dari jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari. Perokok berat akan mengalami peningkatan lingkar pinggang sebesar 0,007 per tahunnya
dibandingkan dengan derajat perokok lainnya yang hanya mengalami peningkatan sebesar 0,015. Hal ini membuktikan adanya pengaruh konsumsi rokok per harinya
dengan lingkar pinggang. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu pola hidup yang tidak sehat, misalnya aktivitas yang rendah, diet yang tidak sehat, dan
asupan alkohol yang tinggi.
2. Hubungan Perokok Berat dan Perokok Ringan Terhadap Obesitas Sentral
Perokok
Berat
Obesitas Sentral Ya n Tidak
n
3 3 2 2
Total
5 5 OR
95 CI p
Ringan 4 4
16 16 20 20
6,00 0,736-48,9
0,113 Total
7 7 18 18
25 25
tidak terdapat hubungan yang bermakna p0,05
Fisher Pada tabel VII 2 diketahui pada responden pria dengan derajat status
perokok berat yang mengalami obesitas sentral sebanyak 3 dan pria dengan derajat status perokok ringan yang mengalami obesitas sentral sebanyak 4. Hasil
data yang di peroleh menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat status perokok berat dan perokok ringan terhadap obesitas sentral
dengan nilai signifiikansi 0,05 p=0,113. Pada tabel VII 2 juga menunjukkan nilai OR sebesar 6,00 menyatakan bahwa responden perokok berat memiliki
risiko mengalami obesitas sentral sebanyak 6 kali dibandingkan responden perokok ringan.
3. Hubungan Perokok Sedang dan Perokok Ringan Terhadap Obesitas Sentral
Perokok
Sedang
Obesitas Sentral Ya n Tidak
n
2 2 13 13
Total
15 15 OR
95 CI p
Ringan 4 4
16 16 20 20
0,615 0,097-3,908
0,680 Total
6 6 29 29
35 35
tidak terdapat hubungan yang bermakna p0,05
Fisher Pada tabel VII 3 menunjukkan responden pria dengan derajat status
perokok sedang yang mengalami obesitas sentral sebanyak 2 dan pria dengan derajat status perokok ringan yang mengalami obesitas sentral sebanyak 4. Hasil
data yang di peroleh menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat status perokok sedang dan perokok ringan terhadap obesitas sentral
dengan nilai signifiikansi 0,05 p=0,113. Pada tabel VII 3 juga menunjukkan nilai OR sebesar 0,615 menyatakan bahwa responden perokok ringan menurunkan
risiko obesitas sentral dibandingkan dengan perokok sedang. Hubungan antara derajat perokok dan obesitas dapat dikaitkan dengan
adanya nikotin yang terdapat dalam rokok dan pengkonsumsian rokok. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingginya tingkat konsumsi rokok, rendahnya tingkat
aktivitas fisik, rendahnya konsumsi buah dan sayuran, dan tingginya konsumsi alkohol. Merokok dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan akumulasi
lemak, obesitas sentral, dan resistensi insulin Rupprecht, Donny and Sved, 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI