Pembahasan Data Kuantitatif Setiap Siklus

66 GRAFIK 4.4 Kenaikan Prestasi Belajar Aspek Psikomotorik Pra Siklus – Siklus 3 Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.4, nilai rata-rata dari pra siklus hingga siklus 3 selalu mengalami peningkatan. Nilai rata-rata aspek psikomotorik mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus 1. nilai rata-rata pada pra siklus adalah 60,29 meningkat menjadi 70,59. Hasil ini menunjukkan ada peningkatan dari pra siklus hingga siklus 1 sebesar 17,1 70,59-60,29. Pada siklus 1 terhitung tiga belas siswa telah mencapai nilai KKM 75,00 dan empat siswa belum mencapai nilai KKM. Nilai rata-rata aspek psikomotorik juga mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2. nilai rata-rata pada siklus I adalah 70,59 meningkat menjadi 77,94 pada siklus 2. Persentase peningkatan prestasi belajar siswa pada aspek psikomotorik dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 10,4 77,94- 70,59 . Pada siklus 2 terhitung tujuh belas siswa sudah mencapai nilai KKM. Nilai rata-rata aspek psikomotorik pada siklus 3 adalah 95,59 meningkat dari 77,94 pada siklus 2. Persentase peningkatan rata-rata nilai afektif pada siklus 2 sampai siklus 3 sebesar 22,6 95,59-77,94 terhitung tujuh belas siswa sudah mencapai KKM.

4.4.3 Pembahasan Data Kuantitatif Setiap Siklus

Hasil prestasi belajar siswa pada setiap aspek kognitif, afektif, psikomotorik dari pra siklus sampai siklus 3 dapat dilihat pada tabel 4.1 dan grafik berikut ini: 60.29 70.59 77.94 95.59 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 PSIKOMOTORIK n il ai r ata -r ata PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3 67 GRAFIK 4.5 Prestasi Belajar Setiap Aspek Pra Siklus - Siklus 3 Prestasi belajar siswa setiap aspek dari pra siklus ke siklus 1 yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah aspek psikomotorik. Persentase kenaikan aspek psikomotorik pra siklus ke siklus 1 sebesar 17,1 70,59-60,29. Kenaikan prestasi belajar dari siklus 1 ke siklus 2 yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah aspek psikomotorik. Persentase kenaikan aspek psikomotorik siklus 1 ke siklus 2 yaitu sebesar 10,4 77,94-70,59. Pada siklus 2 ke siklus 3 kenaikkan prestasi belajar paling tinggi yaitu aspek psikomotorik. Persentase kenaikan aspek psikomotorik siklus 2 ke siklus 3 sebesar 22,6 95,59-77,94. Pada pra siklus ke siklus 3 kenaikan pada aspek kognitif mencapai 11,8 83,07-74,28, aspek afektif 9,7 91,03-82,94, dan aspek psikomotorik 58,5 95,59-60,29. Secara umum presentase kenaikan yang paling tinggi didominasi oleh aspek psikomotorik. Hal ini karena selama kegiatan pembelajaran siklus 1 hingga siklus 3 selalu menggunakan penerapan modul Living Values dengan model Cooperative Learning atau pembelajaran berbasis kerja sama dengan menggunakan metode pembelajaran melalui tanya jawab, permainan, diskusi, dan penugasan yang tidak jauh berbeda pada setiap siklusnya. Aktifitas siswa untuk meningkatkan kerja sama selama pembelajaran dapat berkembang dalam kegiatan yang dikemas dalam pembelajaran siklus 1 hingga siklus 3. Kegiatan yang melibatkan olah gerak fisik khususnya dalam kegiatan permainan selama PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3 KOGNITIF 74.28 73.90 77.48 83.07 AFEKTIF 82.94 81.91 86.47 91.03 PSIKOMOTORIK 60.29 70.59 77.94 95.59 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 n il ai r ata -r ata KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTORIK 68 pembelajaran sangat membantu peneliti dalam melakukan penilaian berdasarkan aktifitas siswa selama pembelajaran. Dari tabel diatas dapat dilihat nilai-nilai yang diperoleh siswa dalam setiap siklus. Berdasarkan data yang didapatkan nampak adanya peningkatan dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik disetiap siklus. Dengan demikian dapat dilihat bahwa pembelajaran pada siswa kelas II SDN Langengsari pada pembelajaran tematik nilai rata-rata kelas selalu meningkat di setiap siklus melalui penerapan modul Living Values. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini peneliti telah berhasil melakukan peningkatan prestasi belajar siswa sesuai dengan target yang ditentukan peneliti yaitu tuntas KKM sebesar 90 dari jumlah tujuh belas siswa kelas II. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan modul Living Values dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SDN Langensari Yogyakarta. 69

BAB 5 PENUTUP

Bab 5 merupakan bagian terakhir skripsi. Bab ini membahas kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Penelitian dengan penerapan modul Living Values dapat memperbaiki perilaku kerja sama siswa kelas II SDN Langensari Yogyakarta tahun ajaran 20122013 pada pelajaran tematik. Perubahan perilaku kerja sama dapat dilihat dari perilaku siswa selama berinteraksi dengan siswa lain pada saat pembelajaran. Siswa mampu memelihara hubungan baik dengan sesama, bersedia membantu sesama, tidak berusaha menonjol untuk melebihi yang lain, dan mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Data yang sudah peneliti tuliskan pada pembahasan data kualitatif menunjukkan perilaku siswa sudah menunjukkan perilaku- perilaku di atas. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan modul Living Values dapat meningkatkan perilaku kerja sama siswa kelas II SD Negeri Langensari pada semester genap . 5.1.2 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan modul Living Values dengan model Cooperative learning meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SDN Langensari semester genap tahun ajaran 20122013 pada pelajaran tematik. Kenaikan nilai rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan nilai gabungan dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada pra siklus yaitu 72,30, meningkat menjadi 75,47 pada siklus 1. Hasil ini menunjukkan ada perubahan dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 4,4 75,47-72,30. Kenaikan nilai rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan penilaian gabungan dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik pada siklus 1 yaitu 75,47, nilai tersebut meningkat menjadi 80,63 pada siklus 2. Hasil ini menunjukkan ada peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan penilaian gabungan sebesar 6,8. Kenaikan nilai rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KELAS VA SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 30

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta.

0 7 147

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Langensari Yogyakarta.

0 0 146

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta.

0 6 127

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku menghargai dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Pakem 4 Yogyakarta.

0 1 142

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta

0 9 145

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V SDN SURYODININGRATAN II YOGYAKARTA.

0 0 252

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DI KELAS V SDN KARANGL

0 0 15

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku menghargai dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

0 0 140

Penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta - USD Repository

0 1 125