Analisis Sistem Informasi Logistik

6.5.2. Analisis Sistem Informasi Logistik

Sistem informasi logistik yang dibentuk bertujuan untuk membangun integrasi antara semua bagian dalam sistem supply chain di perusahaan secara khusus koordinasi antara bagian pemasaran dengan bagian produksi. sistem informasi yang dibangun akan menyatukan semua sistem manajemen supply chain yang selama ini terpisah dalam perusahaan. Bagian produksi akan menghasilkan produk sesuai data peramalan dari bagian pemasaran dan bagian pemasaran akan mempertimbangkan kemampuan produksi dalam memasarkan produk. Universitas Sumatera Utara Gamba 6.1. Sistem Produksi Perusahaan Manufaktur Pada diagram sistem produksi perusahaan manufaktur tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang tidak terpisahkan antara bagian pemasaran dan bagian produksi. Bagian perencanaan dan pengendalian produksi perusahaan memegang peranan penting dalam membanun integrasi tersebut. Di perusahaan bagian PPIC bertanggung jawab pada technical operational manager dan Universitas Sumatera Utara memiliki hubungan dengan bagian produksi tetapi tidak berhubungan dengan bagian pemasaran di perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan koordinasi anatara bagian pemasaran dan bagian produksi tidak terintegrasi. sistem supply chain internal perusahaan dapat dilihat pada gambar 6.2: Gambar 6.2. Sistem Supply Chain Internal Perusahaan Oleh sebab itu perlu dilakukan perbaikan sehingga bagian PPIC seharusnya tidak hanya memiliki hubungan aktivtas pada bagian produksi tetapi juga memiliki hubungan dengan bagian pemasaran. Selain itu, bagian gudang produksi sebaiknya berada pada bagain yang sama dengan bagian produksi sehingga persediaan produk dapat dikendalikan langsung oleh bagian produksi. hal ini dilakukan untuk menghindari over stock yang selama ini dialami oleh Universitas Sumatera Utara perusahaan. Perbaikan sistem supply chain internal perusahaan dapat dilihat pada gambar 6.3.: Distributor Bagian Persediaan Bahan Bagian Produksi Bagian Pemasaran Bahan Baku Produk Jadi Peramalan Posisi Stock Permintaan Aliran Produk Aliran Informasi Keterangan Supplier Bahan Baku Order Target Penjualan Permintaan bahan Gudang Produk Jadi Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan Jadwal Produksi Gambar 6.3. Usulan Rancangan Supply Chain Internal Perusahaan Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan faktor utama penyebab masalah pada sistem supply chain PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan maka yang menjadi rantai terlemah weakest link dengan pendekatan Thinking Process of Theory of Constraint adalah bagian pemasaran. 2. Faktor utama yang menjadi penyebab masalah pada sistem supply chain di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan adalah koordinasi antara bagian pemasaran dengan bagian produksi tidak terintegrasi. 3. Peramalan permintaan produk tidak akurat sehingga pelaksaan produksi tidak seperti yang direncanakan. Sehingga sering terjadi penumpukan atau kekurangan persediaan produk. 3. Usulan perbaikan dalam sistem supply chain PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan adalah dengan menentukan solusi awal terhadap faktor penyebab utama yaitu dengan jumlah kebutuhan dan persediaan pengaman yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. 5. Perusahaan tidak tepat dalam menentukan safety stock perusahaan karena terdapat beberapa produk memiliki safety stock yang terlalu besar seperti Small Sparkling Coke, Medium Sparkling Coke, Small Sparkling Sprite, Universitas Sumatera Utara