karbonator inilah yang disebut beverage dan diteruskan ke mesin filter dan crowner.
e. Proses Pembotolan
Proses pembotolan mengalami beberapa tahap, yaitu: 1. Pencucian Botol
Botol bekas yang datang dari pasar ataupun botol yang baru masuk ke mesin pencuci botol, terlebih dahulu disortir. Tujuannya
untuk memeriksa apakah ada botol yang terlalu kotor atau rusak. Botol yang terlalau kotor akan dipisahkan untuk dicuci secara
manual terlebih dahulu, sementara botol yang rusak atau pecah akan disisihkan. Dengan bantuan conveyor botol-botol dimasukkan
ke dalam mesin pencucian botol yang cara kerjanya sebagai berikut:
- Botol dibilas menggunakan air yang disirkulasi kembali dari air
tahap pembilasan akhir. Air ini umumnya mengandung sedikit sisa causatik yang dapat membantu pembilasan awal. Air
dipanaskan sampai temperatur 45 C.
- Setelah melalui pembilasan awal, kotoran-kotoran di bagian
dalam dan di luar botol akan terlepas. Botol-botol tersebut kemudian akan masuk ke tangki perendam causatic I. larutan di
dalam tangki I harus bersuhu lebih kurang 56 C dan konsentrasi
causatic lebih kurang 2,5.
Universitas Sumatera Utara
- Botol-botol kemudian bergerak ke tangki perendam causatic II
yang suhunya lebih panas yaitu lebih kurang 78 C. botol-botol
ini akan disemprot di bagian dalamnya untuk dibersihkan. -
Botol kemudian melalui tangki perendam yang berisi air yang disirkulasi dari treated dan mengalami penyemprotan luar dan
dalam sebanyak 2 kali. -
Botol-botol yang telah dicuci dialirkan dengan menggunakan conveyor ke mesin filter dan crowner. Sebelum botol diperiksa
oleh inspector untuk mengetahui apakah botol sudah memenuhi syarat, maka botol yang masih kotor atau cacat akan disisihkan.
2. Pengisian Minuman ke Botol Proses pengisian minuman ke dalam botol adalah sebagai
berikut: -
Pembukaan filling valve kran pengisian -
Pembukaan filling valve bertujuan agar tekanan yang ada pada mesin dapat dipindahkan ke botol.
- Setelah selesai pengisian, kran pengisian ditutup.
- Pembuangan udara yang masih tersisa di dalam botol bagian
atas ditujukan untuk menghindari timbulnya buih sehingga sejumlah minuman keluar dari dalam botol yang
mengakibatkan isisnya menjadi kurang. Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan tekanan.
Universitas Sumatera Utara
3. Penutupan Botol Minuman
Botol yang telah berisi minuman selanjutnya ditutup dengan menggunakan crowner machine yang fungsinya untuk menutup
botol. Botol yang sudah ditutup selalu dicek oleh inspekor.
Inspeksi akan mensortir minuman yang tidak memenuhi syarat, misalnya retak, volume botol yang kurang bagus atau berlebih dan
segainya. Minuman tersebut lalu disisihkan sebagai reject produk. Produk ini tidak bolah dijual, sedangkan minuman yang baik akan
dibawa ke tempat pengepakan melalui conveyor. 4.
Pemberian Kode Produksi dan Pengepakan Sebelum sampai ke tempat pengepakan, botol diberi kode
produksi oleh coding machine dan diperiksa oleh inspektor. Produk yang tidak memenuhi syarat dipisahkan untuk dibuang. Di tempat
pengepakan botol dimasukkan oleh operator ke dalam crate dan disusun di atas pallet. Forklift akan membawa pallet yang sudah
diisi dengan produk ke gedung produk jadi.
2.9. Mesin dan Peralatan