16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan berupa cross sectionalpotong lintang. Rancangan penelitian cross
sectional adalah rancangan penelitian yang mempelajari korelasi antara faktor risiko sebagai variabel sebab dan faktor efek sebagai variabel akibat. Analisis
korelasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara Body Mass Index BMI sebagai faktor risiko, dan HbA1c sebagai faktor efek pada
wanita dewasa sehat di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman Yogyakarta. Pada rancangan penelitian cross sectional, peneliti hanya melakukan
observasi dan variabel pada satu waktu tertentu, dimana subyek peneliti hanya melakukan penelitian hanya sekali tanpa ada pengukuran yang diulang. Data
penelitian yang diperoleh dianalisis secara statistik untuk menganalisis korelasi antara faktor risiko dan faktor efek Notoatmodjo, 2012.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas: Body Mass Index BMI
2. Variabel tergantung: HbA1c
3. Variabel pengacau:
a. Terkendali: usia dan jenis kelamin, hemoglobin Hb
b. Tidak terkendali: keadaan patologis, gaya hidup responden.
C. Defenisi Operasional
1. Responden penelitian adalah wanita dewasa sehat di Desa Kepuharjo,
Kecamatan Cangkringan, Sleman Yogyakarta yang masih aktif dan bersedia ikut serta dalam penelitian ini, serta memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
yang ditetapkan.
2. Karakteristik penelitian meliputi pengukuran antropometri dan hasil
pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi berat badan dan tinggi badan dan yang dihitung adalah BMI. Hasil pemeriksaan
laboratorium dengan menganalisis kadar HbA1c. 3.
Pengukuran Body Mass Index BMI adalah perhitungan berat badan dalam kilogram kg dibagi tinggi badan dalam meter persegi m
2
. 4.
Kadar HbA1c diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium Pramita Yogyakarta dalam persen . Pengukuran kadar HbA1c menggunakan
metode Turbidimetric inhibition immunoassay. 5.
Kriteria kadar HbA1c berdasarkan American Diabetes Association 2014. 6.
Kriteria Body Mass Index berdasarkan Central For Disease Control And Prevention 2012, dengan cut-off body mass index normal 25 kgm
2
dan body mass index
dengan obesitas ≥25 kgm
2
.
D. Responden Penelitian