Tindakan Tiap Siklus HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tindakan Tiap Siklus

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Sebelum guru memulai penelitian perlu diadakan pratindakan sebagai nilai awal yang akan di pergunakan sebagai nilai dasar. Hasil penelitian tiap-tiap siklus dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Pra Tindakan Pratindakan dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata sebelum proses penelitian dilakukan, yaitu dengan cara memberikan soal pre test kepada siswa dalam pertemuan pertama pada hari Senin tanggal 11 April 2011 pukul 07.00-07.15 WIB. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui nilai awal dalam mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS sebelum dilakukan tindakan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru pada saat pratindakan adalah: a. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dilanjutkan berdoa bersama. b. Guru bertanya kepada siswa tentang materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini. 47 c. Guru membagikan soal pre test kepada siswa dan memberikan arahan cara mengerjakannya. Guru memberikan batasan waktu untuk mengerjakan soal tersebut yaitu 15 menit, soal dikerjakan secara individu. d. Setelah selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka kemudian diteliti oleh guru. e. Dari hasil nilai pre test tersebut digunakan sebagai nilai awal atau nilai dasar dalam pelaksanaan penelitian. Tabel 1.Hasil Tes Pra Tindakan Keterangan Tes Awal Nilai terendah 3 Nilai tertinggi 8 Rata-rata Nilai 5,93 Ketuntasan 25,8 Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa diketahui nilai terendah 3 dan nilai tertinggi 8, sedangkan nilai rata-rata diperoleh 5,93. Jika dinyatakan dalam persentase yaitu 25,8, dimana hasil tersebut masih jauh dari persentase yang diinginkan oleh peneliti dan guru yaitu 100 atau semua siswa mendapatkan nilai minimal 7. 48 Gambar 3. Jumlah siswa tuntas belajar pre test Berdasarkan data nilai pre test dapat diketahui bahwa sebelum dilaksanakan tindakan ada 8 siswa yang memperoleh nilai diatas batas nilai ketuntasan minimal atau tuntas dan sebanyak 23 siswa dibawah batas nilai ketuntasan minimal atau belum tuntas. Dari hasil tes awal tersebut dapat disimpulkan sementara bahwa nilai siswa kelas V pada mata pelajaran IPS rendah dan belum mencapai KKM yang ditentukan. Maka peneliti menerapkan metode Cooperative learning model Student Team Achievement DivisionSTAD yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk menumbuhkan minat pada mata pelajaran tersebut. tuntas belum tuntas 49 2. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1 Peneliti bersama guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan, yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative learning model Student Teams Achievement Division STAD. 2 Membuat Silabus, Rencana Pelaksanan Pembelajaran RPP dan Bahan ajar sesuai dengan materi dan model pembelajaran yang digunakan. Peneliti merancang pembelajaran dengan cara berkolaborasi dengan guru kelas. Silabus, RPP dan Bahan ajar ini dibuat serta dipersiapkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas. 3 Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi untuk memonitor kegiatan siswa. 4 Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran, yaitu Lembar Kerja Siswa LKS dan perlengkapan lain yang menunjang pembelajaran. 5 Membuat lembar soal evaluasi yang bertujuan mengetahui tingkat pemahaman siswa dan nilai hasil belajar siswa. 50 b. Pelaksanaan tindakan Pada tahap tindakan, guru melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan.Tindakan pada siklus pertama ini dilakukan dalam dua pertemuan. 1 Pertemuan pertama Senin, 11 April 2011 Pembelajaran berlangsung selama 105 menit atau 3 jam pelajaran. Pada pertemuan pertama, dengan materi menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia. Sebelum memulai pembelajaran guru dan siswa menyanyikan lagu “Maju tak gentar”, kemudian guru bertanya tentang makna dari lagu tersebut. Dari pertanyaan tersebut, jawaban siswa diarahkan pada perjuangan mempertahankan kemerdekaan sekaligus menjembatani siswa untuk masuk pada kegiatan inti. Proses kegiatan pembelajaran sepenuhnya dilakukan dengan Cooperative learning model Student Teams Achievement Division STAD. Guru menjelaskan kepada siswa tentang model pembelajaran yang akan diterapkan, kemudian menyampaikan tata cara dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5-6 orang dengan pembagian secara heterogen berdasarkan prestasi anak.Masing-masing kelompok 51 diberikan kartu-kartu yang berisikan tanggal-tanggal peristiwa penting dalam mempertahankan kemerdekaan dan mengurutkan sesuai perintah.Setiap kelompok membahas tanggal-tanggal penting peristiwa dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjelaskan peristiwa yang terjadi pada tanggal tersebut. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk dibahas pada pertemuan berikutnya 2 Pertemuan kedua Selasa, 12 April 2011 Pada pertemuan kedua ini Guru membagikan kembali hasil kerja kelompok pada pertemuan sebelumnya. Salah satu siswa dari perwakilan kelompok diminta maju kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok sesuai urutan pembagian materi yang telah disepakati. Perhatian siswa mengenai materi mulai menunjukkan keingintahuan tetapi belum sepenuhnya mengikuti jalannya pembelajaran dengan baik. Setelah materi dipresentasikan, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya. Pada tahap ini terjadi proses diskusi antara kelompok satu dengan yang lainnya. Siswa sangat antusias dalam berdiskusi, hal ini terlihat saat banyak siswa yang bertanya dan menyampaikan pendapat. Guru membahas dan menjelaskan pertanyaan siswa yang belum terjawab. Setelah presentasi berakhir guru memberikan soal evaluasi I untuk mengetahui kejelasan dan pemahaman siswa setelah berdiskusi, 52 dimana soal evaluasi dikerjakan secara individu.Siswa dan guru membahas dan memeriksa hasil tes yang telah dikerjakan.Pada pertemuan ini juga guru menghitung skor kemajuan dari masing- masing kelompok berdasarkan tes individu yang dilakukan. Guru memberikan penghargaan kepada tiap-tiap kelompok yang berpredikat super, hebat, dan baik. Pada siklus I terdapat 1 kelompok berpredikat baik, 4 kelompok berpredikat hebat dan 1 kelompok berpredikat super.Siswa merasa antusias dalam menerima penghargaan yang diberikan. Tabel 2.Hasil tes siklus I Keterangan Siklus I Nilai terendah 5 Nilai tertinggi 8,5 Rata-rata Nilai 6,75 Ketuntasan 51,6 Berdasarkan hasil tes evaluasi siklus I diperoleh nilai rata-rata 6,75 dengan nilai terendah 5 dan nilai tertinggi 8,5. Adapun jumlah siswa yang tuntas pada siklus I dan mencapai nilai KKM sebanyak 16 orang, dan 15 siswa belum tuntas dalam belajar atau belum mencapai KKM yang ditentukan. Jika dinyatakan dalam persentase yaitu 51,6 53 nilai siswa yang tuntas belajar pada siklus 1. Untuk mengetahui jumlah ketuntasan siswa dalam belajar dapat dilihat pada diagram dibawah. Gambar 4. Jumlah siswa tuntas belajar siklus I Pada kegiatan akhir, guru memaparkan seluruh hasil kegiatan pembelajaran.Dengan bimbingan guru, siswa memberikan kesimpulan atas materi yang dipelajari pada pertemuan hari ini. Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya serta memberikan motivasi berupa anjuran untuk belajar secara giat. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. c. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan, yaitu berupa catatan lapangan dengan cara mengamati jalannya pembelajaran dan aktivitas siswa dikelas tanpa 16 15 tuntas belum tuntas 54 mengganggu kegiatan pembelajaran. Observasi juga dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, adapun lembar observasi tersebut terdiri dari: 1 Lembar observasi guru 2 Lembar observasi siswa 3 Lembar pedoman observasi kerjasama siswa dalam kelompok Hasil pengamatan dengan menggunakan lembar observasi siswa dan lembar kerjasama siswa dalam kelompok menunjukkan bahwa siswa sudah cukup aktif melakukan kegiatan pembelajaran.Dalam kerjasama kelompok masih ada kelompok yang didominasi oleh anak yang mempunyai tingkat akademik tinggi, rasa individualis siswa masih terlihat dan sebagian siswa belum nyaman dengan kelompoknya serta malu menyampaikan pendapatnya dalam kelompok, walaupun demikian siswa sudah dapat bekerjasama dengan cukup baik meskipun belum optimal. Hal ini terlihat pada pembagian kerja yang belum rata dan sebagian siswa mengerjakan LKS sendiri tanpa mendengarkan pendapat anggota kelompok yang lain. Hasil pengamatan dengan lembar observasi guru menunjukkan bahwa dalam penyampaian materi, guru menjelaskan secara ringkas.Setiap awal dan akhir pembelajaran guru selalu menumbuhkan minat dan motivasi siswa. Guru memberikan masalah-masalah kontekstual yang berkaitan 55 dengan materi IPS yang diajarkan, serta memberikan contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Guru mengajak siswa untuk menghargai jasa para pahlawan dan meneruskan perjuangannya. Dengan adanya penelitian ini guru mendapatkan variasi metode pembelajaran yang sebelumnya belum dimengerti oleh guru. d. Refleksi Hasil refleksi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I dalam pembelajaran IPS menggunakan cooperative learning model STAD ternyata belum menunjukkan hasil yang optimal meskipun sudah mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa masih perlu ditingkatkan dengan menggunakan alternatif lain. Beberapa refleksi yang muncul dari pembelajaran siklus I antara lain: 1 Guru kurang membimbing siswa dalam melakukan belajar kelompok sehingga masih terdapat kelompok yang tidak melakukan dengan baik 2 Pembagian kelompok masih kurang merata, masih terdapat kelompok yang terdiri dari anak-anak yang pasif sehingga kerja kelompok dilakukan secara perorangan walaupun dengan kemampuan akademik yang berbeda yang merasa pintar mengerjakan tugas kelompok sendiri tanpa mendengarkan pendapat teman 56 3 Saat presentasi berlangsung, masih terdapat siswa yang asyik sendiri dengan teman kelompoknya dan tidak memperhatikan kelompok yang maju kedepan. Rencana perbaikanrevisi untuk pembelajaran pada pertemuan berikutnya adalah sebagai berikut : 1 Guru secara tegas menentukan kelompok mengubah anggota dalam kelompok berdasarkan hasil prestasi siswa dan karakteristik siswa sehingga kegiatan dalam kelompok dapat berlangsung secara aktif dan lebih efektif. 2 Guru harus membimbing siswa memahami langkah-langkah kegiatan terlebih dahulu sebelum pembelajaran dengan cooperative learning model STAD dimulai. Guru selalu mengawasi, mengarahkan dan membantu siswa dalam proses diskusi. 3 Guru harus memberikan motivasi yaitu dengan memberi tambahan nilai bagi kelompok yang memperhatikan dan ikut serta menanggapi. 4 Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus I adalah 51,6, dimana persentase tersebut belum mencapai indikator yang ditetapkan. Maka dari itu peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk merencanakan tindakan untuk dilaksanakan pada siklus II. 57 3. Siklus II a. Perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-2 RPP-2 disusun oleh peneliti dengan arahan dari guru kelas setelah diadakan refleksi dari siklus I. Pada tahap ini peneliti bersama guru menambah perlakuan treatment yaitu siswa lebih diarahkan dalam proses diskusi. Guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban dari apa yang telah didiskusikan serta mencari solusi berdasarkan kesepakatan kelompok. Selain RPP, perencanaan siklus II juga menyiapkan hal yang sama dengan siklus I yaitu Silabus, lembar observasi, sarana media pembelajaran, Lembar Kerja Siswa LKS serta lembar soal evaluasi siklus II. Namun berdasarkan hasil refleksi I bukan hanya treatment yang perlu ditambah tetapi pembagian kelompok yang harus diubah sesuai dengan pembagian secara heterogen berdasarkan hasil evaluasi siklus I b. Pelaksanaan tindakan Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II merupakan pelaksanaan dari hasil refleksi siklus I yang mengacu pada model pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD.Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan.Dalam setiap pertemuan, kegiatan pembelajaran lebih diorientasikan pada peran aktif siswa dalam belajar. 1 Pertemuan pertama Sabtu, 16 April 2011 58 Guru mengawalipembelajaran dengan mengulang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan singkat, hal ini bertujuan mempersiapkan kondisi kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Perhatian siswa pada mata pelajaran IPS sudah terlihat lebih antusias dari kedua pertemuan sebelumnya. Guru mengemukakan konsep dan materi yang akan ditanggapi oleh siswa. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari pada hari ini dilanjutkan pembagian kelompok. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok terdiri 5-6 siswa dengan pembagian secara heterogen berdasarkan hasil evaluasi siklus I. Setiap kelompok membuat ringkasan tentang nama perundingan, tokoh, kejadian dan isi perjanjian dalam perjuangan diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan melalui jalur perundingan. Guru mengarahkan jalannnya proses diskusi dan membantu siswa dalam mengerjakan LKS. Pada siklus kedua pertemuan pertama ini siswa sudah terlihat aktif dan mengerti tugas apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru sesuai materi yang dibahas.Secara kooperatif siswa bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya masing-masing.Untuk menambah semangat siswa, guru mengumumkan kembali nilai yang diperoleh dalam evaluasi siklus I dan penghargaan kelompok. 59 Setelah siswa mengetahui nilai tersebut, siswa terlihat lebih giat dalam bekerjasama dan bersaing dengan kelompok lain agar memperoleh nilai paling tinggi. Dengan cara ini siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan. 2 Pertemuan kedua Senin, 18 April 2011 Pembelajaran dimulai dengan pemberian motivasi kepada siswa agar siswa mendapatkan hasil atau nilai yang lebih baik. Guru memberikan pertanyaan secara lisan kepada siswa seputar materi yang telah dipelajari. Peneliti membagikan kembali hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya. Guru membagikan potongan kertas lipatan berisi nama perjanjian kemudian perwakilan kelompok maju untuk mengambil dan langsung mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. Siswa kelompok lain menanggapi dan bertanya, namun ada juga siswa yang hanya diam mendengarkan. Setelah semua masing-masing kelompok selesai mempresentasikan guru membahas dan mengulas kembali hasil diskusi siswa sesuai tujuan yang ingin di capai. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada siswa yang belum jelas atau pertanyaan yang belum terjawab saat proses diskusi. 60 Akhir pertemuan guru memberikan evaluasi siklus II untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah diberikan perlakuan yang berbeda dengan metode Cooperative learning model Student Teams Achievement Division STAD.Soal evaluasi dikerjakan siswa secara individu kemudian dilanjutkan pemeriksaan dan pembahasan hasil tes oleh guru bersama dengan siswa. Guru menghitung nilai peningkatan individu dan menghitung skor kelompok. Pada akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kelompok dan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran.Pada siklus II terdapat 1 kelompok yang berpredikat hebat sedangkan 5 kelompok lainnya berpredikat super. Tabel 3.Hasil tes siklus II Keterangan Siklus II Nilai terendah 7 Nilai tertinggi 9,5 Rata-rata Nilai 8,03 Ketuntasan 100 Analisi hasil tes evaluasi siklus I diperoleh nilai rata-rata 8,03 dengan nilai terendah 7 dan nilai tertinggi 9,5. Berdasarkan data nilai tersebut dapat terlihat bahwa pada siklus II ini semua siswa berjumlah 61 31 siswa mampu mendapatkan nilai diatas batas KKM yang ditentukan.Jika dinyatakan dalam persentase yaitu 100 nilai siswa telah tuntas dalam belajar.Adapun diagram ketuntasan dapat dilihat dibawah ini. Gambar 5. Jumlah siswa tuntas belajar siklus II c. Observasi Kegiatan kerjasama siswa dalam siklus II ini siswa sudah dapat bekerjasama dengan baik, rasa kebersamaan pun sudah terjalin. Secara keseluruhan siswa sudah cukup aktif dalam melakukan kerjasama di dalam kelompoknya. Selain itu siswa sudah aktif melakukan kegiatan pembelajaran, siswa tidak malu dalam menyampaikan hasil belajar kelompoknya. Siswa mampu untuk menyimpulkan materi pelajaran dengan tepat, dan pada saat mengerjakan soal tes siswa mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan percaya pada kemampuan diri sendiri. 31 Jumlah siswa tuntas 1 62 Dalam kegiatan pembelajaran guru sudah sangat baik dalam mengajar. Pada setiap akhir pertemuan, dilakukan tes evaluasi. Hasil belajar siswa setelah adanya tindakan dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum dilakukannya tindakan terjadi peningkatan dan dalam siklus II ini 100 nilai siswa sudah mencapai Nilai Kriteria Minimum KKM. d. Refleksi Beberapa refleksi yang muncul dari pembelajaran siklus II, pertemuan I dan II antara lain : 1 Guru telah membentuk kelompok berdasarkan tingkatan prestasi dan karakteristik siswa dan mendesain ruangan kelas secara berkelompok sehingga memudahkan siswa mengkondisikan diri sesuai kelompoknya masing-masing, 2 Guru telah mengarahkan langkah-langkah kegiatan dan LKS sebelum siswa beraktivitas sehingga siswa dapat langsung bekerja sesuai langkah-langkah yang sudah ada serta memudahkan siswa dalam mengerjakan LKS. 3 Saat presentasi berlangsung, guru memberikan motivasi yaitu dengan memberi tambahan nilai bagi kelompok yang memperhatikan dan ikut serta menanggapi sehingga keterlibatan siswa dalam kegiatan presentasi menjadi meningkat. 63 4 Tindakan siklus II yang dilaksanakan selama dua pertemuan ini menunjukan hasil yang diharapkan yaitu 100 nilai siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimalKKM. Maka dari itu peneliti dan guru sepakat untuk mengakhiri penelitian pada siklus II.

B. Data Lengkap Tiap Siklus

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA SISWA UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS IV C SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN

0 0 16

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS kelas V melalui cooperative learning tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) di Sekolah Dasar 1 Pedes.

0 2 131

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PROSES DASAR PERLAKUAN LOGAM (PDPL) MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BAGI SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 167

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) SISWA KELAS V MIN KALIWUNGU KUDUS TAHUN AJARAN 20132014

0 0 20