Pemantulan bunyi Konsep Bunyi dalam Kehidupan Sehari-

IPA SMPMTs Kelas VIII 261 4 Seruling Bila lubang A ditiup, maka kolom udara dalam seruling beresonansi sehingga timbul bunyi yang diperkuat. 5 Kendangbeduk Kendang berupa tabung yang kedua ujungnya ditutup kulit hewan. Sehingga terbentuk kolom udara. Bila kendang dipukulditabuh kolom udara ikut bergetar sehingga memperkuat bunyi. 6 Gender Bilah-bilah gender bergetar jika dipukul. Getaran bilah diperkuat oleh kolom udara dalam tabung di bawah bilah. Bunyi diperkuat oleh resonansi kolom udara tersebut.

5. Pemantulan bunyi

Coba kamu ingat bagaimana gelombang air yang menyentuh tepi kolam? Memantul bukan? Karena bunyi juga gelombang, jika mengenai dinding misalnya lereng gunung, atau hutan yang lebat maka akan dipantulkan juga. a. Hukum pemantulan bunyi Menurut percobaan yang dilakukan dengan cara saksama, ternyata pada pemantulan bunyi berlaku Hukum Pantulan Bunyi sebagai berikut. 1 Bunyi datang, garis normal dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar. 2 Sudut datang i sama besar dengan sudut pantul r. Gambar 14.25 Seruling Gambar 14.26 Kendang Gambar 14.27 Gender Gambar 14.28 Percobaan pemantulan bunyi Gambar 14.29 Sudut datang i dan sudut pantul r sama besar Di unduh dari : Bukupaket.com 262 IPA SMPMTs Kelas VIII Gambar 14.30 Bunyi pantul gema b. Macam-macam bunyi pantul Bunyi pantul dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. 1 Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli Kereta api yang memasuki terowongan tiba-tiba bunyinya bertambah kuat. Bertambah kuatnya bunyi ini tidak lain disebabkan oleh adanya bunyi yang dipantulkan oleh dinding- dinding terowongan. Bunyi pantul hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli bertambah kuat. Bunyi pantul dapat memperkuat bunyi asli jika jarak sumber bunyi dan dinding pemantul tidak terlalu jauh. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kuat bunyi yang terdengar tergantung dari hal-hal berikut: a Amplitudo sumber bunyi, b Jarak antara sumber bunyi dan pendengar, c Resonansi, d Adanya dinding pemantul reflektor. 2 Gaung atau kerdam Gaung terjadi bila bunyi pantul hanya sebagian yang bersamaan dengan bunyi asli jarak sumber bunyi ke pendengar berbeda sedikit dengan jarak pendengar ke pemantul ke sumber bunyi. Gaung mengakibatkan bunyi pantul itu mengganggu bunyi asli. Contoh: bunyi asli : ke - du - a bunyi pantul : ke - du - a terdengar : ke .......... a Tiga suku kata terdengar empat suku kata di mana suku kata ke-2 dan ke-3 terdengar tidak jelas. Untuk menghindarkan terjadinya gaung pada ruang pertemuan yang besar dindingnya dilapisi dengan zat peredam bunyi, seperti kain wool, gabus, karet busa, kapas, karton dan lain-lain. Ruangan besar tanpa adanya gaung disebut ruang yang akustiknya baik. 3 Gema Jika bunyi pantul datangnya sesudah bunyi asli selesai diucapkan, bunyi pantul demikian dinamakan gema. Gema terjadi bila jarak dinding pantul jauh. Apabila dalam satu detik dapat diucapkan 10 suku kata, maka untuk mengucapkan satu suku kata dibutuhkan waktu detik. Di unduh dari : Bukupaket.com IPA SMPMTs Kelas VIII 263 Untuk mendapatkan gema dari satu suku kata, bunyi pantul harus datang secepat- cepatnya sesudah detik, yaitu sesudah suku kata itu selesai diucapkan. Jarak yang ditempuh bunyi selama itu 340 mdetik × detik = 34 m, jarak itu ditempuh pulang pergi. Jadi, jarak dinding pemantul dari sumber bunyi = × 34 m = 17 m. Pantulan bunyi digunakan juga untuk mengukur dalamnya laut, dengan memasang osilator sumber getaran dan alat penerima getaran hidrofon yang dipasang berdekatan pada bagian bawah kapal. Manfaat pemantulan bunyi adalah untuk: a Mengukur laju bunyi di udara. b Mengukur dalamnya gua atau laut, prinsipnya sama dengan mengukur dalamnya laut dengan gelombang ultrasonik.

D. Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya