31
kuisioner dan 10 responden untuk diwawancarai, yang berarti sudah memenuhi ukuran minimum pengambilan sampel untuk suatu penelitian deskriptif.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuisioner yang dibuat setelah dilakukan perumusan masalah dan menentukan variable-variabel yang
akan diteliti. Kuisioner dibuat dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami dan tidak terjadi perbedaan penafsiran yang dapat mempengaruhi hasil
dalam penelitian. Peneliti juga membuat panduan wawancara yang disesuaikan dengan permasalahan yang dialami oleh para responden di lokasi Pasar Kembang
Yogyakarta untuk mendukung hasil dari kuisioner, sedangkan materi edukasi dibuat dalam bentuk leaflet mengenai PMS.
H. Tata Cara Penelitian 1. Analisis situasi
Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai kemungkinan bisa tidaknya diadakan penelitian, dan melihat keseharian
subjek sebelum dilakukan penelitian. Peneliti mulai turun ke Lokasi Pasar Kembang dusun Sosrowijayan untuk melakukan observasi pada awal bulan
Oktober. Pada saat observasi peneliti banyak dibantu oleh teman-teman dari LSM PKBI agar mudah diterima oleh komunitas PSK Lokasi Pasar Kembang
Yogyakarta. Observasi dilakukan untuk melihat situasi di lokasi Pasar Kembang, sikap responden tentang dan sejauh mana pengetahuan responden
mengenai masalah PMS. Observasi berfungsi untuk menentukan metode dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
materi edukasi yang tepat bagi responden di lokasi Pasar Kembang. Pada awalnya, peneliti mengalami kesulitan pada saat observasi karena sikap
responden yang cenderung tertutup dengan orang yang baru dikenal. Tetapi dengan pendekatan secara personal dan dalam waktu yang cukup lama,
akhirnya peneliti mulai dekat dan dapat diterima dengan baik oleh komunitas PSK di Lokasi Pasar Kembang Yogyakarata.
2. Pembuatan kuisioner
Pertanyaan dalam kuisioner disusun dan dikelompokkan berdasarkan atas variabel-variabel penelitian yang ingin diketahui yaitu pengetahuan dan
sikap. Dalam penyusunan kuisioner ini peneliti perlu bertanya kepada dosen pembimbing dan rekan dari fakultas psikologi yang dianggap menguasai tata
cara pembuatan kuisioner penelitian. Sebelum dilakukan penyebaran kuisioner dilakukan uji coba terlebih dahulu, supaya pertanyaan yang diajukan pada
kuisioner dapat dipahami oleh subjek penelitian. Kuisioner yang digunakan terdiri dari 20 item pertanyaan berbentuk
objektif dengan dua pilihan jawaban ya atau tidak. Peneliti menggunakan format pertanyaan ya dan tidak dengan pertimbangan sederhana, mudah
dipahami dan mudah dikerjakan oleh subjek penelitian. Kuisioner dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pertanyaan untuk mengukur variabel pengetahuan
tentang PMS dan pertanyaan untuk variabel sikap dalam penggunaan kondom. Distribusi pertanyaan pengetahuan dan sikap dapat dilihat pada tabel
I. Pada tabel ditunjukkan bahwa untuk variabel pengetahuan, terdapat 7 item pertanyaan pengetahuan tentang PMS yang disebabkan oleh bakteri dan 4 item