Validasi dan reliabilitas instrumen penelitian

IUD, takut jarum suntik, menderita penyakit kardiometabolik, serta berhalangan hadir saat pengambilan darah.

5. Validasi dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini yang divalidasi adalah timbangan berat badan merk Idealine® dan alat pengukur tinggi badan merk Height® di Balai Metrologi Yogyakarta. Suatu instrumen valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut telah dikalibrasi dan nilai CV atau koefisien varansi ≤5. Nilai CV diperoleh dengan melakukan pengukuran reliabilitas sebanyak 5 kali berturut- turut Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011. Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali berturut-turut oleh subyek yang sama wanita usia 49 tahun dengan nilai CV pada alat timbangan berat badan adalah 0.417 sedangkan nilai CV pada alat pengukur tinggi badan adalah 0.155. Alat timbangan berat badan dan alat pengukur tinggi badan dikatakan reliabel karena nilai CV timbangan berat badan dan alat ukur tinggi badan sebesar ≤5 dan dikatakan valid karena telah dikalibrasi oleh Balai Metrologi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 15 Mei 2015 dengan nomer sertifikat peneraan: 2607TE-295V2015 untuk timbangan berat badan dan nomer sertifikat peneraan: 2606UP-208V2015. Alat Cobas C501® yang digunakan untuk mengukur kadar HbA1c di dalam darah, telah divalidasi oleh Laboratorium Pramita Yogyakarta. 6. Pengukuran Parameter Hasil antropometri body mass index BMI diperoleh dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan. a. Berat badan. Responden menimbang berat badan dengan timbangan yang telah disediakan, responden harus melepas alas kaki untuk mengurangi faktor koreksi. Responden harus berdiri di atas posisi timbangan dengan posisi tegak lurus. b. Tinggi badan. Responden diukur tinggi badan dengan menempelkan meretan pada dinding datar. Responden harus melepas alas kaki untuk mengurangi faktor koreksi, berdiri tegak lurus sampai meteran menyentuh ujung kepala responden. c. Kadar Hemoglobin Hb dan Kadar HbA1c. Pengambilan darah dilakukan pada responden yang telah berpuasa 8-12 jam sebelum waktu pengambilan darah dan dilakukan oleh analis dari Laboratorium Pramita Yogyakarta.

7. Penyerahan hasil pemeriksaan kepada responden