BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis mencakup uji normalitas, uji linearitas regresi serta uji homoskedastisitas dengan menggunakan aplikasi SPSS for Windows
versi 16.0. Berikut uraian uji persyaratan analisis:
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas menjadi syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dapat berdistribusi
dengan normal. Normalitas data penting, karena data yang terdistribusi dengan normal dianggap data yang mewakili suatu populasi.
ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV TEST
Cerita Empati Siswa
N 75
75 Normal Parameters
a
Mean 49.5600 52.4133
Std. Deviation 5.55133 6.39065
Most Extreme Absolute
.113 .109
Tabel 9. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
67
Differences Positive
.051 .109
Negative -.113
-.106 Kolmogorov-Smirnov Z
.980 .941
Asymp. Sig. 2-tailed .292
.339
Berdasarkan hasil uji normalitas menurut teknik Kolmogorov-Smirnov pada SPSS for Windows 16.0 diketahui bahwa nilai signifikansi variabel cerita
sebesar 0,980 dan nilai signifikansi variabel empati siswa sebesar 0,941. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Berdasarkan
data tersebut, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas cerita dan variabel terikat empati siswa memiliki hubungan yang linier atau tidak.
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
Empati Siswa
Between Groups
Combined 1270.464 22
57.748 1.714 .057
Linearity 434.689
1 434.689
12.904 .001
Tabel 10. Anova
a. Test distribution is Normal
68
Cerita Deviation
from Linearity
835.776 21
39.799 1.181 .305
Within Groups 1751.722
52 33.687
Total 3022.187
74 Melalui output di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
linearitas sebesar 0,001. Karena signifikansi kurang 0,05 maka antara variabel Cerita dan Empati Siswa terdapat hubungan yang linear.
c. Uji Homoskedastisitas
Homoskedastisitas adalah kondisi ketika nilai residu pada tiap nilai prediksi bervariasi dan variasinya cenderung konstan atau tetap. Uji
homoskedastisitas dapat dilihat melalui grafik scaterplot. Apabila sebaran titik- titik yang menunjukkan hubungan antara prediksi dan residu tidak membentuk
pola menyebar maka homoskedastisitas terpenuhi. Sedangkan bila sebaran titik- titik membentuk suatu pola maka data bersifat heterokedastisitas.
69
Melalui grafik di atas, terlihat tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar di antara angka 0 pada sumbu x dan y, maka dapat disimpulkan bahwa
nilai residu dan nilai prediksi bervariasi serta cenderung konstan yang menunjukkan bahwa homoskedastisitas terpenuhi.
2. Deskripsi Data
a. Cerita
Statistics
CERITA N
Valid 75
Missing ∑ Instrumen
16 Mean
49.5600 Median
50.0000 Mode
52.00 Std. Deviation
5.55133 Variance
30.817 Skewness
-.729 Std. Error of Skewness
.277 Kurtosis
.380 Std. Error of Kurtosis
.548 Range
24.00 Minimum
35.00 Maximum
59.00 Sum
3717.00 Melalui tabel statistik, dapat dilihat N Valid 75 siswa dengan jumlah
instrumen 16 butir, diketahui bahwa rata-rata cerita dengan harga mean 49,6
Tabel 11. Rangkuman statistik deskriptif cerita
70
Sangat Setuju 53-
64 31
Setuju 42-52 58
Kurang Setuju 29-41
11 Tidak Setuju
16-28
standar deviasi 5,6. Sedangkan range adalah 24 dengan skor minimum 35 dan skor maksimum 59. Nilai tengah median adalah 50, nilai yang sering muncul
mode 52 dan sum 3717. Berdasarkan analisis frekuensi, berikut klasifikasi variabel cerita,
keterangan gambar di bawah menunjukkan bahwa sebanyak 58 siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta setuju pernah membaca, mendengar
maupun menonton cerita dan menilai bahwa cerita berkesan. Hal ini ditunjukkan dengan data, dari 75 siswa, 23 siswa 31 sangat setuju, 44 siswa 58 setuju
dan 8 siswa kurang setuju.
Kriteria Interval
Jumlah Presentase
Sangat Setuju 53-64
23 31
Setuju 42-52
44 58
Kurang Setuju 29-41
8 11
Tidak Setuju 16-28
Jumlah 75 orang
100
Tabel12. Frekuensi variabel cerita
Diagram 1. Frekuensi variabel cerita
71
1 Deskripsi Statistik Aspek Cerita yang dipahami Siswa
Statistics
Cerita yang dipahami siswa N
Valid 75
Missing ∑ Instrumen
11 Mean
33.6133 Median
34.0000 Mode
37.00 Std. Deviation
4.36786 Variance
19.078 Skewness
-.442 Std. Error of Skewness
.277 Kurtosis
.185 Std. Error of Kurtosis
.548 Range
20.00 Minimum
23.00 Maximum
43.00 Sum
2521.00
Salah satu aspek dari variabel cerita adalah cerita yang dipahami siswa. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid 75 orang dengan jumlah
instrumen 11 buah. Jumlah mean 33,6133, median 34, mode 37, standar deviasi
Tabel 13. Rangkuman statistik deskriptif cerita yang dipahami siswa
72
4,36786, varian 19,078, range 20, skor minimum 23, skor maksimum 43 dan sum 2521.
Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel cerita berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dalam aspek, berikut uraiannya:
Kriteria Interval
Jumlah Presentase
Sangat Setuju 35,76
– 44 27
36 Setuju
27,6 – 35,75
40 53
Kurang Setuju 19,26
– 27,5 8
11 Tidak Setuju
11 – 19,25
Jumlah 75 orang
100
Sangat Setuju 35,76
– 44 36
Setuju 27,6 –
35,75 53
Kurang Setuju 19,26
– 27,5 11
Tidak Setuju 11
– 19,25
Tabel 14. Frekuensi cerita yang dipahami siswa
Tabel 14. Hasil Persentase“Cerita Yang Dipahami Siswa”
Diagram 2. Frekuensi cerita yang dipahami siswa
Diagram 2. Hasil Persentase“Cerita Yang Dipahami Siswa”
73
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta setuju dengan aspek “telah memahami cerita”. Dari 75
orang, terdapat 27 orang 36 sangat setuju, 40 orang setuju 53 dan 8 orang 11 kurang setuju. Berdasarkan data tersebut, disimpulkan bahwa siswa telah
memahami cerita dengan baik.
2 Deskripsi Statistik Memberi Inspirasi bagi Kehidupan
Statistics
Memberi inspirasi bagi kehidupan N
Valid 75
Missing ∑ Instrumen
5 Mean
15.9467 Median
16.0000 Mode
15.00
a
Std. Deviation 2.27735
Variance 5.186
Skewness .082
Std. Error of Skewness .277
Kurtosis -.087
Std. Error of Kurtosis .548
Range 10.00
Minimum 10.00
Maximum 20.00
Sum 1196.00
Tabel 15. Rangkumanstatistik deskriptif memberi inspirasi bagi kehidupan
Tabel 15. Hasil Statistik SPSS “Memberi Inspirasi bagi Kehidupan”
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
74
Sangat Setuju 16,26 - 20
33 Setuju 12,6
– 16,25
59 Kurang Setuju
8,76 – 12,5
8 Tidak Setuju
5 – 8,75
Salah satu aspek dari variabel cerita adalah memberi inspirasi bagi kehidupan. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid 75 orang dengan
jumlah instrumen 5 buah. Jumlah mean 15,9467, median 16, mode 12, standar deviasi 2,27735, varian 5,186, range 10, skor minimum 10, skor maksimum 20
dan sum 1196. Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel cerita berdasarkan kriteria
yang sudah ditentukan dalam aspek, berikut uraiannya:
Kriteria Interval
Jumlah Presentase
Sangat Setuju 16,26
– 20 25
33 Setuju
12,6 – 16,25
44 59
Kurang Setuju 8,76
– 12,5 6
8 Tidak Setuju
5 – 8,75
Jumlah 75 orang
100
Diagram 3. Frekuensi memberi inspirasi bagi kehidupan Diagram 3. Hasil Persentase “Memberi Inspirasi bagi
Kehidupan” Tabel 16. Frekuensi memberi inspirasi bagi kehidupan
Tabel 16. Hasil Persentase “Memberi Inspirasi bagi Kehidupan”
75
Tabel di atas menunjukkan siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta menyetujui aspek “cerita memberi inspirasi bagi kehidupan”. Dari 75
orang, terdapat 25 orang 33 sangat setuju, 44 orang 59 setuju dan 6 orang 8 kurang setuju. Data tersebut menunjukkan bahwa cerita yang selama itu
telah dibaca, didengar dan ditonton oleh siswa memberi inspirasi bagi kehidupan siswa.
b. Empati Siswa
Statistics
EMPATI SISWA N
Valid 75
Missing ∑ Intrumen
18 Mean
52.4133 Median
52.0000 Mode
51.00
a
Std. Deviation 6.39065
Variance 40.840
Skewness .036
Std. Error of Skewness .277
Kurtosis .791
Std. Error of Kurtosis .548
Range 35.00
Minimum 34.00
Maximum 69.00
Sum 3931.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Tabel 17. Rangkumanstatistik deskriptifempati siswa
Tabel 17. Hasil Statistik SPSS “Empati Siswa”
76
Selalu 58,6 –
72 13
Sering 45,1 –
58,5 72
Jarang 31,6 – 45
15 Tidak Pernah
18 – 31,5
Melalui tabel statistik, dapat dilihat bahwa N valid 75 siswa dengan jumlah instrumen 18 buah diketahui rata-rata skor empati siswa 52,4133, median
52, mode 51, standar deviasi 6,39065, varian 40,840, range 53, skor minimum 34, skor maksimum 69 dan sum 3931.
Berdasarkan analisis frekuensi, berikut klasifikasi variabel empati siswa. Keterangan tabel menunjukkan bahwa siswa sering melakukan tindakan empati
72. Hal ini ditunjukkan melalui data berikut, dari 75 orang, 10 orang 13 mengatakan selalu, 54 orang 72 sering dan 11 orang 15 mengatakan
jarang. Melalui data tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata sering melakukan tindakan empati dengan baik.
Kriteria Interval
Jumlah Presentase
Selalu 58,6
– 72 10
13 Sering
45,1 – 58,5
54 72
Jarang 31,6
– 45 11
15 Tidak Pernah
18 – 31,5
Jumlah 75 orang
100
Tabel 18. Frekuensiempati siswa
Tabel 18. Hasil Persentase “Empati Siswa”
Diagram 4. Frekuensiempati siswa
Persentase “Empati Siswa”
77
1 Deskripsi Aspek Mengetahui Latar Belakang dan Sudut Pandang Orang
Lain
Statistics
Mengetahui latar belakang dan sudut pandang orang lain
N Valid
75 Missing
∑ Instrumen 11
Mean 32.2667
Median 32.0000
Mode 32.00
Std. Deviation 4.82206
Variance 23.252
Skewness .209
Std. Error of Skewness .277
Kurtosis .224
Std. Error of Kurtosis .548
Range 23.00
Minimum 21.00
Maximum 44.00
Salah satu aspek dari variabel empati siswa adalah mengetahui latar belakang dan sudut pandang orang lain. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa
N valid 75 orang dengan jumlah instrumen 11 buah. Jumlah mean 32,2667,
Tabel 19. Rangkuman statistik deskriptif mengetahui latar belakang dan sudut pandang orang lain
“ ”
78
Selalu 35,76 - 44
23
Sering 27,6 –
35,75 62
Jarang 19,26 – 27,5
15 Tidak Pernah
11 – 19, 25
median 32, mode 32, standar deviasi 4,82206, varian 23,252, range 23, skor minimum 21 dan skor maksimum 44.
Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel empati siswa berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dalam aspek, berikut uraiannya:
Kriteria Interval
Jumlah Presentase
Selalu 35,76
– 44 17
23 Sering
27,6 – 35,75
47 62
Jarang 19,26
– 27,5 11
15 Tidak Pernah
11 – 19, 25
Jumlah 75 orang
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta mengetahui latar belakang dan sudut pandang teman-
Tabel 20. Frekuensi mengetahui latar belakang dan sudut pandang orang lain
Tabel 20. Hasil Persentase “ ”
Diagram 5. Frekuensi mengetahui latar belakang dan sudut pandang orang lain
Diagram 5. Hasil Persentase “ ”
79
teman di sekitar mereka dengan baik. Hal ini ditunjukkan melalui data yakni dari 75 siswa, 17 siswa 23 berpendapat selalu, 47 62 berpendapat sering dan
11orang 15 berpendapat jarang.
2 Deskripsi Aspek Memahami Masalah Teman dari Sudut Pandang
Mereka
Statistics
Memahami masalah teman dari sudut pandang mereka
N Valid
75 Missing
∑ Instrumen 5
Mean 13.8933
Median 14.0000
Mode 15.00
Std. Deviation 1.75971
Variance 3.097
Skewness -.491
Std. Error of Skewness .277
Kurtosis .213
Std. Error of Kurtosis .548
Range 8.00
Minimum 9.00
Maximum 17.00
Sum 1042.00
Tabel 21. Rangkuman statistik deskriptif memahami masalah teman dari sudut pandang mereka
Tabel 21. Hasil Statistik SPSS “ ”
80
Selalu 16,26 – 20
6
Sering 12,26 –
16,25 75
Jarang 8,76 –
12,25 19
Tidak Pernah 5 –
8,75
Salah satu aspek dari variabel empati siswa adalah memahami masalah teman melalui sudut pandang mereka. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N
valid 75 orang dengan jumlah instrumen 5 buah. Jumlah mean 13,8933, median14, mode 15, standar deviasi 1,75971, varian 3,097, range 8, skor
minimum 9, skor maksimum 17 dan sum 1042. Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel empati siswa berdasarkan
kriteria yang sudah ditentukan dalam aspek, berikut uraiannya:
Kriteria Interval
Jumlah Presentase
Selalu 16,26
– 20 5
6 Sering
12,26 – 16,25
56 75
Jarang 8,76
– 12,25 14
19 Tidak Pernah
5 – 8,75
Jumlah 75 orang
100
Tabel 22. Frekuensi memahami masalah teman dari sudut pandang mereka
Tabel 22. Hasil Persentase “ ”
Diagram 6. Frekuensi memahami masalah teman dari sudut pandang mereka
Diagram 6. Hasil Persentase “ ”
81
Melalui tabel di atas, diketahui bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta menjawab skala sikap dengan jumlah 75 orang dengan
bermacam-macam jawaban. Terdapat 5 orang 6 menjawab selalu, 56 orang 75 menjawab sering, dan 14 orang 19 menjawab jarang. Melalui
keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta telah memahami masalah teman dari sudut pandang
teman-teman mereka. Sehingga dapat dikatakan pula, bahwa mereka telah memiliki telah sering melakukan tindakan empati.
3 Deskripsi Aspek Menolong Teman Sesuai dengan yang Mereka
Butuhkan
Statistics
Menolong teman sesuai dengan yang mereka butuhkan
N Valid
75 Missing
∑ Instrumen 2
Mean 6.2533
Median 6.0000
Mode 6.00
Std. Deviation 1.00126
Variance 1.003
Skewness -.202
Tabel 23. Rangkuman statistik deskriptif menolong teman sesuai dengan yang mereka butuhkan
Tabel 23. Hasil statistik“ ”
82
Std. Error of Skewness .277
Kurtosis .621
Std. Error of Kurtosis .548
Range 5.00
Minimum 3.00
Maximum 8.00
Sum 469.00
Salah satu aspek dari variabel empati siswa adalah menolong teman sesuai dengan yang mereka butuhkan. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N
valid 75 orang dengan jumlah instrumen 2 buah. Jumlah mean 6,2533, median 6, mode 6, standar deviasi 1,00126, varian 1,003, range5, skor minimum 3, skor
maksimum 8 dan sum 469. Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel empati siswa berdasarkan
kriteria yang
sudah ditentukan
dalam aspek,
berikut uraiannya:
Kriteria Interval
Jumlah Presentase
Selalu 6,6
– 8 27
36 Sering
5,1 – 6,5
34 46
Jarang 3,6
– 5 13
17 Tidak Pernah
2 – 3,5
1 1
Jumlah 75 orang
Tabel 24. Frekuensi menolong teman sesuai dengan yang mereka butuhkan
Tabel 24. Hasil persentase “ ”
83
Selalu 6,6 – 8
36 Sering 5,1
– 6,5
46 Jarang 3,6 - 5
17 Tidak Pernah 2
– 3,5 1
Melalui tabel di atas, diketahui bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta menjawab skala sikap dengan jumlah 75 orang dengan
bermacam-macam jawaban. Terdapat 27 orang 36 menjawab selalu, 34 orang 46 menjawab sering, 13 orang 17 menjawab jarang dan 1 1 orang
menjawab tidak pernah. Melalui keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta telah memiliki sikap
empati yang cukup baik, ini terbukti dari data yang mengatakan bahwa siswa kelas VIII ini merasa bahwa pertolongan yang mereka berikan kepada teman-
teman mereka selama ini sudah tepat.
3. Uji Hipotesis
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel cerita x sebagai variabel bebas dan variabel empati siswa y
sebagai variabel terikat. Rumus analisis regresi adalah:
Y = a + bX Diagram 7. Frekuensi menolong teman sesuai
dengan yang mereka butuhkan
84
Keterangan: Y
= subjek dalam variabel dependen yang diprediksi a
= Harga Y ketika harga X=0 harga konstan b
= angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkata ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel
independen. Bila + arah garis naik, dan bila - maka arah garis turun. X
= Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Pengujian signifikansi pada tingkat signifikansi 0,05 untuk menguji
hipotesis. Berikut uraian langkah pengujian hipotesis:
Tabel 25. Descriptive Statistics
Mean Std.
Deviation N
Empati Siswa 52.4133 6.39065
75 Cerita
49.5600 5.55133
75
Melalui tabel deskriptif statistik di atas, diketahui bahwa mean variabel empati siswa sebesar 52,4133 dan standar deviasi 6,39065. Selain itu, diketahui
mean variabel cerita 49,5600 dan standar deviasi 5,55133 dengan jumlah responden 75 N.
Tabel 26.Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
1 .379
a
.144 .132
5.95359 a. Predictors: Constant, Cerita
b. Dependent Variable: Empati Siswa Model summary di atas menunjukkan seberapa besar kuat variabel bebas
cerita dapat mempengaruhi variabel terikat empati siswa. Hal ini dapat diketahui dengan melihat standar error of the estimate nilai standar deviasi
variabel terikat, maka variabel bebas dirasa baik untuk dijadikan prediktor. Diketahui bahwa standar error of the estimate sebesar 5,95359 dan standar
deviasi variabel terikat empati siswa sebesar 6,39065 yang menunjukkan bahwa standar error of the estimate standar deviasi sehingga variabel bebas
dirasa baik untuk dijadikan sebagai prediktor untuk variabel terikat empati siswa.
Melalui tabel di atas, diketahui pula R yang menjelaskan korelasi antara dua variabel yakni variabel dependen dan independen. R menunjukkan seberapa
baik variabel bebas memprediksikan hasil. Adapun kisaran nilai R 0-1, semakin nilai R mendekati angka 1 maka semakin kuat variabel cerita memprediksikan
variabel empati siswa. Nilai R pada tabel sebesar 0,379 yang berarti variabel cerita kuat dalam memprediksikan variabel empati siswa.Nilai R Square pada
tabel model summary yang apabila diubah ke bentuk persen artinya persentase sumbangan pengaruh variabel cerita terhadap variabel empati siswa. Pada tabel,
R Square tertulis 0,144 yang diubah dalam bentuk persen menjadi 14,4 , artinya persentase sumbangan pengaruh variabel cerita terhadap empati siswa
sebesar 14,4 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 27.ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 434.689
1 434.689
12.264 .001
a
Residual 2587.498
73 35.445
Total 3022.187
74 a. Predictors: Constant, Cerita
b. Dependent Variable: Empati Siswa
Tabel Anova di atas menjelaskan tentang hasil uji F uji koefisien regresi secara bersama-sama yang digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Jika nilai F hitung F
tabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitasnya 0,05 maka Ho ditolak. Melalui tabel Anova, kita ketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,001
0,005. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara cerita terhadap empati siswa.
Tabel 28. Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig .
95 Confidence Interval
for B B
Std. Error
Beta Lower
Bound Upper
Bound 1 Constant 30.77
6 6.217
4.95 .00
18.386 43.166
87
Cerita .437
.125 .379
3.50 2
.00 1
.188 .685
Standardized coefficients menunjukkan nilai koefisien yang telah terstandarisasi. Nilai koefisien Beta semakin mendekati 0 maka hubungan antara
variabel cerita dengan variabel empati siswa semakin lemah. Dari tabel, diketahui bahwa nilai koefisien Beta sebesar 0,379 yang berarti bahwa hubungan
antara variabel cerita dengan variabel empati siswa tidak kuat dan tidak lemah. Signifikansi adalah besar probabilitas atau besarnya peluang untuk
memperoleh kesalahan dalam mengambil keputusan. Jika pengujian
menggunakan tingkat signifikansi 0,05 artinya peluang melakukan kesalahan maksimal sebesar 0,05. Diketahui nilai signifikansi pada tabel 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel cerita terhadap variabel empati siswa.
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus regresi Y = a + bX; Y= 30,776 + 0,437X dan melihat signifikansi pada tabel koefisien. Ketentuan
penerimaan atau penolakan dengan ketentuan bila signifikansi ≤ nilai probabilitas 5 maka Ha diterima Ho ditolak. Begitu pula sebaliknya, bila nilai
signifikansi nilai probabilitas 5 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dari tabel koefisien, di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,001.
Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, maka kesimpulannya adalah ada pengaruh yang signifikan dari cerita terhadap empati siswa.
a. Dependent Variable: Empati Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
B. Pembahasan Hasil Penelitian