Lokasi dan Waktu Penelitian Keterbatasan Penelitian

dan berusia 40-60 tahun. Pencarian ini dilakukan dengan meminta data di Kantor Kecamatan Cangkringan. Data jumlah padukuhan yang berasal dari Kantor Balai Desa sebanyak 8 padukuhan, yaitu Padukuhan Kaliadem, Padukuhan Jambu, Padukuhan Petung, Padukuhan Kopeng, Padukuhan Batur, Padukuhan Pagerjurang, Padukuhan Kepuh, Padukuhan Manggong, dan jumlah masyarakat Desa Kepuharjo sebanyak 3.551 orang. Padukuhan yang tidak digunakan dalam penelitian ini yaitu Padukuhan Jambu dan Manggong karena jarak antara padukuhan Jambu dengan Balai Desa sangat jauh dan warga di padukuhan Manggong yang bertempat di HUNTAP Pagerjurang sudah dijadikan sebagai responden uji coba kuesioner. Uji coba kuesioner sebagai panduan wawancara dilakukan di Padukuhan Manggong menggunakan 30 orang responden yang berusia 40-60 tahun.

2. Permohonan izin dan kerjasama

Permohonan izin untuk melakukan penelitian ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk memperoleh ethical clearance. Surat ethical clearance dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tanggal 18 Mei 2015 dengan nomor surat KEFK502EC. Hal ini bertujuan untuk memenuhi etika penelitian penggunaan sampel darah dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Permohonan izin kedua ditujukan kepada Kepala Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sleman untuk memperoleh izin melakukan penelitian di Kecamatan Cangkringan. Surat izin yang dikeluarkan oleh Bappeda pada tanggal 28 April 2015 dengan nomor surat 070Bappeda17992015. Permohonan izin yang ketiga ditujukan kepada Kepala Bappeda Sleman untuk memperoleh izin melakukan uji coba kuesioner. Surat izin yang dikeluarkan oleh Bappeda pada tanggal 11 Mei 2015 dengan nomor surat 070Bappeda19622015.

3. Pembuatan Informed Consent

Informed consent digunakan sebagai bukti kesediaan calon responden untuk dapat mengikuti penelitian ini. Pembuatan informed consent ini sesuai dengan standar yang dikeluarkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

4. Pencarian Responden

Waktu pencarian responden dilakukan setelah mendapat izin dari Bapeda Kabupaten Sleman dan selanjutnya mendapatkan izin dari kepala padukuhan Kecamatan Cangkringan Yogyakarta. Selain perizinan, pencarian responden dilakukan setelah penentuan padukuhan yang akan digunakan dalam penelitian. Padukuhan yang akan digunakan dalam penelitian adalah Padukuhan Kaliadem, Padukuhan Kepuh, Padukuhan Pagerjurang, Padukuhan Petung, dan Padukuhan Batur. Padukuhan yang dipilih mempunyai jumlah penduduk berusia 40-60 tahun lebih banyak dibandingkan padukuhan lainnya. Terdapat cukup banyak jumlah penduduk yang memenuhi kriteria penelitian yaitu berusia 40-60 tahun akan tetapi hanya 100 responden yang resmi menjadi responden penelitian. Hal ini dikarenakan terdapat calon responden yang tidak bersedia ikut dalam penelitian karena alasan tertentu. Calon responden yang bersedia untuk mengikuti penelitian ini kemudian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengisi informed consent sebagai bukti kesediaannya untuk ikut serta dalam penelitian. Responden yang telah mengisi informed consent kemudiam diberi informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan penelitian. 6 orang tidak hadir Dipilih menurut umur 40-60 tahun saat pengambilan data 3 orang menderita Jumlah penduduk yaitu 3551 orang. Diperoleh besar sampel minimal 94 orang dan ditentukan responden sebanyak 120 hipertensi 1 orang menggunakan pil KB 9 orang menopause 1 orang takut jarum suntik 50 Pria 100 responden dipilih kriteria inklusi dan eksklusi dan menandatangi inform consent. 50 Wanita Gambar 1. Skema Pencarian Responden 5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2011, alat kesehatan dianggap baik bila memenuhi nilai CV Coefficient of Variation. dengan melakukan pengukuran instrumen sebanyak 5kali. Instrumen kesehatan yang divalidasi pada penelitian ini adalah pita pengukur merk Butterfly®. Pengukuran validitas dilakukan pada dua alat ukur yang berbeda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Validitas adalah ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu alat pengukuran atau suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur Notoatmodjo,2010.

H. Pengumpulan Data

Pengumpulan data berupa identitas responden dan status merokok responden melalui wawancara secara terpimpin menggunakan kuisioner dan Pengukuran Lingkar Pinggang LP. Pengukuran LP dapat dilakukan pada titik tengah antara tulang rusuk terakhir dengan iliac crest. Pita pengukur harus menempel pada kulit, namun tidak sampai menekan. Pengukuran LP sebaiknya dilakukan ketika akhir respirasi Coulston, Boushey, and Ferruzzi, 2013; World Health Organisation, 2008. Gambar II. Langkah-langkah dalam Pengukuran Lingkar Pinggang International Chair on Cardiometabolic Risk, 2011 Pada saat inspirasi terjadi, otot diafragma berkontraksi, sehingga letaknya sedikit mendatar. Keadaan ini mengakibatkan rongga perut turun ke bawah, rongga dada membesar, paru-paru mengembang dan tekanan udara di dalam paru-paru mengecil. Ekspirasi terjadi jika otot diafragma berelaksasi sehingga letaknya kembali pada kedudukan semula. Kondisi ini mengakibatkan rongga perut kembali pada posisi semula, rongga dada akan mengecil, volume paru-paru akan berkurang, dan tekanan udara di dalam paru-paru membesar. Akibatnya udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar tubuh. Pengukuran LP apabila dilakukan dalam keadaan inspirasi, maka hasilnya bisa saja bias dikarenakan pada saat inspirasi, rongga perut akan turun kebawah dan dapat mempengaruhi hasil pengukuran Ferdinand dan Ariwibowo,2007. Pengumpulan data dilakukan melalui panduan wawancara dengan menanyakan langsung kepada responden dengan daftar pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti.

I. Analisis Data 1. Pengolahan data

Peneliti mengelompokkan kategori status merokok dengan skala ordinal. Diberikan kode 0 jika responden bukan perokok, kode 1 jika responden perokok , kode 2 jika responden mantan perokok. Peneliti mengelompokkan kategori obesitas sentral dengan skala nominal. Diberikan kode 1 jika responden obesitas sentral, LP pria dan LP wanita dan kode 2 jika responden tidak mengalami obesitas sentral.

2. Analisis Data

Proses pengolahan data dilakukan dengan uji distribusi kenormalan data menggunakan Kolmogorov-Smirnov, karena jumlah responden peneliti sebanyak 100 orang responden. Analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi umur, jenis kelamin, status merokok sebagai variabel bebas, dan obesitas sentral sebagai variabel terikat. Analisis univariat dilakukan bertujuaan untuk menjelaskan karakteristik dari setiap variabel penelitian. Dilakukan juga analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang meliputi variabel bebas dan variabel tergantung melalui uji Chi-Square. Digunakan uji chi-square karena jenis hipotesis yang digunakan yaitu hipotesis komparatif, dan skala variabel yang digunakan yaitu kategorik dengan batasan signifikansi jika nilai p0,05 maka hasil hitungan statistik bermakna, sebaliknya jika nilai p0,05 berarti hasil hitungan statistik tidak bermakna. Syarat uji Chi-square yaitu sel harus memiliki nilai expected 5, dan maksimal 20 dari jumlah sel. Jika tidak memenuhi syarat tersebut maka digunakan uji Fisher. Mengetahui besarnya kekuatan hubungan pada penelitian digunakan ukuran Odds Ratio OR Dahlan,2011.

J. Keterbatasan Penelitian

Kesulitan dalam penelitian ini adalah pengambilan data yang dilakukan pada pagi hari dan siang hari, yang menyebabkan saat dilakukan wawancara responden merasa tidak nyaman karena terburu-buru untuk melakukan aktivitas yang lain sehingga perolehan data yang dihasilkan bisa saja bukan keadaan yang sebenarnya dari responden dan jumlah sampel yang sedikit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Penelitian dilakukan di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta, menggunakan 5 padukuhan yaitu Padukuhan Pagerjurang, Padukuhan Batur, Padukuhan Kaliadem, Padukuhan Petung, dan Padukuhan Kepuh yang berada di desa Kepuharjo. Responden penelitian adalah orang dewasa dengan rentang usia 40-60 tahun sebanyak 100 orang. Tabel di bawah ini menunjukkan karakteristik responden berupa umur, status merokok, obesitas sentral dan obesitas umum pada 100 responden 50 responden pria dan 50 responden wanita. Tabel IV. Distribusi Frekuensi Umur, Status Merokok, Obesitas Sentral dan Obesitas Umum di Desa Kepuharjo Variabel Wanita n=50 n Pria n=50 n Total n=100 n Umur 40-50 tahun 51-60 tahun 49 49 1 1 29 29 21 21 78 78 22 22 Status Merokok Bukan Perokok Perokok 50 50 0 0 0 0 41 41 50 50 41 41 - - - Perokok Berat Perokok Sedang Perokok Ringan 0 0 0 0 0 0 5 5 16 16 20 20 5 5 16 16 20 20 Mantan Perokok 0 0 9 9 9 9 Obesitas Sentral LP 80cm LP 90cm Ya Tidak 28 28 22 22 12 12 38 38 40 40 60 60 26

1. Umur

Berdasarkan Tabel III, responden yang berusia 40-50 tahun sebanyak 78 dan responden yang berusia 51-60 tahun sebanyak 22. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Janghorbani et al. 2007 prevalensi obesitas sentral ditemukan lebih tinggi pada responden yang lebih tua. Pada umur lebih tua terjadi penurunan massa otot dan perubahan beberapa jenis hormon yang dapat memicu penumpukan pada lemak perut. Penelitian yang dilakukan oleh Kantachuvessiri, Sirivichayakul, Kaewkungwal, Tungtrongchitr, Lotrakul 2005 menyatakan bahwa pada umur 40-59 tahun seseorang cenderung mengalami obesitas dibandingkan umur yang lebih muda. Hal ini dikarenakan metabolisme, kurangnya aktivitas fisik, dan frekuensi makan yang lebih sering. Orang dewasa dengan rasio lingkar perut dan lingkar panggul yang tinggi memiliki faktor terhadap penyakit kardiovaskular. Faktor tersebut dapat berupa tekanan darah, kadar lipid darah dan kadar gula darah yang meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Shen et al. 2006, menemukan jika obesitas sentral lebih berhubungan dengan kejadian penyakit degeneratif dibandingkan dengan obesitas umum. Obesitas m e miliki hubungan dengan usia, hal ini dibuktikan juga pada laporan khusus di Amerika yang mengatakan kelebihan berat badan dan obesitas memiliki potensi yang besar pada usia 40-59 tahun di bandingkan dengan usia 20-40 tahun dan usia 60 tahun Olshansky et al. 2005

2. Status merokok

Berdasarkan data pada Tabel III, menunjukkan bahwa 50 status merokok responden di Desa Kepuharjo, Cangkringan yang bukan perokok, 41