Penelitian Prestasi Belajar Penelitian Penerapan Modul Living Values

21 sama. Kondisi ini berkaitan dengan materi yang akan diberikan untuk siswa, pembelajaran yang akan dilaksanakan, serta berkaitan dengan media apa yang akan digunakan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan siswa dalam bekerja sama dalam kelompok. Materi yang disampaikan dalam penelitian ini akan menggunakan situasi atau benda-benda konkret yang peneliti sediakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

2.1.3 Hasil Penelitian yang Relevan

. 2.1.3.1 Penelitian Nilai Moral Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan Yanti 2013 menggambarkan terjadi peningkatkan perilaku moral anak dengan metode bercerita menggunakan media gambar orang-orangan. Kasen 2006 dalam penelitiannya mendeskripsikan tentang hormat sebagai suatu sikap. Kasen menyebutkan bahwa pendidikan karakter bukan hanya serial, bukan daftar kata yang harus dipelajari. Pendidikan karakter lebih ditekankan pada isinya dan pengajar yang menarik dengan guru sebagai modelnya. Ada 4 hal yang ditekankan Kasen untuk mengajarkan sikap hormat, yaitu: 1 guru perlu menampilkan contohmodel karakter yang baik, 2 perlunya menciptakan suasana kerja sama dan hubungan yang baik, 3 melibatkan pengajaran akademik, 4 guru perlu mencintai kaelasnya dan memberikan waktu serta usaha untuk membuat kelas yang nyaman. Berdasarkan dua teori dapat disimpulkan bahwa perilaku moral anak dapat ditingkatkan. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh faktor metode dan guru. Pada penelitian ini peneliti menerapkan metode bercerita dan permainan yang didasarkan modul Living Values dan pembentukkan kelompok sehingga siswa bekerja sama dengan temannya.

2.1.3.2 Penelitian Prestasi Belajar

Hasil penelitian yang dilakukan Kristiawan 2011 menunjukkan peningkatan minat dan prestasi belajar materi globalisasi menggunakan media audiovisual mata pelajaran PKn kelas IV SD Kledokan semester genap tahun pelajaran 20112012. Hasil penelitian yang dilakukan Susanti 2011 menunjukkan peningkatkan prestasi belajar dengan menggunakan model 22 pembelajaran kooperatif tipe berpikir berpasangan dalam mata pelajaran PKn siswa kelas II SD Negeri Tanjung semester 1 tahun pelajaran 20112012. Hasil penelitian di atas menunjukkan peningkatan prestasi belajar menggunakan media audiovisual model pembelajaran kooperatif tipe berpikir berpasangan mata pelajaran PKn. Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan audiovisual yang berupa video „Kerja Sama Semut‟ dan cerita yang dibacakan peneliti. Model pembelajaran kooperatif juga digunakan dalam pembelajaran di penelitian ini, dimana siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

2.1.3.3 Penelitian Penerapan Modul Living Values

Hawkes 2009 memaparkan bukti dampak pendidikan nilai melalui penerapan Living Values berdasarkan penelitian yang dilakukan Profesor Terry Lovat dan rekan-rekannya di Universitas Newcastle, Australia. Penelitian tersebut menunjukkan efek positif dari pendidikan nilai pada hubungan sekolah, suasana sekolah, kesejahteraan siswa dan peningkatan akademik. Hasil penelitian yang dilakukan Ismun Nisa Nadhifah dan Ika Kartika 2012 menunjukkan bahwa penerapan metode LVEP dengan mengintegrasikan nilai-nilai budi pekerti pada pembelajaran Sains Terpadu dapat meningkatkan pemahaman nilai-nilai budi pekerti kepada siswa. Penerapan LVEP membuat siswa antusias dan senang dalam mengikuti pembelajaran dan mereka lebih memahami makna pembelajaran sains. Berdasarkan kedua penelitian tersebut disimpulkan bahwa penerapan modul Living Values memberikan dampak positif dalam pengajaran nilai-nilai budi pekerti dan akademik siswa. Selain berdampak pada siswa, penerapan LVEP dapat dimodifikasi guru dengan mengembangkan materi dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran. Penelitian di atas juga menyebutkan Melalui penelitian ini siswa diharapkan mampu mengalami pengalaman langsung tentang pendidikan nilai, khususnya perilaku kerja sama siswa di kelas. Peneliti menggunakan LVEP sebagai panduan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan perilaku kerja sama siswa. Literature map penelitian terdahulu dapat dilihat pada bagan 2.1 di halaman 25. 23

2.2 Kerangka Berfikir

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk membentuk manusia seutuhnya. Pendidikan di tingkat sekolah berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik dalam pengembangan potensi dan kepribadiannya. Pendidikan di Sekolah Dasar SD menjadi suatu wadah untuk mengajarkan pendidikan nilai, salah satunya dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn. Pengajaran nilai masih sebatas pada teori-teori dan belum sampai pada penerapannya sehingga menimbulkan krisis perilaku di kalangan generasi muda. Krisis yang dialami generasi muda adalah kurangnya sikap hormat, salah satunya sikap menghormati saat bekerja bersama orang lain dalam suatu komunitas masyarakat. Mereka menampilkan perilaku-perilaku kekerasan, ketidaksopanan, atau pelecehan. Hal tersebut juga didukung oleh fakta yang ada di lapangan yang menunjukkan masih rendahnya perilaku kerja sama antar siswa. Berdasarkan hasil pengamatan tampak bahwa ketika ada siswa yang melakukan kesalahan, siswa yang lain cenderung menyalahkan dengan raut muka marah dan kesal sambil mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan. Siswa cenderung mengandalkan teman yang bersedia mengerjakan tugas, sedangkan siswa yang lain melakukan aktivitas di luar tugas yang diberikan guru. Ketika siswa dibagi dalam kelompok kecil ada beberapa siswa yang tidak mau bekerja sama, jika tidak berada dalam satu kelompok dengan teman yang mereka inginkan. Pada saat ada siswa yang mengalami kesulitan, beberapa siswa yang tidak bersedia membantu. Ketika siswa perwakilan kelompok melakukan kesalahan karena menjodohkan gambar yang tidak sesuai dengan jawaban yang tepat, siswa lain mengejeknya. Hampir setiap kali siswa bekerja dalam kelompok selalu saja menangis. Melihat semakin banyaknya krisis tersebut, masyarakat mulai sadar tentang pentingnya pendidikan nilai bagi generasi muda khususnya anak SD, sehingga pemerintah mulai menggalakan pendidikan nilai. Hal tersebut didukung oleh UNESCO, bahwa saat ini sangatlah penting untuk menanamkan pendidikan nilai untuk generasi muda. UNESCO menerbitkan modul Living Values sebagai buku panduan untuk mengajarkan nilai-nilai sosial.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KELAS VA SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 30

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta.

0 7 147

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Langensari Yogyakarta.

0 0 146

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta.

0 6 127

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku menghargai dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Pakem 4 Yogyakarta.

0 1 142

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta

0 9 145

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V SDN SURYODININGRATAN II YOGYAKARTA.

0 0 252

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DI KELAS V SDN KARANGL

0 0 15

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku menghargai dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

0 0 140

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

0 1 125