107
sekaligus melatih mereka untuk dapat bekerja dalam tekanan, sehingga mereka mempunyai sikap tangguh dan mental yang kuat dalam menghadapi berbagai
tekanan dan tantangan hidup.
4.3 Kemampuan
– Kemampuan Yang Disumbangkan Matematika Bagi Pembentukan Karakter Peserta Didik
Disadari bahwa pembelajaran matematika amat berperan dalam upaya pembentukan katakter karena sudah terintegrasi nilai-nilai seperti: kejujuran,
tanggung jawab, ketelitian, bekerjasama, mandiri, dan lain-lain. Tentang sumbangan pendidikan matematika terhadap upaya pembentukan karakter ini, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengatakan bahwa mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan-kemampuan: 1
Memahami konsep matematika, menjelaskan kaitan antarkonsep dan mengaplikasikan
konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, dan menjelaskan pernyataan matematika
3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4 Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah serta solusi.
95
108
5 Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan; memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta ulet, tekun dan percaya
diri. Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tersebut, terdapat beberapa nilai
karakter yang dapat dikembangkan melaluinya, antara lain: a. Disiplin. Disiplin adalah sebuah nilaikeutamaan hidup. Kesuskesan dalam hidup
amat mengandaikan disiplin diri yang tinggi. Karakter disiplin dapat terbentuk melalui pembelajaran matematika, karena dalam matematika peserta didik
mengenali suatu keteraturanpola tertentu, memahami aturan-aturan dan konsep- konsep yang telah disepakati. Sisi yang berhubungan dengan disiplin diri adalah
konsekuen dan konsisten. b. Jujur. Pembelajaran matematika menuntut peserta didik untuk bersikap jujur
terutama karena dalam matematika ada keterkaitan hirarkis antarmateri. Nilai kejujuran yang dijunjung tinggi justru akan membuka peluang bagi peserta didik
untuk semakin berkembang dan matang. Kejujuran menantang orang untuk masuk ke kedalaman dan mengenal dirinya dengan baik serta penuh rasa hormat dan
cinta. c. Kerja keras. Karakter yang ingin dibentuk dalam matematika selanjutnya adalah
tidak mudah putus asa, tekun dan ulet. Dalam belajar matematika, seseorang harus teliti, tekun dan telaten, dalam memahami yang tersirat dan tersurat. bdk. hasil
wawancara. d. Kreatif. Seseorang yang belajar matematika akan terbiasa untuk kreatif
menyelesaikan persoalan. Kreativitas ialah kemampuan untuk melihat dan
96
109
mengerjakan sesuatu dengan cerdas menawarkan solusi yang istimewa. Dunia membutuhkan orang-orang dengan kreativitas tinggi untuk disumbangkan bagi
kemanusiaan yang lebih manusiawi. e. Rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu mendorong orang untuk terus belajar.
Kedisiplinan yang terlatih akan selalu menumbuhkan rasa ingin tahu, karena sebagaimana asal katanya, discipulus bahasa Latin: murid, seseorang akan selalu
menyadari bahwa yang dia miliki sekarang masih kurang dan untuk itu dia mesti belajar dan terus belajar.
f. Tanggung jawab. Pembelajaran matematika mengajarkan peserta didik tentang sikap tanggung jawab. Hal ini terlihat dalam melakukan pembuktian matematik
yang tahap-tahapnya harus berdasarkan pada definisi atau sifat yang sudah diakui kebenarannya,
memiliki alasan
kuat dan
benar serta
dapat dipertanggungjawabkan.
g. Komunikatif. Matematika mempunyai bahasanya yang khas yang disebut bahasa simbol. Sebagai sesuatu yang telah menyumbang begitu banyak bagi peradaban
dan menjadi ratu serta pelayan bagi ilmu lain, matematika mesti dikomunikasikan. Pebelajar terajak untuk menggunakan simbol-simbol dengan tepat untuk
menghindari miskonsepsi. Kecermatan dalam berkomunikasi, tepat dan bijak memilih media komunikasi adalah buah dari pembelajaran matematika.
h. Mandiri. Pembelajaran matematika membuat peserta didik senantiasa menghadapi tantangan yang menuntut untuk menemukan solusi dengan kemampuannya
sendiri. Meniru saja jawaban dari yang lain akan menjerumuskannya ke jurang kegagalan yang konyol dan memalukan. Peserta didik ditantang untuk tidak
97
110
mudah bergantung pada orang lain, tetapi berupaya secara mandiri untuk mencapai hasil yang maksimal.
Penjelasan di atas membuktikan bahwa matematika berperan penting dalam upaya pembentukan karakter peserta didik. Sebuah harapan besar adalah kiranya
guru matematika menghayati nilai-nilai dari apa yang diajarkannya, sehingga hidupnya memcerminkan kematangan seorang pribadi berkarakter dan layak untuk
diteladani.
98
111
BAB V MUNGKINKAH MATEMATIKA