38
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas, dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Cooperative learning tekhnik Student Tema Achievement
Division STAD adalah sebagai : a.
Tahap pertama: persiapan pembelajaran. Persiapan pembelajaran meliputi: persiapan materi yang akan diajarkan
dan telah dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran secara kelompok, menempatkan siswa secara heterogen, menentukan skor dasar
dengan memberikan tes kemampuan prasyarat atau tes pengetahuan awal, nilai siswa pada semester sebelumnya dapat digunakan sebagai skor
dasar. 2.
Tahap kedua: penyajian materi Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45
menit.Setiap pembelajaran dengan tekhnik ini selalu dimulai dengan penyajian materi oleh guru.Dalam penyajian, kelas dapat digunakan
tekhnik ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, disesuaikan dengan isi bahan ajar dan kemampuan pembelajar.
b. Tahap ketiga:kegiatan belajar kelompok
Pada awal pelaksanaan kegiatan kelompok dengan tekhnikStudent Team Achievement Division STAD diperlukan adanya diskusi dengan siswa
39
tentang ketentuan-ketentuan
yang berlaku
didalam kelompok
kooperatif.Hal-hal yang perlu dilakukan pembelajar untuk menunjukkan tanggungjawab terhadap kelompoknya.
c. Tahap keempat:pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok
Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan dengan mempresentasikan hasil kegiatan kelompok didepan kelas oleh wakil dari
setiap kelompok.Kegiatan ini dilakukan secara bergantian.Pada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan kelompok dengan memberikan
kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaaannya serta memperbaiki jika masih terdapat kesalahan-
kesalahan. d.
Tahap kelima:siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan
menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal tes sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam tahap ini
tidak diperkenankan bekerjasama. e.
Tahap keenam:pemeriksaan hasil tes Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor
peningkatan setiap individu, yang kemudian dimasukkan menjadi skor kelompok.Peningkatan rata-rata skor setiap individual merupakan
sumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok.
40
f. Tahap ketujuh:penghargaan kelompok
Setelah diperoleh hasil kuis, kemudian dihitung skor peningkatan individu berdasarkan selisih perolehan skor kuis terdahuluskor dasar
dengan skor kuis terakhir g.
“Penerapan Cooperative learning Tekhnik Student Team Achievement Division STAD pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah Kalinampu II kecamatan Pundong Kabupaten Bantul Yogyakarta”
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian.
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 20132014 yaitu pada bulan Januari
– Februari 2014. 2.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Kalinampu II, Pundong,
Bantul, Yogyakarta.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Muhammadiyah Kalinampu II, Pundong, Bantul,Yogyakarta. Jumlah siswa dikelas V SD
Muhammadiyah Kalinampu II semester 2 tahun ajaran 20102011 adalah 31 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
C. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain putar spiral yang dikemukakan oleh Kemis Mc Tagart yang masing-masing siklus terdiri atas empat tahap