responden yang merokok, dan 9 responden adalah mantan perokok. Penelitian yang dilakukan oleh Xu, Yin, and Wang 2007, menemukan prevalensi
kelebihan berat badan lebih rendah di kalangan perokok sebesar 33 dibandingkan dengan yang tidak merokok sebanyak 39,9 dan mantan perokok
39,2 dengan nilai p0,05. Penelitian yang dilakukan oleh Lv, Chen, Sun, Li, Smith, Guo et al. 2015, mengatakan bahwa merokok biasa dikaitkan dengan
adanya penurunan pada indeks massa tubuh dan menaikkan ukuran lingkar pinggang.
Gasperin, Neuberger, Tichy, and Moshammer 2014, menemukan pada derajat status merokok memiliki pengaruh terhadap kenaikan berat badan. Pada
perokok berat yang menghisap rokok 20 batang per hari memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap kenaikan berat badan, dibandingkan pada perokok sedang
11-20 batang per hari dan perokok ringan 1-10 batang per hari.
3. Obesitas Sentral
Hasil penelitian pada Tabel III menunjukkan 40 responden mengalami obesitas sentral, sedangkan 60 responden yang tidak mengalami obesitas
sentral. Obesitas sentral terjadi pada responden wanita sebanyak 28 dan 12 juga terjadi pada responden pria. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sugianti, Hardinsyah, dan Afriansyah 2009, mengatakan bahwa responden wanita sebanyak 36,9 menderita obesitas sentral. Lee et al. 2007
juga mengatakan prevalensi obesitas sentral pada responden wanita Korea 24,5 dan 19,8 pada pria Korea. Tingginya obesitas sentral pada responden wanita
dibandingkan pada pria juga ditemukan oleh Tilaki dan Heidari 2005 sebanyak 28,3.
Pischon et al. 2008, menemukan tingginya dampak obesitas sentral terhadap risiko kesehatan seperti risiko hipetensi, dislipidemia, diabetes, dan
sindrom metabolik pada laki-laki dan perempuan. Gotera, Aryana, Suastika, Santoso dan Kuwardhani 2006 juga mengatakan, dampak obesitas sentral
terhadap adanya penyakit jantung koroner yang berkaitan dengan dua mekanisme, yaitu mekanisme langsung melalui efek metabolik protein yang disekresikan oleh
jaringan lemakseperti interleukin IL 1, IL 6, TNF-a adipoektin dan masih banyak protein lainnya terhadap endotel pembuluh darah, dan efek tidak langsung
akibat faktor-faktor lain yang muncul sebagai risiko penyakit kardiovaskular akibat dari obesitas sentral.
B. Hubungan Antara Status Merokok Terhadap Obesitas Sentral