20
muda sehingga komunikasi sosial antara generasi tua dan generasi muda dapat berjalan dengan lancar dan konstruktif. Dengan demikian, pendidikan adalah suatu
proses yang manusiawi berupa tindakan komunikatif, dialogis, dan transformatif antara peserta didik dan pendidik yang bertujuan etis, yaitu membantu
pengembangan kepribadian peserta didik seutuhnya dalam konteks lingkungan alamiah dan kebudayaan yang berkeadaban.
2.1.2 Pengertian Pendidikan
Pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaannya. Secara
etimologis, pendidikan
berasal dari
Bahasa Yunani,”paedagogie” yang akar katanya adalah ”pais” yang artinya anak, dan
”again” yang artinya membimbing, sehingga paedagogie berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.
Pendidikan juga sering disamakan dengan edukasi, kata yang berasal dari bahasa Latin, “educare” yang berarti membawa keluar yang
tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang. Kata educare
bisa diartikan juga sebagai upaya menyuburkan, maka pendidikan dalam artian tersebut merupakan sebuah proses yang membantu menumbuhkan,
mengembangkan, mendewasakan, menata, dan mengarahkan berbagai potensi yang ada dalam diri manusia agar dapat berkembang dengan baik dan maksimal serta
bermanfaat bagi dirinya. sesama dan lingkungannya. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 memberi
batasan tentang pendidikan sebagai sebuah usaha yang sadar dan terrencana untuk
8
21
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan seluruh potensi dirinya secara aktif, supaya
memiliki pengendalian diri, kecerdasan, ketrampilan dalam masyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, serta akhlak mulia.
Beberapa tokoh pendidikan juga telah berusaha memberi batasan tentang pendidikan, seperti Ki Hajar Dewantara -Bapa Pendidikan Nasional-, yang
merumuskan pendidikan sebagai upaya menuntun segala kekuatan kodrati yang ada pada anak-anak yaitu: budi pekerti kekuatan batin, karakter, pikiran intelek dan
tubuh anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya Ki Hajar Dewantara,
1977:14 Tokoh pendidikan dunia juga telah memberi defenisi tentang pendidikan,
misalnya John Dewey yang mengartikan pendidikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam
dan sesama manusia. John Dewey: 1944. Sementara itu, Paulo Freire melihat pendidikan sebagai jalan menuju pembebasan yang permanen bagi manusia melalui
dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan mutlak perlunya pembebasan mereka. Tahap kedua sebagai kelanjutan tahap pertama
berupa tindakan kultural yang membebaskan. Agung Prihantoro, 2007:83.
2.1.3 Manfaat Pendidikan