160
IPA SMPMTs Kelas VIII
1. Pembuatan detergen
Oleh karena berkurangnya tanaman yang menghasilkan minyak sementara jumlah penduduk semakin banyak maka kebutuhan manusia akan sabun tidak tercukupi. Melalui
kemajuan teknologi, ditemukanlah bahan pencuci sintetis, yaitu detergen. Ada dua jenis detergen sebagai berikut.
a. Detergen keras: sukar diuraikan oleh bakteri sehingga menimbulkan pencemaran
lingkungan. b.
Detergen lunak: dapat diuraikan oleh bakteri sehingga tidak terlalu menimbulkan pencemaran.
Adapun bahan pembuat detergen adalah sebagai berikut.
a. Bahan penurun tegangan permukaan
Bahan penurun tegangan permukaan digunakan untuk memudahkan mengikat kotoran dan menimbulkan busa, antara lain sebagain berikut.
1 Alkil Benzen Sulfonat ABS + NaOH menghasilkan Natrium Alkil Benzen Sufonat
detergen keras. 2
Lauril Asam Sulfat LAS + NaOH menghasilkan Natrium Lauril Sulfat detergen lunak
b. Bahan penunjang
Bahan penunjang pada detergen digunakan STPP Sodium Tri Poli PhosphatNatrium Tri Poli Phosphat berfungsi menunjang kerja bahan penurun tegangan permukaan.
c. Bahan pengisi
Bahan pengisi detergen digunakan untuk memperbesar volume materi.
b. Bahan pengikat
Sebagai bahan pengikat digunakan air, yaitu untuk mencampurkan semua bahan me- dia.
b. Bahan tambahan
Sebagai bahan tambahan digunakan CMC Carboxy Metyl Cellulose, agar kotoran yang terikat detergen tidak melekat kembali ke bahan yang dicuci.
b. Bahan pewangi dan pewarna
Bahan pewangi dan pewarna digunakan agar detergen mempunyai warna dan aroma yang spesifik untuk membedakan dengan merk lain dan sesuai dengan warna dan aroma yang
diminati konsumen. Semua bahan dicampur dan dapat dibentuk pasta krim atau disemprotkan lewat menara
sehingga menghasilkan butiran-butiran.
Di unduh dari : Bukupaket.com
IPA SMPMTs Kelas VIII
161
Reaksi kimia yang terjadi pada proses pembuatan sabun akan kamu pelajari lebih lanjut di tingkat SMA.
2. Pembuatan margarin
Proses pembuatan margarin adalah sebagai berikut. a.
Minyak cair + soda kaustik encer akan didapat minyak cair yang bebas dari asam, warna, dan zat lain yang mengganggu.
b. Minyak cair
lemak Keterangan:
Jumlah soda kaustik encer yang dibutuhkan, disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai hasil analisis pengalaman hasil pengamatan. Caustik soda NaOH dan asam bebas pada minyak
membentuk lapisan sabun yang mudah dipisahkan dengan minyaknya selanjutnya minyak dicuci dengan air sampai bebas dari sabun dan NaOH. Jika minyak yang didapat berwarna,
maka warna tersebut dapat dihilangkan dengan tanah adsorben, kemudian disaring dengan penekananditekan. Minyak yang didapat di hidrogenasi sehingga didapat margarin.
Tahap selanjutnya, menghilangkan bau dengan mengalirkan uap air panas ke dalam minyak hasil hidrogenasi dalam ruang hampa pada suhu + 200
o
C. Agar rasanya lebih enak dan menarik margarin hasil hidrogenasi diberi tambahan zat-zat
aditif seperti air, garam, pewarna, dan penyedap bau.
3. Pembuatan air murni