48
D. Penelitian yang Relevan
Terkait dengan judul penulisan ini, penulis menemukan terdapat penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdah
ulu mengenai, “Manfaat metode bercerita dalam pendampingan iman anak di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul” pada tahun 2015.Penulisan yang diajukan untuk menempuh gelar sarjana ini dilakukan oleh Franciska Arindhika Wahyuningsih, mahasiswi
program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma. Masalah yang melatarbelakangi penulisan ini adalah
keprihatinan terhadap kegiatan PIA yang terkadang pesertanya bosan dikarenakan pendamping PIA yang kurang mengolah kegiatan secara menarik
dan kreatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan bentuk deskriptif. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah peneliti memiliki maksud meneliti secara mendalam Moleong, 2006:7.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode bercerita memberikan manfaat dalam kegiatan PIA. Penulis juga mengusulkan program yakni penyegaran bagi para
pendamping PIA, tujuannya agar pendamping semakin mampu membawa anak- anak untuk menumbuhkan serta menghayati iman melalui kegiatan PIA.
E. Kerangka Pikir
Menurut Setyakarjana yang merangkum hasil lokakarya di Malino 1997:34 tujuan PAK adalah agar peserta didik mampu menggumuli hidup dari
pandangan-pandangan Kristiani dan dengan demikian mudah-mudahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
berkembang terus menjadi manusia paripurna manusia beriman. Heryatno 2008:39 mengatakan bahwa PAK diharapkan dapat membantu para naradidik
agar memiliki kesadaran kritis dan mempelopori terwujudnya kebebasan dan memperjuangkan cintakasih, keadilan, perdamaian, persaudaraan, dan persatuan
di tengah-tengah hidup bersama. Proses PAK di sekolah tidak bisa terlepas dari usaha mendidik manusia untuk menegakkan norma-norma kehidupan
manusiayang kita wujudkan dalam hidup sehari-sehari. Kepedulian terhadap sesama dan alam sekitar menjadi salah satu perwujudan dari cita-cita PAK.
Menurut Howe2015:31 kemampuan untuk peduli terhadap orang lain merupakan potensi-potensi empati. Empati merupakan tanda kepedulian manusia
terhadap orang lain, perekat yang memungkinkan terbentuknya kehidupan sosial. Potensi-potensi empati telah dimiliki manusia semenjak bayi dan potensi tersebut
akan berkembang seiring pertambahan usia. Potensi-potensi empati pada anak berkembang melalui pendidikan oleh orangtua dan guru. Howe 2015:281
memberikan penawaran sebagai langkah untuk mengembangkan potensi empati pada anakremaja, salah satunya melalui cerita. Memberi cerita-cerita yang nyata
maupun khayalan akan memotivasi anak-anakremaja untuk dapat memahami sudut pandang orang lain. Semakin banyak anak-anakremaja membaca, semakin
banyak mereka belajar tentang orang lain. Anak-anakremaja yang orangtuanya rutin membacakan cerita cenderung menjadi psikolog yang terampil dan pelaku
sosial yang terampil. Selain itu, Howe juga menyarankan guru untuk menceritakan pada anak-anakremaja tentang kisah-kisah moral dari generasi-
generasi terdahulu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pendapat Bierman dan Erath diperkuat oleh Moeslichatoen yang mengungkapkan pentingnya cerita sebagai media untuk menyampaikan nilai-
nilai dalam masyarakat. Adapun nilai-nilai yang didapat melalui cerita yakni penanaman nilai-nilai kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan, ketulusan,
dan sikap-sikap positif lainnya. Melalui cerita, remaja memperoleh informasi tentang pengetahuan, nilai, dan sikap untuk dihayati dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Cerita juga dapat membangkitkan semangat dan memungkinkan pengembangan dimensi perasaan. Misalnya, anak-anakremaja
akan merasa sedih bila tokoh cerita disakiti dan akan senang bila ada tokoh lain yang melindungi atau baik hati.Di sini dapat disimpulkan cerita dalam
matapelajaran Pendidikan Agama Katolik PAK merupakan salah satu media untuk mewujudkan cita-cita atau arah PAK di sekolah. Penggunaan cerita dalam
matapelajaran Pendidikan Agama Katolik PAK memungkinkan terwujudnya kebebasan, cintakasih, keadilan, perdamaian, persaudaraan, dan persatuan di
tengah-tengah hidup bersama serta pengembangan dimensi perasaan anakremaja yang mengarah pada terciptanya empati yang semakin diasah akan semakin
akurat. Dengan demikian cerita dalam matapelajaran Pendidikan Agama Katolik PAK dapat mempengaruhi empati. Kerangka pikir penulisan ini secara
skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Variabel bebas X: Cerita
Variabel Terikat Y: Empati Siswa
51
F. Hipotesis