Hasil Penelitian Pengaruh cerita terhadap empati siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis mencakup uji normalitas, uji linearitas regresi serta uji homoskedastisitas dengan menggunakan aplikasi SPSS for Windows versi 16.0. Berikut uraian uji persyaratan analisis:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas menjadi syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dapat berdistribusi dengan normal. Normalitas data penting, karena data yang terdistribusi dengan normal dianggap data yang mewakili suatu populasi. ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV TEST Cerita Empati Siswa N 75 75 Normal Parameters a Mean 49.5600 52.4133 Std. Deviation 5.55133 6.39065 Most Extreme Absolute .113 .109 Tabel 9. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 67 Differences Positive .051 .109 Negative -.113 -.106 Kolmogorov-Smirnov Z .980 .941 Asymp. Sig. 2-tailed .292 .339 Berdasarkan hasil uji normalitas menurut teknik Kolmogorov-Smirnov pada SPSS for Windows 16.0 diketahui bahwa nilai signifikansi variabel cerita sebesar 0,980 dan nilai signifikansi variabel empati siswa sebesar 0,941. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas cerita dan variabel terikat empati siswa memiliki hubungan yang linier atau tidak. ANOVA Table Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Empati Siswa Between Groups Combined 1270.464 22 57.748 1.714 .057 Linearity 434.689 1 434.689 12.904 .001 Tabel 10. Anova a. Test distribution is Normal 68 Cerita Deviation from Linearity 835.776 21 39.799 1.181 .305 Within Groups 1751.722 52 33.687 Total 3022.187 74 Melalui output di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada linearitas sebesar 0,001. Karena signifikansi kurang 0,05 maka antara variabel Cerita dan Empati Siswa terdapat hubungan yang linear.

c. Uji Homoskedastisitas

Homoskedastisitas adalah kondisi ketika nilai residu pada tiap nilai prediksi bervariasi dan variasinya cenderung konstan atau tetap. Uji homoskedastisitas dapat dilihat melalui grafik scaterplot. Apabila sebaran titik- titik yang menunjukkan hubungan antara prediksi dan residu tidak membentuk pola menyebar maka homoskedastisitas terpenuhi. Sedangkan bila sebaran titik- titik membentuk suatu pola maka data bersifat heterokedastisitas. 69 Melalui grafik di atas, terlihat tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar di antara angka 0 pada sumbu x dan y, maka dapat disimpulkan bahwa nilai residu dan nilai prediksi bervariasi serta cenderung konstan yang menunjukkan bahwa homoskedastisitas terpenuhi.

2. Deskripsi Data

a. Cerita

Statistics CERITA N Valid 75 Missing ∑ Instrumen 16 Mean 49.5600 Median 50.0000 Mode 52.00 Std. Deviation 5.55133 Variance 30.817 Skewness -.729 Std. Error of Skewness .277 Kurtosis .380 Std. Error of Kurtosis .548 Range 24.00 Minimum 35.00 Maximum 59.00 Sum 3717.00 Melalui tabel statistik, dapat dilihat N Valid 75 siswa dengan jumlah instrumen 16 butir, diketahui bahwa rata-rata cerita dengan harga mean 49,6 Tabel 11. Rangkuman statistik deskriptif cerita 70 Sangat Setuju 53- 64 31 Setuju 42-52 58 Kurang Setuju 29-41 11 Tidak Setuju 16-28 standar deviasi 5,6. Sedangkan range adalah 24 dengan skor minimum 35 dan skor maksimum 59. Nilai tengah median adalah 50, nilai yang sering muncul mode 52 dan sum 3717. Berdasarkan analisis frekuensi, berikut klasifikasi variabel cerita, keterangan gambar di bawah menunjukkan bahwa sebanyak 58 siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta setuju pernah membaca, mendengar maupun menonton cerita dan menilai bahwa cerita berkesan. Hal ini ditunjukkan dengan data, dari 75 siswa, 23 siswa 31 sangat setuju, 44 siswa 58 setuju dan 8 siswa kurang setuju. Kriteria Interval Jumlah Presentase Sangat Setuju 53-64 23 31 Setuju 42-52 44 58 Kurang Setuju 29-41 8 11 Tidak Setuju 16-28 Jumlah 75 orang 100 Tabel12. Frekuensi variabel cerita Diagram 1. Frekuensi variabel cerita 71 1 Deskripsi Statistik Aspek Cerita yang dipahami Siswa Statistics Cerita yang dipahami siswa N Valid 75 Missing ∑ Instrumen 11 Mean 33.6133 Median 34.0000 Mode 37.00 Std. Deviation 4.36786 Variance 19.078 Skewness -.442 Std. Error of Skewness .277 Kurtosis .185 Std. Error of Kurtosis .548 Range 20.00 Minimum 23.00 Maximum 43.00 Sum 2521.00 Salah satu aspek dari variabel cerita adalah cerita yang dipahami siswa. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid 75 orang dengan jumlah instrumen 11 buah. Jumlah mean 33,6133, median 34, mode 37, standar deviasi Tabel 13. Rangkuman statistik deskriptif cerita yang dipahami siswa 72 4,36786, varian 19,078, range 20, skor minimum 23, skor maksimum 43 dan sum 2521. Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel cerita berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dalam aspek, berikut uraiannya: Kriteria Interval Jumlah Presentase Sangat Setuju 35,76 – 44 27 36 Setuju 27,6 – 35,75 40 53 Kurang Setuju 19,26 – 27,5 8 11 Tidak Setuju 11 – 19,25 Jumlah 75 orang 100 Sangat Setuju 35,76 – 44 36 Setuju 27,6 – 35,75 53 Kurang Setuju 19,26 – 27,5 11 Tidak Setuju 11 – 19,25 Tabel 14. Frekuensi cerita yang dipahami siswa Tabel 14. Hasil Persentase“Cerita Yang Dipahami Siswa” Diagram 2. Frekuensi cerita yang dipahami siswa Diagram 2. Hasil Persentase“Cerita Yang Dipahami Siswa” 73 Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta setuju dengan aspek “telah memahami cerita”. Dari 75 orang, terdapat 27 orang 36 sangat setuju, 40 orang setuju 53 dan 8 orang 11 kurang setuju. Berdasarkan data tersebut, disimpulkan bahwa siswa telah memahami cerita dengan baik. 2 Deskripsi Statistik Memberi Inspirasi bagi Kehidupan Statistics Memberi inspirasi bagi kehidupan N Valid 75 Missing ∑ Instrumen 5 Mean 15.9467 Median 16.0000 Mode 15.00 a Std. Deviation 2.27735 Variance 5.186 Skewness .082 Std. Error of Skewness .277 Kurtosis -.087 Std. Error of Kurtosis .548 Range 10.00 Minimum 10.00 Maximum 20.00 Sum 1196.00 Tabel 15. Rangkumanstatistik deskriptif memberi inspirasi bagi kehidupan Tabel 15. Hasil Statistik SPSS “Memberi Inspirasi bagi Kehidupan” a. Multiple modes exist. The smallest value is shown 74 Sangat Setuju 16,26 - 20 33 Setuju 12,6 – 16,25 59 Kurang Setuju 8,76 – 12,5 8 Tidak Setuju 5 – 8,75 Salah satu aspek dari variabel cerita adalah memberi inspirasi bagi kehidupan. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid 75 orang dengan jumlah instrumen 5 buah. Jumlah mean 15,9467, median 16, mode 12, standar deviasi 2,27735, varian 5,186, range 10, skor minimum 10, skor maksimum 20 dan sum 1196. Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel cerita berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dalam aspek, berikut uraiannya: Kriteria Interval Jumlah Presentase Sangat Setuju 16,26 – 20 25 33 Setuju 12,6 – 16,25 44 59 Kurang Setuju 8,76 – 12,5 6 8 Tidak Setuju 5 – 8,75 Jumlah 75 orang 100 Diagram 3. Frekuensi memberi inspirasi bagi kehidupan Diagram 3. Hasil Persentase “Memberi Inspirasi bagi Kehidupan” Tabel 16. Frekuensi memberi inspirasi bagi kehidupan Tabel 16. Hasil Persentase “Memberi Inspirasi bagi Kehidupan” 75 Tabel di atas menunjukkan siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta menyetujui aspek “cerita memberi inspirasi bagi kehidupan”. Dari 75 orang, terdapat 25 orang 33 sangat setuju, 44 orang 59 setuju dan 6 orang 8 kurang setuju. Data tersebut menunjukkan bahwa cerita yang selama itu telah dibaca, didengar dan ditonton oleh siswa memberi inspirasi bagi kehidupan siswa.

b. Empati Siswa

Statistics EMPATI SISWA N Valid 75 Missing ∑ Intrumen 18 Mean 52.4133 Median 52.0000 Mode 51.00 a Std. Deviation 6.39065 Variance 40.840 Skewness .036 Std. Error of Skewness .277 Kurtosis .791 Std. Error of Kurtosis .548 Range 35.00 Minimum 34.00 Maximum 69.00 Sum 3931.00 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Tabel 17. Rangkumanstatistik deskriptifempati siswa Tabel 17. Hasil Statistik SPSS “Empati Siswa” 76 Selalu 58,6 – 72 13 Sering 45,1 – 58,5 72 Jarang 31,6 – 45 15 Tidak Pernah 18 – 31,5 Melalui tabel statistik, dapat dilihat bahwa N valid 75 siswa dengan jumlah instrumen 18 buah diketahui rata-rata skor empati siswa 52,4133, median 52, mode 51, standar deviasi 6,39065, varian 40,840, range 53, skor minimum 34, skor maksimum 69 dan sum 3931. Berdasarkan analisis frekuensi, berikut klasifikasi variabel empati siswa. Keterangan tabel menunjukkan bahwa siswa sering melakukan tindakan empati 72. Hal ini ditunjukkan melalui data berikut, dari 75 orang, 10 orang 13 mengatakan selalu, 54 orang 72 sering dan 11 orang 15 mengatakan jarang. Melalui data tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata sering melakukan tindakan empati dengan baik. Kriteria Interval Jumlah Presentase Selalu 58,6 – 72 10 13 Sering 45,1 – 58,5 54 72 Jarang 31,6 – 45 11 15 Tidak Pernah 18 – 31,5 Jumlah 75 orang 100 Tabel 18. Frekuensiempati siswa Tabel 18. Hasil Persentase “Empati Siswa” Diagram 4. Frekuensiempati siswa Persentase “Empati Siswa” 77 1 Deskripsi Aspek Mengetahui Latar Belakang dan Sudut Pandang Orang Lain Statistics Mengetahui latar belakang dan sudut pandang orang lain N Valid 75 Missing ∑ Instrumen 11 Mean 32.2667 Median 32.0000 Mode 32.00 Std. Deviation 4.82206 Variance 23.252 Skewness .209 Std. Error of Skewness .277 Kurtosis .224 Std. Error of Kurtosis .548 Range 23.00 Minimum 21.00 Maximum 44.00 Salah satu aspek dari variabel empati siswa adalah mengetahui latar belakang dan sudut pandang orang lain. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid 75 orang dengan jumlah instrumen 11 buah. Jumlah mean 32,2667, Tabel 19. Rangkuman statistik deskriptif mengetahui latar belakang dan sudut pandang orang lain “ ” 78 Selalu 35,76 - 44 23 Sering 27,6 – 35,75 62 Jarang 19,26 – 27,5 15 Tidak Pernah 11 – 19, 25 median 32, mode 32, standar deviasi 4,82206, varian 23,252, range 23, skor minimum 21 dan skor maksimum 44. Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel empati siswa berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dalam aspek, berikut uraiannya: Kriteria Interval Jumlah Presentase Selalu 35,76 – 44 17 23 Sering 27,6 – 35,75 47 62 Jarang 19,26 – 27,5 11 15 Tidak Pernah 11 – 19, 25 Jumlah 75 orang 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta mengetahui latar belakang dan sudut pandang teman- Tabel 20. Frekuensi mengetahui latar belakang dan sudut pandang orang lain Tabel 20. Hasil Persentase “ ” Diagram 5. Frekuensi mengetahui latar belakang dan sudut pandang orang lain Diagram 5. Hasil Persentase “ ” 79 teman di sekitar mereka dengan baik. Hal ini ditunjukkan melalui data yakni dari 75 siswa, 17 siswa 23 berpendapat selalu, 47 62 berpendapat sering dan 11orang 15 berpendapat jarang. 2 Deskripsi Aspek Memahami Masalah Teman dari Sudut Pandang Mereka Statistics Memahami masalah teman dari sudut pandang mereka N Valid 75 Missing ∑ Instrumen 5 Mean 13.8933 Median 14.0000 Mode 15.00 Std. Deviation 1.75971 Variance 3.097 Skewness -.491 Std. Error of Skewness .277 Kurtosis .213 Std. Error of Kurtosis .548 Range 8.00 Minimum 9.00 Maximum 17.00 Sum 1042.00 Tabel 21. Rangkuman statistik deskriptif memahami masalah teman dari sudut pandang mereka Tabel 21. Hasil Statistik SPSS “ ” 80 Selalu 16,26 – 20 6 Sering 12,26 – 16,25 75 Jarang 8,76 – 12,25 19 Tidak Pernah 5 – 8,75 Salah satu aspek dari variabel empati siswa adalah memahami masalah teman melalui sudut pandang mereka. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid 75 orang dengan jumlah instrumen 5 buah. Jumlah mean 13,8933, median14, mode 15, standar deviasi 1,75971, varian 3,097, range 8, skor minimum 9, skor maksimum 17 dan sum 1042. Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel empati siswa berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dalam aspek, berikut uraiannya: Kriteria Interval Jumlah Presentase Selalu 16,26 – 20 5 6 Sering 12,26 – 16,25 56 75 Jarang 8,76 – 12,25 14 19 Tidak Pernah 5 – 8,75 Jumlah 75 orang 100 Tabel 22. Frekuensi memahami masalah teman dari sudut pandang mereka Tabel 22. Hasil Persentase “ ” Diagram 6. Frekuensi memahami masalah teman dari sudut pandang mereka Diagram 6. Hasil Persentase “ ” 81 Melalui tabel di atas, diketahui bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta menjawab skala sikap dengan jumlah 75 orang dengan bermacam-macam jawaban. Terdapat 5 orang 6 menjawab selalu, 56 orang 75 menjawab sering, dan 14 orang 19 menjawab jarang. Melalui keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta telah memahami masalah teman dari sudut pandang teman-teman mereka. Sehingga dapat dikatakan pula, bahwa mereka telah memiliki telah sering melakukan tindakan empati. 3 Deskripsi Aspek Menolong Teman Sesuai dengan yang Mereka Butuhkan Statistics Menolong teman sesuai dengan yang mereka butuhkan N Valid 75 Missing ∑ Instrumen 2 Mean 6.2533 Median 6.0000 Mode 6.00 Std. Deviation 1.00126 Variance 1.003 Skewness -.202 Tabel 23. Rangkuman statistik deskriptif menolong teman sesuai dengan yang mereka butuhkan Tabel 23. Hasil statistik“ ” 82 Std. Error of Skewness .277 Kurtosis .621 Std. Error of Kurtosis .548 Range 5.00 Minimum 3.00 Maximum 8.00 Sum 469.00 Salah satu aspek dari variabel empati siswa adalah menolong teman sesuai dengan yang mereka butuhkan. Melalui tabel statistik, diketahui bahwa N valid 75 orang dengan jumlah instrumen 2 buah. Jumlah mean 6,2533, median 6, mode 6, standar deviasi 1,00126, varian 1,003, range5, skor minimum 3, skor maksimum 8 dan sum 469. Tabel di bawah ini memaparkan aspek variabel empati siswa berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dalam aspek, berikut uraiannya: Kriteria Interval Jumlah Presentase Selalu 6,6 – 8 27 36 Sering 5,1 – 6,5 34 46 Jarang 3,6 – 5 13 17 Tidak Pernah 2 – 3,5 1 1 Jumlah 75 orang Tabel 24. Frekuensi menolong teman sesuai dengan yang mereka butuhkan Tabel 24. Hasil persentase “ ” 83 Selalu 6,6 – 8 36 Sering 5,1 – 6,5 46 Jarang 3,6 - 5 17 Tidak Pernah 2 – 3,5 1 Melalui tabel di atas, diketahui bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta menjawab skala sikap dengan jumlah 75 orang dengan bermacam-macam jawaban. Terdapat 27 orang 36 menjawab selalu, 34 orang 46 menjawab sering, 13 orang 17 menjawab jarang dan 1 1 orang menjawab tidak pernah. Melalui keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta telah memiliki sikap empati yang cukup baik, ini terbukti dari data yang mengatakan bahwa siswa kelas VIII ini merasa bahwa pertolongan yang mereka berikan kepada teman- teman mereka selama ini sudah tepat.

3. Uji Hipotesis

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel cerita x sebagai variabel bebas dan variabel empati siswa y sebagai variabel terikat. Rumus analisis regresi adalah: Y = a + bX Diagram 7. Frekuensi menolong teman sesuai dengan yang mereka butuhkan 84 Keterangan: Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi a = Harga Y ketika harga X=0 harga konstan b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkata ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila + arah garis naik, dan bila - maka arah garis turun. X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Pengujian signifikansi pada tingkat signifikansi 0,05 untuk menguji hipotesis. Berikut uraian langkah pengujian hipotesis: Tabel 25. Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Empati Siswa 52.4133 6.39065 75 Cerita 49.5600 5.55133 75 Melalui tabel deskriptif statistik di atas, diketahui bahwa mean variabel empati siswa sebesar 52,4133 dan standar deviasi 6,39065. Selain itu, diketahui mean variabel cerita 49,5600 dan standar deviasi 5,55133 dengan jumlah responden 75 N. Tabel 26.Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 1 .379 a .144 .132 5.95359 a. Predictors: Constant, Cerita b. Dependent Variable: Empati Siswa Model summary di atas menunjukkan seberapa besar kuat variabel bebas cerita dapat mempengaruhi variabel terikat empati siswa. Hal ini dapat diketahui dengan melihat standar error of the estimate nilai standar deviasi variabel terikat, maka variabel bebas dirasa baik untuk dijadikan prediktor. Diketahui bahwa standar error of the estimate sebesar 5,95359 dan standar deviasi variabel terikat empati siswa sebesar 6,39065 yang menunjukkan bahwa standar error of the estimate standar deviasi sehingga variabel bebas dirasa baik untuk dijadikan sebagai prediktor untuk variabel terikat empati siswa. Melalui tabel di atas, diketahui pula R yang menjelaskan korelasi antara dua variabel yakni variabel dependen dan independen. R menunjukkan seberapa baik variabel bebas memprediksikan hasil. Adapun kisaran nilai R 0-1, semakin nilai R mendekati angka 1 maka semakin kuat variabel cerita memprediksikan variabel empati siswa. Nilai R pada tabel sebesar 0,379 yang berarti variabel cerita kuat dalam memprediksikan variabel empati siswa.Nilai R Square pada tabel model summary yang apabila diubah ke bentuk persen artinya persentase sumbangan pengaruh variabel cerita terhadap variabel empati siswa. Pada tabel, R Square tertulis 0,144 yang diubah dalam bentuk persen menjadi 14,4 , artinya persentase sumbangan pengaruh variabel cerita terhadap empati siswa sebesar 14,4 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Tabel 27.ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 434.689 1 434.689 12.264 .001 a Residual 2587.498 73 35.445 Total 3022.187 74 a. Predictors: Constant, Cerita b. Dependent Variable: Empati Siswa Tabel Anova di atas menjelaskan tentang hasil uji F uji koefisien regresi secara bersama-sama yang digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Jika nilai F hitung F tabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitasnya 0,05 maka Ho ditolak. Melalui tabel Anova, kita ketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,001 0,005. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara cerita terhadap empati siswa. Tabel 28. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig . 95 Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 Constant 30.77 6 6.217 4.95 .00 18.386 43.166 87 Cerita .437 .125 .379 3.50 2 .00 1 .188 .685 Standardized coefficients menunjukkan nilai koefisien yang telah terstandarisasi. Nilai koefisien Beta semakin mendekati 0 maka hubungan antara variabel cerita dengan variabel empati siswa semakin lemah. Dari tabel, diketahui bahwa nilai koefisien Beta sebesar 0,379 yang berarti bahwa hubungan antara variabel cerita dengan variabel empati siswa tidak kuat dan tidak lemah. Signifikansi adalah besar probabilitas atau besarnya peluang untuk memperoleh kesalahan dalam mengambil keputusan. Jika pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 artinya peluang melakukan kesalahan maksimal sebesar 0,05. Diketahui nilai signifikansi pada tabel 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel cerita terhadap variabel empati siswa. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus regresi Y = a + bX; Y= 30,776 + 0,437X dan melihat signifikansi pada tabel koefisien. Ketentuan penerimaan atau penolakan dengan ketentuan bila signifikansi ≤ nilai probabilitas 5 maka Ha diterima Ho ditolak. Begitu pula sebaliknya, bila nilai signifikansi nilai probabilitas 5 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dari tabel koefisien, di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,001. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, maka kesimpulannya adalah ada pengaruh yang signifikan dari cerita terhadap empati siswa. a. Dependent Variable: Empati Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

B. Pembahasan Hasil Penelitian