Kesulitan Penelitian Analisis data penelitian

42 edukasi karena kemampuan dalam memahami suatu informasi yang diberikan dapat dikatakan lebih rendah dibanding yang berpendidikan lebih tinggi.

2. Umur

Responden dibagi menjadi IV kelompok umur dan hasil penelitian menunjukkan responden dengan umur antara 21-40 tahun paling besar persentasenya yaitu 78. Hasil lainnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel IV. Umur PSK di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta tahun 2006 No Umur Jumlah Responden Persentase 1 20 tahun 6 12 2 21 - 40 tahun 39 78 3 41 - 60 tahun 5 10 ∑ 50 100 Responden yang menjadi PSK sebagian besar berumur antara 21-40 tahun dipengaruhi oleh usia produktif karena pada usia produktif mereka cenderung memiliki keinginan untuk berinteraksi dengan lawan jenis. Responden yang berumur antara 21-40 tahun termasuk kelompok responden yang banyak dicari oleh pelanggan sehingga menyulitkan bagi peneliti dalam pemberian edukasi dan mengisi kuisioner apabila responden didatangi oleh pelanggan. Hal ini juga dapat berpengaruh pada respon dari responden dalam menjawab kuisioner yang diberikan dan saat pemberian edukasi. Responden yang berumur 41-60 tahun menduduki urutan paling bawah, hal ini berkaitan dengan kehidupan responden yang sudah berkeluarga sehingga meninggalkan pekerjaan sebagai PSK. Kesulitan yang diperoleh oleh 43 peneliti dalam berinteraksi dengan responden ini adalah responden kurang responsif karena memikirkan masalah ekonomi keluarga.

3. Lama bekerja

Hasil dari penelitian berdasarkan lama bekerja menunjukkan hasil bahwa responden sebagian besar sudah bekerja 6 bulan–2 tahun yaitu sebesar 40 di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta. Hasil dari penelitian dapat dilihat pada tabel V berikut ini. Tabel V. Lama Bekerja PSK di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta tahun 2006 No Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase 1 6 bulan - 2 tahun 21 42 2 2 tahun - 4 tahun 16 32 3 4 tahun 13 26 ∑ 50 100 Faktor-faktor yang menyebabkan responden memilih pekerjaan sebagai PSK 6 bulan-2 tahun didominasi masalah ekonomi dan responden menganggap bahwa pekerjaan ini paling mudah menghasilkan uang. Selain itu, responden tidak memiliki ketrampilan dalam bidang lain, sehingga memilih pekerjaan ini untuk mencari uang. Responden dengan lama bekerja 6 bulan-2 tahun masih cenderung tertutup dengan lingkungannya, sehingga peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pendekatannya. Proses pendekatan yang dilakukan oleh peneliti pada responden dengan lama bekerja lebih dari 4 cenderung lebih mudah, hal ini dikarenakan responden yang jarang didatangi oleh pelanggan sehingga lebih memiliki banyak waktu untuk berinteraksi dengan peneliti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

B. Pengaruh Edukasi terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap

Responden tentang PMS. Uji statistik dilakukan untuk mengetahui adanya signifikansi peningkatan variabel pengetahuan dan sikap dengan adanya edukasi tentang PMS dan HIVAIDS pada responden di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta tahun 2006. Dalam penelitian ini analisisnya menggunakan metode statistik Paired Sampel T Test dengan taraf kepercayaan 90. Pada uji hipotesis diperoleh nilai signifikansi p sebesar 0,00 dimana nilai p kurang dari 0,1 berarti edukasi tentang PMS pada responden di Lokasi Pasar Kembang Yogyakarta 2006 dikatakan berhasil, atau dengan kata lain yaitu: terjadi peningkatan yang signifikan pada variabel pengetahuan dan sikap responden tentang PMS. Hal ini sejalan dengan pernyataan Pratomo, bahwa penyuluhan kesehatan adalah usaha untuk mempengaruhi pengetahuan, sikap dan kebiasaan yang berkaitan dengan kesehatan agar individu, kelompok serta masyarakat mau dan mampu mengubah perilaku yang tidak mendukung nilai hidup sehat menjadi berperilaku yang mendukung nilai hidup sehat. Persentase hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada gambar 2, yaitu sebesar 73,40 untuk pretest dan 77,70 untuk posttest. Hasil ini menunjukkan bahwa sebelum diberi edukasi responden dapat menjawab dengan benar setiap item pertanyaan dari kuisioner dengan persentase sebesar 73,40 dan setelah pemberian edukasi meningkat menjadi 77,70. Nilai responden sebelum pemberian edukasi tergolong tinggi karena di Lokasi Pasar Kembang Yogyakarta sudah sering diberikan penyuluhan kesehatan tentang PMS baik oleh relawan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi jalanan Yogyakarta.

0 4 89

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual [PMS] terhadap pengetahuan dan sikap pekerja seks komersial [PSK] jalanan Yogyakarta tahun 2006.

0 0 76

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika untuk Infeksi Menular Seksual [IMS] pada tahun 2006 di kalangan Pekerja Seks Komersial [PSK] di lokasi Pasar Kembang Yogyakarta.

0 1 115

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006.

0 2 142

Pengaruh edukasi tentang HIV/AIDS terhadap perilaku pekerja seks komersial jalanan Yogyakarta tahun 2006.

0 2 97

PENGETAHUAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

0 1 5

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 107

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi pasar kembang Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 140

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual [PMS] terhadap pengetahuan dan sikap pekerja seks komersial [PSK] jalanan Yogyakarta tahun 2006 - USD Repository

0 0 74

Pengaruh edukasi tentang penyakit menular seksual terhadap perilaku dalam penggunaan antibiotika pada pekerja seks komersial di lokasi jalanan Yogyakarta - USD Repository

0 0 87