Bagian Produksi Bagian Gudang Produk Jadi Bagian Pemasaran

6.1.3. Bagian Produksi

Hasil pengamatan yang dilakukan di bagian produksi adalah: 3. Aktivitas produksi terkadang tidak sesuai dengan perencanaan awal karena adanya fluktuasi permintaan dari bagian pemasaran, misalnya perusahaan mengadakan event-event dalam hal promosi produk. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan menetapkan 1.000 crate persediaan pengaman safety stock. 4. Kerusakan mesin sering terjadi pada lini produksi yang pertama. Mesin filler merupakan mesin yang memiliki frekuensi kerusakan yang terbesar dari antara semua mesin yang ada. Jika terjadi kerusakan, dibutuhkan waktu 1 – 3 hari dalam memperbaikinya sehingga akan mengakibatkan target produksi tidak tercapai. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan akan menembah jam kerja melakukan lembur. 5. Apabila terjadi kerusakan mesin, dibutuhkan waktu yang lama untuk memperbaikinya sehingga sangat mengganggu jadwal perencanaan produksi yang telah ditetapkan di awal bulan.

6.1.4. Bagian Gudang Produk Jadi

Hasil pengamatan yang dilakukan di gudangproduk jadi adalah: 1. Gudang produk jadi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan tidak mampu menampung hasil produksi perusahaan. Produk yang dihasilkan atau yang akan didistribusikan terlihat di beberapa tempat yang bukan merupakan gudang seperti di lantai produksi. Universitas Sumatera Utara 2. Aktivitas gudang produk jadi sangat tinggi dan dapat dilihat setiap waktu ada forklift yang berjalan untuk membawa produk jadi ke mobil-mobil transport untuk didistribusikan. 3. Jumlah safety stock yang disediakan adalah sebesar 1000 crate 24.000 botol. Kebijakan ini ditetapkan berdasarkan pengalaman yang diperoleh dan bukan berdasarkan perhitungan yang akurat.

6.1.5. Bagian Pemasaran

Hasil pengamatan yang dilakukan di bagian pemasaran adalah: 1. Peramalan permintaan periode depan didasarkan pada hasil penjualan periode lalu ditambahkan dengan peningkatan target penjualan periode depan. Bagian pemasaran tidak melakukan peramalan secara matematis agar lebih akurat. Dan formulasi peramalan permintaan untuk seluruh jenis produk disamaratakan walaupun memiliki karaktersitik yang berbeda-beda. 2. Bagian pemasaran sering mengalami keterlambatan dalam mengantisipasi fluktuasi permintaan yang mungkin terjadi, sehingga mengalami kesulitan dalam berkoordinasi dengan bagian produksi. 3. Minimnya informasi yang diperoleh oleh setiap sales mengenai produk- produk baru yang dipasarkan membuat pelayanan menjadi kurang baik bagi konsumen. Tetapi ini telah diantisipasi perusahaan dengan melakukan trainning pada bagian pemasaran. Universitas Sumatera Utara

6.2. Analisis Undesireable Effects UDEs