Pemantulan Cahaya Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya

266 IPA SMPMTs Kelas VIII Gambar 14.37 Pemantulan oleh cermin datar Sudut datang i Sudut pantul r 15,1 o 20,1 o 30,2 o 45 o 60,2 o Kegiatan nomor 1 2 3 4 5 15 o 20 o 30 o 45 o 60 o Tabel 14.3 Kedudukan umbra dan penumbra

2. Pemantulan Cahaya

a. Hukum pemantulan Telah kamu ketahui bahwa cermin datar memantulkan cahaya yang datang padanya. Di samping ini adalah gambar pemantulan sinar oleh cermin datar. Sinar dari kotak cahaya yang ditutup dengan celah tunggal diarahkan ke cermin datar, sinar mengalami pemantulan seperti gambar di samping. Dengan melakukan kegiatan menggunakan kotak cahaya, cermin datar dan busur derajat didapat data sebagai berikut. Tanda x tempat jarum ditancapkan untuk menyatakan sinar datang dan sinar pantul, kemudian dibuat normal sehingga sudut datang dan sudut pantul dapat diukur. Bila sudut datang diubah dengan cara mengubah posisi kotak cahaya, sudut pantul juga berubah. Lihat tabel di bawah ini. Tabel 14.4 Pemantulan pada cermin datar Berada pada bayang-bayang Jenis gerhana Total Sebagian Sebagian Tidak terjadi Tidak terjadi Kedudukan pengamat P Q R S T Umbra inti Penumbra Penumbra Tidak ada Tidak ada Gambar 14.35 Pemantulan pada sebuah cermin datar Di unduh dari : Bukupaket.com IPA SMPMTs Kelas VIII 267 Dari tabel di atas, kita ketahui ada beberapa data yang sudut datang dengan sudut pantulnya berbeda sangat kecil, ini dapat terjadi karena kekurangsempurnaan alat dan pengamatan kesalahan pengamat. Jika kesalahan dapat kita perkecil serendah mungkin tentunya kita dapatkan: Sudut datang i = Sudut pantul r Selain itu ternyata sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. Hukum Pemantulan: 1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2. Sudut datang, sama besar dengan sudut pantul. b. Pemantulan teratur dan baur tidak teratur Mengapa ada benda yang jika disinari tampak menyilaukan dan ada yang tidak? Apabila benda-benda seperti cermin datar, perak datar, air yang tenang disinari dengan sinar matahari, maka sinar-sinar dipantulkan dalam arah yang sama sehingga tampak berkilauan. Pemantulan demikian dinamakan pemantulan teratur. Kemudian, coba sinarilah kertas putih, apakah kertas tampak berkilauan? Ternyata tidak, berarti tidak semua sinar pantul sama arahnya. Pemantulan demikian disebut pemantulan baur atau difus tidak teratur. Pemantulan teratur umumnya terjadi pada permukaan yang rata seperti pada cermin yang bersih. Sedangkan pemantulan baur umumnya terjadi pada permukaan yang tidak rata seperti pada cermin yang kotor. Gambar 14.38 Pemantulan teratur pada cermin datar Gambar 14.39 Pemantulan baur pada kertas sehingga kertas tampak suram Di unduh dari : Bukupaket.com 268 IPA SMPMTs Kelas VIII Gambar 14.42 Bayangan sebuah lilin

3. Bayangan yang dibentuk oleh sinar pantul