Penentuan Ukuran Lot TINJAUAN PUSTAKA

3.5. Penentuan Ukuran Lot

Lot Sizing 8 Ada beberapa prosedur untuk menentukan ukuran lot. Prosedur-prosedur ini dimulai dari yang paling sederhana hingga algoritma yang komplek. Berikut ini ada beberapa teknik-tekniknya antara lain: 1. Metode Lot for Lot LUL Pada metode ini dilakukan pemesanan sejumlah yang dibutuhkan sehingga tidak ada on hand inventory. Selain itu menggunakan asumsi bahwa order dapat dilakukan untuk jumlah berapapun. 2. Least Unit Cost LUC Pada teknik LUC ini ukuran kuantitas pemesanan ditentukan dengan cara coba-coba yaitu dengan jalan mempertanyakan apakah ukuran lot di suatu periode sebaiknya sama dengan kebutuhan bersih atau bagaimana kalau ditambah dengan periode berikutnya. Keputusan ditentukan berdasarkan ongkor per unit terkecil dari setiap bakal ukuran lot yang dipilih. 3. Least Total Cost LTC Sarana untuk mencapai tujuan ini adalah suatu faktor yang disebut Economic Part Period EPP. Pemilihan ukuran lot ditentukan dengan jalan membandingkan ongkos part period yang ditimbulkan oleh setiap ukuran lot yang akan dilaksanakan. EPP dihitung dengan membagi ongkos pengadaan A dengan ongkos simpan per unit per periode IpC. 8 Sinulingga, Sukaria. 2008. Perencaaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu . Universitas Sumatera Utara 4. Part Period Balancing PPB Teknik ini merupakan satu variasi dari Least Total Cost LTC. Konversikan ongkos pesan menjadi Equivalent Part Period EPP. H A EPP  Dimana : A = ongkos pesan H = ongkos simpan per unit periode 5. Period Order Quantity POQ Prosedur yang dilakukan adalah : a. Hitung Economic Order Quantity EOQ b. Gunakan EOQ untuk menghitung frekuensi pemesanan per tahun N EOQ N   Dimana λ adalah kebutuhan tahunan c. Hitung POQ N tahun per periode Jumlah POQ  d. Bulatkan hasil POQ 6. Wagner Within Setiap persediaan membawa efek biaya sedangkan keberadaannya tidak memberikan nilai tambah kepada produksi. Namun demikian, pengadaan persediaan sering tidak dapat diabaikan karena fungsinya sebagai penyangga buffer dalam memelihara kelancaran proses produksi dan distribusi. Sehubungan dengan itu, dibutuhkan suatu model tentang jumlah persediaan yang optimum. Universitas Sumatera Utara Model tentang persediaan telah dikembangkan oleh F. Harris pada awal Abad XX persisnya tahun 1915. Harris tersebut adalah orang yang pertama kali membahas masalah persediaan secara sistematis. Pada tahun 1930, Wilson kemudian mengembangkan lebih lanjut formula Harris dan kemudian mempublikasi dan mempopulerkan formula tersebut kepada masyarakat industri. Kepopuleran formula Harris yang belakangan lebih dikenal sebagai formula Wilson demikian pesat dan oleh sebagian masyarakat industri dipandang sebagai sebuah pemecahan efektif dari sejumlah masalah yang dihadapi dunia industri. Hasil pengembangan oleh Wilson ini menandai awal dari pengembangan model- model persediaan modern. Model dasar ini sering dikenal sebagai model gigi gergaji karena fluktuasi jumlah persediaan dari waktu kewaktu memperlihatkan pola seperti gigi gergaji. Misalkan pada waktu  t jumlah persediaan adalah Q unit. Kemudian, dengan berjalannya waktu, jumlah persediaan menurun terus karena penarikan sesuai dengan permintaan. Apabila jumlah persediaan menurun hingga mencapai R unit pada waktu 1 t maka dilakukan pemesanan ulang sebanyak Q unit. Sisa persediaan sebanyak R unit. Misalkan L adalah lamanya waktu menunggu mulai dari pemesanan ulang diproses hingga pesanan diterima dan masuk kedalam persediaan. Dengan demikian, jumlah persediaan sebanyak R unit harus cukup untuk memenuhi permintaan selama menunggu pesanan ulang tiba. Universitas Sumatera Utara Dimisalkan pula bahwa jumlah permintaan terhadap persediaan adalah A unit per tahun, harga perolehan tiap potong item persediaan M dan biaya penyimpanan persediaan inventory holding cost H per unit per tahun, biaya pembuatan order adalah P dan jumlah persediaan rata-rata adalah I unit. Biaya penyimpanan persediaan adalah biaya yang timbul sehubungan dengan penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun dengan asumsi bahwa biaya ini bersifat linier terhadap waktu dan jumlah item yang disimpan. Biaya pembuatan pesanan adalah seluruh biaya yang timbul dari kegiatan pemrosesan sebuah pesanan yang meliputi biaya adminstrasi pembuatan dan penyampaian order kepada vendor, penerimaan barang yang dipesan dari vendor, seleksi barang yang diterima dan menempatkan barang tersebut kedalam persediaan store room hingga siap untuk digunakan untuk memenuhi permintaan pelanggan. L Waktu t 1 t 2 t 3 ROP Keterangan: Q = Jumlah pesanan R = Jumlah persediaan minimum ROP = Titik pemesanan ulang L = Waktu ancang-ancang Gambar 3.6. Model Persediaan Harris R Q Jumlah persediaan Universitas Sumatera Utara Seperti halnya pada konsep pengendalian produksi, total biaya persediaan per tahun annual inventory cost adalah perjumlahan dari total biaya pemesanan annual aquisition cost dan total biaya penyimpanan persediaan annual inventory holding cost. Kedua jenis biaya ini mempunyai sifat yang berlawanan dalam arti apabila ukuran lot pada setiap pemesanan ulang dibuat cukup besar maka frekuensi pemesanan akan rendah sehingga total biaya pemesanan menjadi rendah tetapi total biaya penyimpanan akan meningkat karena jumlah item dalam persediaan cukup tinggi dan sebaliknya. Total biaya persediaan per tahun T = Total biaya pemesanan + Total biaya penyimpanan Perlu dipahami bahwa dalam prakteknya, jumlah biaya penyimpanan persediaan tidak semata-mata didasarkan kepada biaya langsung yang ditanggung untuk menangani persediaan seperti sewa gudang, gajiupah operator dalam mengelola persediaan, dan biaya kerusakan kehilangan penurunan nilai fungsional persedian tetapi juga termasuk biaya alternatif opportunity cost yaitu biaya yang dihitung sebagai ekivalen peluang yang hilang akibat adanya persediaan. Peluang yang hilang ini diartikan sebagai kesempatan untuk mendapatkan bunga uang yang hilang akibat adanya persediaan. Besarnya biaya alternatif ini dihitung dari nilai moneter rata-rata persediaan dikali dengan tingkat bunga uang per tahun. Dengan demikiaan, total biaya persediaan adalah perjumlahan dari total biaya pembuatan pesanan + total biaya penyimpanan + biaya alternatif. Secara matematis, biaya-biaya tersebut dirumuskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 2 2 iQM QH Q AP T      iM H Q Q AP    2 Untuk menemukan ukuran pesanan yang optimum maka dari persamaan T didifferensiasi rehadap Q dan hasilnya disamakan dengan nol yaitu:   iM H Q Q PA dQ dT     2 2 =0   iM H PA Q   2

3.6. Menentukan Safety Stock