Efek Rokok yang Dirasakan Oleh Informan Sendiri

tersebut termasuk tindakan yang tidak sopan yang mengakibatkan orang lain terganggu, khususnya perokok pasif. Terganggunya orang lain akibat asap rokok merupakan tindakan yang melanggar hak orang lain karena memiliki dampak pada kesehatan seseorang. Padahal sudah dijelaskan dalam UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan bahwa setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial. Jadi, jika masih ada dosen yang merokok ketika sedang mengajar berarti dosen tersebut tidak melaksanakan kewajibannya untuk menghormati hak orang lain dalam upaya peningkatan kesehatan.

5.3. Efek Rokok yang Dirasakan Oleh Informan Sendiri

Adapun efek rokok yang dirasakan informan yaitu baunya yang tidak enak dan kurang nyaman dengan asap rokok. Seperti pernyataan informan 2, informan3, dan informan 4: Oo ya banyak. Saya terus terang saja dengan pengalaman saya sendiri, saya dulu perokok berat, tapi lima tahun yang lalu saya sudah berhenti. Berhenti karena resiko penyakit. Batuk-batuk, terus diperiksa, rupanya paru-paru dah berlubang. Dari efek kesehatan rasa sakit pernah saya rasakan, satu minggu penuh itu terasa sesak sekali... Ya saya sebagai perokok pasif, merasa tidak enak, baunya tak enak... Kurang enak badan ini, kurang nyaman dengan asap rokok, kurang segar, terus terang... Dari pernyataan informan di atas, rokok memiliki efek negatif bagi informan karena adanya risiko penyakit seperi gangguan pernapasan paru-paru yang mulai berlubang dan rasa sesak ketika bernafas. Selain itu, asap rokok juga menimbulkan Universitas Sumatera Utara bau yang tidak enak, kurang nyaman, dan kurang segar. Menurut Crofton dan Simpson 2002, tembakau yang ada pada rokok adalah produk konsumen yang berbahaya dan mematikan. Penggunaan tembakau tidak hanya menyakiti mereka yang mengonsumsinya tapi juga bagi orang-orang lain yang terpapar asapnya. Adapun penyakit-penyakit yang terpicu karena merokok dan bisa menyebabkan kematian adalah penyakit kardiovaskuler, penyakit kanker paru, penyakit saluran pernapasan, gangguan kehamilan, gannguan alat pencernaan, penurunan fertilitas pria atau wanita, meningkatkan tekanan darah, memperpendek umur, merokok bersifat adiksi ketagihan, merokok membuat cepat lebih tua, kanker mulut, osteoporosis, katarak, dan kerontokan rambut. Menurut Litin 2002, di dalam rokok terdapat tembakau sebagai penyebab utama munculnya penyakit. Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 jenis zat kimia, 63 diantaranya karsinogen dan sejumlah kecil unsur beracun. Menurut Jaya 2009 dalam bukunya Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok, menyatakan setiap jenis merk rokok memiliki kadar kandungan zat kimia yang berbeda-beda. Sedangkan informan 1 dan informan 6 tidak merasakan efek negatif dari rokok. Seperti yang terdapat dalam pernyataan berikut: Kalo saya efek positifnya ada memang, saya kalo bekerja mengetik sambil merokok itu, stres saya hilang... Hukhukhukhukhuk informan terbatuk-batuk. Kalau pribadi belum terasa lah, kalau untuk komunitas baguslah adanya larangan merokok. Kalau untuk pribadi belum terasa, dampaknya ini kan jangka panjang Universitas Sumatera Utara Dari pernyataan di atas, 2 orang informan mengatakan belum merasakan efek negatif dari rokok karena rokok bisa menghilangkan stres dan efek rokok itu akan muncul dalam jangka waktu yang panjang. Berdasarkan pernyataan tersebut, Silvan Tomkins yang dikutip oleh Rochadi, salah satu alasan orang merokok adalah dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah, cemas, gelisah, stress, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak. Menurut Agnes Tineke yang dikutip oleh Prihatiningsih dalam Jurnal Lingkungan Keluarga Edisi ke II, 2007, mengatakan bahwa rokok mengandung 8- 20mg nikotin sehingga menimbulkan rasa nikmat bagi perokok, rasa senang, dan ketergantungan terhadap nikotin. Menurut Amstrong yang dikutip oleh Syafiie dkk 2009, mengatakan bahwa dampak bahaya rokok memang antik dan klasik, asap rokok merupakan penyebab berbagai penyakit. Dampaknya tidak instant berbeda dengan minuman keras dan narkoba. Dampak rokok akan terasa setelah 10-20 tahun pasca digunakan. Menurut peneliti, rokok memiliki efek negatif bagi kesehatan karena asapnya menimbulkan bau yang tidak enak dan merupakan faktor risiko berbagai penyakit.

5.4. Persepsi Unsur Pimpinan Mengenai Jika FKM USU Ditetapkan Sebagai