308
IPA SMPMTs Kelas VIII
b. Untuk melihat jauh
Agar orang tua tersebut dapat melihat jelas s = ~, orang itu harus memakai kacamata berlensa negatif yang dapat membentuk bayangan di titik jauh orang itu
s ′ = -10 meter. Sehingga P
dioptri. Jadi, orang tua tersebut harus memakai kacamata rangkap bivokal dengan ukuran
+2 dioptri dan -0,1 dioptri.
2. Kamera
Kamera merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada film negatif. Pada dinding muka kamera terdapat lubang kecil yang berguna untuk memasukkan
berkas-berkas cahaya dengan melewati lensa positif yang disebut lensa objektif. Melalui lensa objektif tersebut, terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil pada film negatif.
Untuk membentuk bayangan yang jelas, jarak bayangan harus diatur besar kecilnya, yaitu dengan cara menggeserkan lensa objektif ke dalam atau ke luar. Untuk mengatur kekuatan
cahaya dipergunakan sebuah diafragma yang dapat diatur besar kecilnya. Sebagai pelat film dipakai pelat celluloid yang dilapis dengan lapisan gelatin dengan perak-bromida yang
menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk mendapatkan gambar positif pada kertas potret, yaitu kertas yang ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang
dicampuri perak-klorida. Kalau gambar yang ditimbulkan itu pada sebidang kaca atau film dinamakan diapositif.
Kamera lain adalah kamera digital, prinsip kerjanya dengan kamera film sama, bedanya film diganti kartu memori sebagai penyimpan gambar.
Gambar 14.77 Kamera
Di unduh dari : Bukupaket.com
IPA SMPMTs Kelas VIII
309
3. Lup
Lup digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar tampak besar dan jelas. Alat ini sering dipakai, antara lain oleh tukang arloji, pedagang kain, dan pedagang intan. Lup
terdiri dari sebuah lensa cembung. Ada dua cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.
a. Mata berakomodasi maksimum
Pada saat mata belum memakai lup, sebuah benda akan tampak paling jelas jika benda diletakkan paling dekat pada titik dekat mata tersebut s = s
n
. Dengan demikian, mata melihat benda dengan sudut pandang a.
Agar benda tampak lebih besar dan jelas perlu dipergunakan lup. Benda yang diamati harus diletakkan pada jarak kurang dari jarak titik api lup tersebut s f.
Untuk mata yang menggunakan lup dengan berakomodasi maksimum, bayangan yang terjadi adalah maya, tegak, lebih besar, dan terletak pada titik dekat mata tersebut sehingga
s ′ = – s
n
. Dengan memakai lup, mata melihat benda dengan sudut pandang b. Dengan demikian,
terjadi perbesaran yang disebut perbesaran sudut anguler = γ gamma.
Hal itu secara matematis dapat ditulis sebagai berikut. γ = . Karena sudut-sudutnya kecil, dapat ditulis:
Karena s = maka
a. posisi benda untuk mata berakomodasi maksimum b. mata berakomodasi maksimum saat memakai lup
Gambar 14.78 Penggunaan lup
Di unduh dari : Bukupaket.com
310
IPA SMPMTs Kelas VIII
b. Mata tak berakomodasi
Mengamati benda dengan menggunakan lup dan dengan mata berakomodasi secara terus-menerus akan melelahkan mata. Oleh karena itu, pengamatan dapat dilakukan dengan
mata tak berakomodasi. Menggunakan lup dengan mata tak berakomodasi, benda yang diamati harus diletakkan
di titik fokus lup tersebut s = f. Perhatikan gambar. Lup untuk mata tak berakomodasi s = f
adalah rumus perbesaran anguler lup untuk mata tidak berakomodasi
Seorang tukang arloji mempunyai titik dekat 40 sentimeter, menggunakan lup. Dengan mata berakomodasi, tukang arloji itu memperoleh perbesaran 5 kali.
a. Berapakah kekuatan lup tersebut?
b. Berapakah perbesaran sudutnya jika mata tak berakomodasi?
4. Mikroskop