.  Ini berarti bahwa, variabel  loan
growth  rate  memiliki  pengaruh  positif  terhadap nilai  Tobin’s  Q.  Dengan
kata  lain,  apabila  loan  growth  rate  mengalami  peningkatan  1  satuan  maka akan mendorong terjadinya peningkatan kinerja bank sebesar 0.01 satuan.
h. ROA
Berdasarkan  hasil  estimasi,  dapat  diketahui  bahwa  nilai  koefisien  variabel ROA  adalah  sebesar  -0.711719.  Ini  berarti  bahwa,  variabel  ROA  memiliki
pengaruh negatif terhadap nilai Tobin’s Q. Dengan kata lain, apabila ROA
mengalami  peningkatan  1  satuan  maka  akan  mendorong  terjadinya penurunan kinerja bank sebesar 0.71 satuan.
4.2.4 Uji Signifikansi Hipotesis 1