b. Penetapan waktu cuplikan darah Kenaikan serum ALT akan terjadi pada waktu 24-48 jam setelah
pemejanan CCl
4.
Untuk mendapatkan waktu pencuplikan darah dilakukan orientasi dengan 4 kelompok perlakuan waktu. Masing-masing kelompok
sejumlah 3 ekor tikus. Kelompok I diambil darah pada jm ke-0 setelah pemejanan CCl
4,
kelompok II diambil darah pada jam ke-24 setelah pemejanan CCl
4
, kelompok III diambil darah pada jam ke-48 dan keompok IV diambil darah pada
jam ke-72 setelah pemejanan CCl
4.
Setelah pengambilan darah, darah diukur aktivitas serum ALT dan ditentukan waktu optimal pengukuran cuplikan darah
berdasarkan data serum ALT. c. Penetapan lama pemejanan ekstrak metanol biji Persea americana Mill.
Lama waktu pemejanan ekstrak metanol biji Persea americana Mill dilakukan selama 6 hari berturut-turut, pada hari ketujuh dipejankan senyawa
hepatotoksin dan diukur aktivitas ALT-nya setelah 24 jam pemejanan senyawa hepatotoksin.
11. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji
Sejumlah tiga puluh lima ekor tikus dibagi secara acak ke dalam tujuh kelompok perlakuan masing-masing sejumlah 5 ekor. Kelompok I kontrol
hepatotoksin diberi larutan CCl
4
secara intraperitonial. Kelompok II kontrol negatif diberi minyak zaitun Olive Oil dosis 3,84 gKg BB selama 6 hari
berturut-turut secara intrapenitonial. Kelompok III kontrol ekstrak biji Persea americana Mill. dengan dosis 1400mgkgBB selama 6 hari berturut-turut secara
intrapenitonial. Kelompok IV kontrol positif diberi Curliv
®
4,05 mlkgBB
selama enam hari berturut-turut secara peroral. Kelompok V sampai dengan kelompok VII berturut-turut diberi ekstrak metanol biji Persea americana Mill
dengan dosis 1400; 700; dan 350 mgkgBB selama 6 hari berturut-turut secara peroral. Kemudian pada hari ketujuh semua kelompok perlakuan diberi larutan
CCl
4
dosis tertentu secara intraperitonial setelah 24 jam diambil darahnya melalui sinus orbitalis mata. Cuplikan darah diambil serumnya untuk aktivitas ALT
serumnya.
12. Pembuatan serum
Darah tikus diambil melalui sinus orbitalis mata dan ditampung dalam effendrof 1,5 ml melalui dinding tabung, didiamkan selama 15 menit. Dilakukan
sentrifugasi dengan kecepatan 10000 rpm selama 15 menit dan diambil supernatannya serum. Supernatan ditampung dalam effendrof 1,5 mL. Serum
yang belum diukur kemudian disimpan dalam lemari pembeku Freezer.
13. Penetapan aktivitas serum ALT dan serum AST
Alat yang digunakan untuk menganalisis aktivitas ALT-AST serum adalah vitalab mikro. Aktivitas enzim diukur pada panjang gelombang 340 nm,
suhu 37 C dengan faktor koreksi -1745. Aktivitas serum ALT-AST dinyatakan
dalam UL. Pengukuran aktivitas serum ALT-AST dilakukan di laboratorium Biokimia
, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Analisis dilakukan dengan cara sebagai berikut, 100 μL serum dicampur
dengan reagen I sebanyak 1000 µL, divortex selama 5 detik. Didiamkan selama 1 menit. R
eagen II ditambahkan sebanyak 250 μL, divortex 5 detik dan dibaca serapannya setelah 2 menit.
F. Tata Cara Analisis Hasil